Hukum Hari Valentine Menurut Islam

Rabu, 09 Februari 2022 - 09:13 WIB
loading...
Hukum Hari Valentine Menurut Islam
Sejumlah ulama dan organisasi Islam memfatwakan haram ikut merayakan Valentines Day. (Foto/Ilustrasi: Ist)
A A A
Pada 14 Februari adalah Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang. Di Dunia Barat, pada hari itu menjadi sebuah hari saat para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya. Belakangan pada hari raya ini terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines".

Valentine's Day telah menjadi hari raya terbesar kedua setelah Natal. Bukan hanya di Barat, di negera-negara Islam, macam Arab Saudi, Valentine's Day juga dirayakan. Bunga mawar merah dan cokelat menjadi dua bagian penting bagi warga Arab Saudi untuk mengungkapkan kasih sayangnya pada keluarga, pacar hingga teman. Lalu bagaimana Islam memandang perayaan hari tersebut?



Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah , dan sejumlah ulama seperti Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimi n, bahkan Al-Lajnah Ad-Da’ imah lil Buhuts Al-‘Ilmiyah wal Ifta’ menyatakan haram hukumnya ikut merayakan Hari Valentine.

MUI dengan fatwanya Nomor 3 Tahun 2017 berdalih bahwa Hari Valentine bukan termasuk dalam tradisi Islam. Kedua, Hari Valentine dinilai menjerumuskan pemuda muslim pada pergaulan bebas seperti seks sebelum menikah. Ketiga, Hari Valentine berpotensi membawa keburukan.

Fatwa haramnya Hari Valentine ini dibuat MUI berdasarkan tuntutan Al-Quran, Hadis, dan pendapat ulama, salah satunya Hadis Riwayat Abu Dawud yang mengatakan bahwa:

“Dari Abdullah bin Umar berkata, bersabda Rasulullah SAW: Barang siapa yang menyerupakan diri pada suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka”. (HR Abu Dawud)

Sementara itu, dalam Al-Quran Surar Ali Imrat ayat 64, Allah berfirman:

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ


Katakanlah (Muhammad), "Wahai ahli Kitab! marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka) "Saksikanlah,bahwa kami adalah orang-orang muslim" ( QS Ali Imran : 64)

Sementara itu, Muhammadiyah sebagaimana dilansir laman resminya, menyatakan Valentine's Day adalah perayaan yang sangat dekat dengan zina yang dilarang keras oleh Islam oleh karenanya perayaan yang demikian juga dihukumi haram.

Cara menunjukkan kasih sayang di dalam Islam adalah tidak dengan cara berkasih-kasihan antarsesama anak muda. Karena cara berkasih-kasihan dan berpacar-pacaran seperti yang dilakukan kebanyakan anak muda sekarang ini adalah perbuatan yang dekat dengan dosa zina. Dalam hal ini dengan snagat jelas Allah sudah berfirman,

Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. ( QS Al-Isra’ : 32)

Maka teranglah keharaman perbuatan yang sering terjadi pada muda-mudi sekarang ini, apalagi jika ditambah dengan mengkhususkan satu hari untuk melakukannya.

Dalih bahwa banyak orang yang melindungi perayaan ini dengan mengatakan banyak yang tidak mendekati zina dengan pacaran sehat, dsb. "Hal ini merupakan dusta dan hanya menutupi kebathilan, karena nyatanya pada setiap perayaan Valentine's Day ditemui omzet penjualan kondom di apotek maupun di supermaket melonjak tinggi dan rata di seluruh Indonesia. Selain pembelian, juga sering didapati kampanye seks aman dan bagi-bagi alat kontrasepsi sebagai perayaan Valentine," demikian Muhammadiyah.

Tentu saja cara merayakan kasih sayang menurut agama Islam itu berbeda dengan cara kaum jahiliyah dalam merayakan cinta kasihnya. Cara menunjukan kasih sayang kita kepada orang tua adalah dengan menghormati dan memperlakukan mereka dengan baik sebagaimana tuntunan Allah dalam surat Luqman. Cara menunjukan kasih sayang kita kepada yang lebih muda adalah dengan membimbing mereka supaya selalu teguh di jalan Allah.



Perkara Bodoh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam Fatawanya juga menegaskan tidak boleh merayakan Valentine’s Day. Larangan ini karena sebab-sebab berikut:

Pertama, itu adalah hari raya bid’ah, tidak ada dasarnya dalam syari’at. Kedua, itu akan menimbulkan kecengengan dan kecemburuan. Ketiga, itu akan menyebabkan sibuknya hati dengan perkara-perkara bodoh yang bertolak belakang dengan tuntunan para salaf.

"Karena itu, pada hari tersebut tidak boleh ada simbol-simbol perayaan, baik berupa makanan, minuman, pakaian, saling memberi hadiah, ataupun lainnya," ujarnya sebagaimana dikutip buku berjudul "Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram" yang dalam edisi bahasa Indonesia berjudul "Fatwa-Fatwa Terkini" disusun Khalid Al-Juraisiy.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1627 seconds (0.1#10.140)