Umar bin Khattab: Si Kidal Penggembala Unta dengan Ayah yang Pemarah
loading...
A
A
A
Orang-orang Arab yang dalam perjalanan musim panas ke daerah Romawi menganggap peradaban orang-orang Nasrani dan Yahudi itu lebih maju dari peradaban orang Arab, dan mereka menghubungkan kemajuan itu dengan agama mereka.
Baca juga: Perang Khaibar (2): Abu Bakar dan Umar Gagal, Ali Menembus Benteng
Di samping itu, para penginjil Nasrani waktu itu sangat giat sekali dalam menyebarkan misi dan mengajak orang menganut agama mereka, sama dengan kegiatan mereka sekarang. Oleh karena itu beberapa orang Arab yang mempunyai pengetahuan tidak mengakui penyembahan berhala.
Sebagai orang yang sudah pandai baca-tulis, adakah juga Umar mau mengikuti mereka dan meninggalkan kepercayaan masyarakatnya?
Tidak! Malah dengan sengitnya ia menyerang mereka. la berpendapat orang yang meninggalkan kepercayaan masyarakatnya telah merusak sendi-sendi pergaulan masyarakat Arab. Ia menganggap perlu memerangi dan menghancurkan mereka supaya tidak berakar' dan berkembang.
Dalam hal ini fanatiknya terhadap penyembahan berhala barangkali tidak seberat fanatiknya terhadap masyarakatnya itu, ingin bertahan dengan sistem yang sekarang ada dengan segala keutuhan dan ketahanannya terhadap golongan lain. (Baca Juga: Biografi Umar Bin Khattab, Khalifah Kedua yang Menaklukkan Romawi dan Persia)
Lihat Juga: Harta Pejabat Bersemi di Masa Pandemi, Refly Harun: Mental Umar bin Khattab Sulit Ditiru
Baca juga: Perang Khaibar (2): Abu Bakar dan Umar Gagal, Ali Menembus Benteng
Di samping itu, para penginjil Nasrani waktu itu sangat giat sekali dalam menyebarkan misi dan mengajak orang menganut agama mereka, sama dengan kegiatan mereka sekarang. Oleh karena itu beberapa orang Arab yang mempunyai pengetahuan tidak mengakui penyembahan berhala.
Sebagai orang yang sudah pandai baca-tulis, adakah juga Umar mau mengikuti mereka dan meninggalkan kepercayaan masyarakatnya?
Tidak! Malah dengan sengitnya ia menyerang mereka. la berpendapat orang yang meninggalkan kepercayaan masyarakatnya telah merusak sendi-sendi pergaulan masyarakat Arab. Ia menganggap perlu memerangi dan menghancurkan mereka supaya tidak berakar' dan berkembang.
Dalam hal ini fanatiknya terhadap penyembahan berhala barangkali tidak seberat fanatiknya terhadap masyarakatnya itu, ingin bertahan dengan sistem yang sekarang ada dengan segala keutuhan dan ketahanannya terhadap golongan lain. (Baca Juga: Biografi Umar Bin Khattab, Khalifah Kedua yang Menaklukkan Romawi dan Persia)
Lihat Juga: Harta Pejabat Bersemi di Masa Pandemi, Refly Harun: Mental Umar bin Khattab Sulit Ditiru
(mhy)