4 Sikap Berlebihan yang Merusak Hati, Nomor 4 Bikin Terjerumus Maksiat

Rabu, 12 Januari 2022 - 16:37 WIB
loading...
4 Sikap Berlebihan yang Merusak Hati, Nomor 4 Bikin Terjerumus Maksiat
Ada sikap berlebihan yang dilakukan manusia yang akan merusak atau meracuni hati dan qalbunya, salah satunya berlebihan dalam memandang yang bisa menjerumuskan ke dalam hal maksiat. Foto ilustrasi/ist
A A A
Hati atau qalbu , ibarat panglima dalam keseluruhan tubuh manusia. Sedangkan bagian-bagian tubuh ibarat tentaranya. Mereka semua akan menaati panglimanya, melaksanakan perintahnya dan tidak akan menyelisihinya. Jika panglimanya baik maka baik pula seluruh pasukannya, sedangkan jika panglima berlaku jelek maka jelek pula seluruh pasukannya.

Saat hat ikita mengikuti jalan yang benar maka insyallah kita akan selamat dari berbagai kerusakan dan kebinasaan. Hati yang lurus akan mengikuti kecintaan kepada Allah, tidak ada ketakutan selain hanya takut kepada Allah. Namun, terkadang ada beberapa hal yang membahayakan hati. Apabila hati kita tidak dijaga, maka hal itu akan meracuni hati kita.



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging, apabila ia baik maka akan baik semua tubuhnya, tetapi apabila ia jelek akan jelek pula semua tubuhnya. Ketahuilah, ia adalah hati.” (H.R Bukhari dan muslim).

Lantas apa saja yang dapat merusak atau meracuni hati manusia ini? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut merupakan beberapa hal yang dapat meracuni hati manusia ini:

1.Berbicara berlebihan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mencontohkan kepada ummatnya untuk berkata yang baik-baik saja. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh H.R Bukhari dan Muslim bahwasanya Rasulullah pernah bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.”

Rasulullah termasuk yang paling sedikit dalam berbicara. Beliau lebih memperbanyak mengingat Allah atau berdzikir. Selain itu, perdebatan juga termasuk salah satu hal yang termasuk berlebihan dalam berbicara. Rasulullah bersabda, “Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Menurut beliau, berdebat merupakan hal yang sia-sia. Apalagi jika tema perdebatan itu akan membawa perselisihan.

2.Berlebihan dalam makan

Islam menginginkan ummatnya untuk selalu produktif dan kreatif dalam bekerja. Namun, jika tubuh dipenuhi makanan, tentu akan mempengaruhi tingkat produktivitas kita. Badan jadi mudah lesu, malas dan selalu ingin tidur. Untuk itu, Rasulullah mengajurkan kita untuk tidak makan secara berlebihan.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah ada bejana yang diisi anak Adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka hendaknya sepertiga dari perutnya diisi dengan makanan, sepertiga dengan minuman, dan sepertiga untuk bernafas.” (H.R Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah.)

Subhanallah, bahkan dalam soal adab makan Allah telah mengaturnya sedemikian rupa. Makan secukupnya telah dicontohkan oleh nabi kita. Hal ini logis dalam dunia kesehatan. Makan berlebihan menimbulkan rasa malas bergerak, otak kita kekurangan oksigen sehingga mudah mengantuk, maka makan dan minumlah secukupnya.

3.Berlebihan dalam bergaul

Agama Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. Rahmat bagi seluruh alam. Namun, dalam memilih teman dekat Allah juga sudah mengingatkan kita. Firman Allah Ta'ala :
اَلۡاَخِلَّاۤءُ يَوۡمَٮِٕذٍۢ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الۡمُتَّقِيۡ

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” Bukan berarti kita tidak boleh bergaul, namun tetap memilih seorang sahabat adalah yang dapat membawa dan selalu mengingatkan kita pada jalan yang lurus." (QS Az-Zukhruf : 67)

Dalam hadis HR Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan bahwasanya,” Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya. Maka hendaknya salah seorang di antara kalian melihat dengan siapa berteman,”

4.Berlebihan dalam memandang

Pandangan baik laki-laki maupun wanita adalah salah satu jalan menuju kebinasaan. Karena di dalamnya Allah tanamkan hasrat pada setiap diri manusia. Untuk itu, Allah mengingatkan kita untuk menjaga pandangan. Dalam surat An-Nur : 30, Allah berfirman :
قُلْ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَ يَغُـضُّوۡا مِنۡ اَبۡصَارِهِمۡ وَيَحۡفَظُوۡا فُرُوۡجَهُمۡ‌ ؕ ذٰ لِكَ اَزۡكٰى لَهُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيۡرٌۢ بِمَا يَصۡنَـعُوۡنَ

”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)