Ketabahan Shafiyyah binti Abdul Muthalib Saat Tahu Sang Kakak Dimutilasi
loading...
A
A
A
Riwayat Abdullah bin Abbas
Di sisi lain, dalam versi lainnya datang dari Abdullah bin Abbas. Ia meriwayatkan:
Ketika Hamzah terbunuh, (adik perempuannya) Shafiyyah, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi, datang mencarinya.
Ketika dia bertemu (keponakannya) Ali (bin Abi Thalib) dan (putranya) Zubair (bin Awwam), Ali berkata kepada Zubair, “Katakan pada ibumu (bahwa kakaknya telah terbunuh).”
“Tidak,” jawab Zubair, “Engkau saja yang ke sana dan katakan kepada bibimu.”
“Bagaimana kabar Hamzah?” tanya Shafiyyah.
Kedua lelaki itu di depannya terlihat seperti tidak tahu apa-apa. Dia kemudian mendekati (keponakannya) Rasulullah SAW, yang berkata, “Aku khawatir dengan kejiwaannya (jika dia tahu yang sebenarnya).”
Rasulullah meletakkan tangannya di dadanya dan berdoa. (Kemudian ketika beliau memberitahunya) dia menangis sambil berkata, “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.”
Rasulullah kemudian berdiri di dekat jenazah yang telah dimutilasi itu dan berkata, “Jika bukan karena ini akan menyebabkan wanita kami bersedih, aku tidak akan menguburkannya dan akan meninggalkannya dalam kondisi ini sehingga Allah akan membangkitkan dia dari perut hewan liar dan burung pemangsa.”
Setelah itu Rasulullah memberi instruksi agar semua syuhada didatangkan dan beliau mulai melakukan salat jenazah untuk mereka. Sembilan jenazah dibawa dan dibaringkan di samping Hamzah. Rasulullah melakukan salat dengan tujuh takbir. Jenazah-jenazah tersebut kemudian dibawa pergi sementara Hamzah ditinggalkan.
Setelah itu, sembilan jenazah lainnya dibawa dan Rasulullah melakukan salat jenazah untuk mereka dengan tujuh takbir. Jenazah-jenazah ini kemudian dibawa pergi, sedangkan Hamzah ditinggalkan.
Sekali lagi, sembilan jenazah lainnya dibawa dan Rasulullah melakukan salat jenazah untuk mereka dengan tujuh takbir juga. Jenazah-jenazah ini kemudian dibawa pergi, sedangkan Hamzah ditinggalkan. Hal ini terus berlanjut sampai Rasulullah telah melakukan salat jenazah untuk mereka semua. (HR Hakim)
Masih berkaitan dengan salat jenazah Rasulullah untuk syuhada Uhud, Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas:
Diriwayatkan kepadaku bahwa Nabi memerintahkan agar Hamzah dibungkus dengan mantel; kemudian beliau mensalatkannya dan berkata “Allahu Akbar” tujuh kali. Kemudian para jenazah dibawa dan ditempatkan di samping Hamzah dan beliau mensalatkan mereka semua sampai beliau salat tujuh puluh dua kali.
Ibnu Ishaq meriwayatkan:
Membahas tentang kesyahidan Hamzah, diriwayatkan bahwa ketika Shafiyyah binti Abdul Muthalib datang menemui kakaknya, Zubair menemuinya sambil berkata, “Wahai ibu! Ini adalah perintah dari Rasulullah bahwa engkau mesti kembali.”
Dia berkata, “Mengapa aku mesti (kembali)? Aku telah mendengar bahwa tubuh kakakku telah dimutilasi. Ini terjadi karena Allah dan kami ridha dengan itu (dengan keputusan Allah). Aku pasti akan bersabar dan berharap untuk mendapatkan pahala dari Allah.”
Ketika Zubair melaporkan perkataannya kepada Rasulullah, Rasulullah berkata, “Biarkan dia.”
Dia kemudian pergi ke tubuh Hamzah dan berdoa untuk pengampunannya. Rasulullah kemudian memberikan perintah agar dia dimakamkan. (Diriwayatkan tanpa sanad oleh Ibnu Ishaq).
Di sisi lain, dalam versi lainnya datang dari Abdullah bin Abbas. Ia meriwayatkan:
Ketika Hamzah terbunuh, (adik perempuannya) Shafiyyah, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi, datang mencarinya.
Ketika dia bertemu (keponakannya) Ali (bin Abi Thalib) dan (putranya) Zubair (bin Awwam), Ali berkata kepada Zubair, “Katakan pada ibumu (bahwa kakaknya telah terbunuh).”
“Tidak,” jawab Zubair, “Engkau saja yang ke sana dan katakan kepada bibimu.”
“Bagaimana kabar Hamzah?” tanya Shafiyyah.
Kedua lelaki itu di depannya terlihat seperti tidak tahu apa-apa. Dia kemudian mendekati (keponakannya) Rasulullah SAW, yang berkata, “Aku khawatir dengan kejiwaannya (jika dia tahu yang sebenarnya).”
Rasulullah meletakkan tangannya di dadanya dan berdoa. (Kemudian ketika beliau memberitahunya) dia menangis sambil berkata, “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.”
Rasulullah kemudian berdiri di dekat jenazah yang telah dimutilasi itu dan berkata, “Jika bukan karena ini akan menyebabkan wanita kami bersedih, aku tidak akan menguburkannya dan akan meninggalkannya dalam kondisi ini sehingga Allah akan membangkitkan dia dari perut hewan liar dan burung pemangsa.”
Setelah itu Rasulullah memberi instruksi agar semua syuhada didatangkan dan beliau mulai melakukan salat jenazah untuk mereka. Sembilan jenazah dibawa dan dibaringkan di samping Hamzah. Rasulullah melakukan salat dengan tujuh takbir. Jenazah-jenazah tersebut kemudian dibawa pergi sementara Hamzah ditinggalkan.
Setelah itu, sembilan jenazah lainnya dibawa dan Rasulullah melakukan salat jenazah untuk mereka dengan tujuh takbir. Jenazah-jenazah ini kemudian dibawa pergi, sedangkan Hamzah ditinggalkan.
Sekali lagi, sembilan jenazah lainnya dibawa dan Rasulullah melakukan salat jenazah untuk mereka dengan tujuh takbir juga. Jenazah-jenazah ini kemudian dibawa pergi, sedangkan Hamzah ditinggalkan. Hal ini terus berlanjut sampai Rasulullah telah melakukan salat jenazah untuk mereka semua. (HR Hakim)
Masih berkaitan dengan salat jenazah Rasulullah untuk syuhada Uhud, Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas:
Diriwayatkan kepadaku bahwa Nabi memerintahkan agar Hamzah dibungkus dengan mantel; kemudian beliau mensalatkannya dan berkata “Allahu Akbar” tujuh kali. Kemudian para jenazah dibawa dan ditempatkan di samping Hamzah dan beliau mensalatkan mereka semua sampai beliau salat tujuh puluh dua kali.
Ibnu Ishaq meriwayatkan:
Membahas tentang kesyahidan Hamzah, diriwayatkan bahwa ketika Shafiyyah binti Abdul Muthalib datang menemui kakaknya, Zubair menemuinya sambil berkata, “Wahai ibu! Ini adalah perintah dari Rasulullah bahwa engkau mesti kembali.”
Dia berkata, “Mengapa aku mesti (kembali)? Aku telah mendengar bahwa tubuh kakakku telah dimutilasi. Ini terjadi karena Allah dan kami ridha dengan itu (dengan keputusan Allah). Aku pasti akan bersabar dan berharap untuk mendapatkan pahala dari Allah.”
Ketika Zubair melaporkan perkataannya kepada Rasulullah, Rasulullah berkata, “Biarkan dia.”
Dia kemudian pergi ke tubuh Hamzah dan berdoa untuk pengampunannya. Rasulullah kemudian memberikan perintah agar dia dimakamkan. (Diriwayatkan tanpa sanad oleh Ibnu Ishaq).
(mhy)