Kisah Ayah Nabi Shaleh, Pengurus Berhala yang Ditidurkan Allah Selama 100 Tahun

Jum'at, 28 Januari 2022 - 13:04 WIB
loading...
A A A
Kanuk pun bangun, lalu dia duduk, kemudian isterinya menghampirinya dan keduanya saling berpelukan. Kemudian mereka bersenggama. Setelah itu, istri Kanuk mengandung.

Setelah bersenggama dengan istrinya, pada saat itu juga Kanuk meninggal. Maka, istrinya pergi meninggalkannya, lalu dia pergi bersama burung gagak sampai memasuki negeri Tsamud. Semua itu berjalan di malam hari. Dan setelah kandungannya sempurna, istri Kanuk melahirkan Shaleh AS.

Kelahiran Shaleh AS terjadi pada malam Jumat di bulan Muharram . Di malam kelahirannya, semua berhala tertunduk. Berita itu sampai kepada raja, dan dia pun sangat sedih.



Unta Betina
Nabi Shaleh AS diutus pada kaum Tsamūd. Beliau dikaruniai mukjizat berupa unta betina yang keluar dari batu sebagai bekal dalam berdakwah. Dalam daftar 25 nabi, Nabi Shaleh berada di urutan kelima, setelah Nabi Hud dan sebelum Nabi Ibrahim.

Allah SWT berfirman: Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih.” ( QS al-A’raaf :73).

Dia adalah Shaleh bin Kanuk yang diutus oleh Allah kepada kabilah Tsamud. As-Sadi mengatakan, Tsamud adalah nama sebuah sumur yang ada di daerah perbatasan antara Hijaz dan Syam.

Ibn Ishaq mengatakan, setelah Allah membinasakan kaum ‘Ad dengan angin, kaum Tsamud memakmurkan negeri mereka. Mereka menjadikan gunung sebagai rumah yang dilubangi dengan dipahat.

Di rumah itu mereka membuat pintu yang terbuat dari kayu yang dilapisi besi. Allah telah melapangkan kaum Tsamud dengan banyaknya harta. Allah berfirman: “Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.” ( QS al-A’raaf :74).

Setelah mereka mendapatkan tempat di bumi, mereka berlaku sewenang-wenang, melanggar perintah Allah dan menyembah berhala. Maka, Allah mengutus Shaleh AS kepada mereka.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)