Tabarruj, Dosa Yang Sering Diremehkan Wanita

Jum'at, 12 Juni 2020 - 10:27 WIB
loading...
Tabarruj, Dosa Yang...
Raih ridho Allah SWT dengan menghindari tabarruj. Foto Istimewa
A A A
Wanita mukminah adalah mutiara tersimpan dan terjaga dengan baik. Tangan orang yang usil tidak mungkin mampu menjamahnya dan mata orang yang berbuat kerusakan tidak mungkin mampu menggapai keelokannya. Ia selalu terjaga dari perbuatan yang sia-sia di tempat perlindungann yang kokoh dan benteng yang kuat.

Salah satu bentuk kehormatan yang paling agung terhadap wanita adalah apa yang diwajibkan oleh Allah SWT kepadanya agar mengenakan hijab syar'i yang justru menambah dirinya semakin sopan, anggun, bersih dan suci. Hijab akan menghalanginya dari gangguan berperilaku serigala yang selalu mengintai di sekitarnya untuk mendapatkan sesuatu yang paling berharga darinya. ( )

Seorang wanita yang meremehkan syariat Allah ini, berarti telah melakukan dosa besar berkaitan dengan hak dirinya maupun hak masyarakat di daerahnya. Sebab jika syariat ini tidak ada, pasti hawa nafsu akan semakin bergejolak, kerusakan akan semakin tersebar dan akan banyak lelaki yang terjerumus ke dalam kerusakan.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu-anhu diriwayatkan bahwa ia berkata : Rasullullah shallauhu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat (yaitu) suatu kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi, di mana dengan cemeti tersebut, dia memukuli manusia: dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok, dan kepala mereka seperti punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Padahal baunya dapat terium dari jarak perjalanan sekian dan sekian,"

Tabarruj atau memamerkan kecantikan adalah termasuk perbuatan jahiliyah orang-orang tempo dulu, termasuk bentuk kemunduran lagi ke zaman tak berperadaban, Mengapa Engkau kembali lagi ke zaman itu, wahai orang yang telah diteraingi jalannya oleh Allah SWT dengan cahaya syariat Islam?

Allah SWT Berfirman :

وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

Dari Ummu Salamah Radhiyallahu-anhu diriwayatkan bahwa ia berkata, "Ketika turun firman Allah, dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya (Al-Ahzab:33), maka para wanita kaum Anshor keluar dari rumah mereka seolah-olah di kepala mereka ada burung gagak hitam karena kain kerudung mereka. ( )

Dari Aisyah Radhiyallahu-anhu diriwayatkan bahwa ia berkata,"Semoga Allah merahmati wanita-wanita kaum Muhajirin yang pertama. Pasalnya ketika turun firman Allah,"Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dada mereka...'(An-Nur:31), maka mereka yang merobek kain korden---dalam riwayat lain disebutkan. "kain yang tebal--kemudian mereka menjadikannya kerudung.

Dari Ummu Salamah Radhiyallahu-anhu diriwayakan bahwa ia pernah mengutarakan kepada Rasullulah shalalahu alaihi wa sallam tentang bagian bawah pakaian perempuan. Maka Rasullollah bersabda,"Hendaknya ia mengulurkan sejengkal,".

Ummu Salamah berkata,"Kalau begitu, masih kelihatan (kakinya)!. Beliau bersabda,"Ulurkan satu hasta, tidak boleh lebih dari itu."

Dari Abu 'Udzainah As-Sodafi Radhiyallahu-anhudiriwayatkan bahwa Rasullulah bersabda,"Sebaik-baik istri adalah yang penyanyang, subur (Banyak anak), baik hati dan suka membantu: Jika ia bertakwa kepada Allah. Dan sejelek-jelek istri kalian adalah yang suka mempertontonkan kecantikannya lagi sombong, dan merekalah orang-orang munafik. Tidak ada yang akan masuk surga dari mereka kecuali seperti burung gagak yang kedua sayapnya berwarna putih,".

Karena itulah, kaum wanita mukminah hendaknya menghindari perbuatan agar tidak terjerembab ke dalam lubang-lubang kemaksiatan dan penyimpangan yang bisa mendatangkan dosa.

Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2722 seconds (0.1#10.140)