Khalifah Al-Walid bin 'Abdul-Malik, Ketika Upeti Membanjiri Dinasti Umayyah

Rabu, 02 Maret 2022 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Dengan suksesnya serangkaian penaklukan ini, tak ayal dinasti Umayyah kebanjiran harta. Maka sudah sangat wajar bila pembangunan demi pembangunan pun berlangsung pada masa ini.

Terlepas dari kekejaman Hajjaj bin Yusuf dalam memberangus kelompok oposisi, ataupun Musa bin Nusayr yang menindak tegas perlawanan dari sejumlah wilayah di Afrika Utara karena memperlakukan wilayah tersebut layaknya koloni. Intinya, berton-ton upeti berdatangan ke Damaskus. Dan dengan inilah dinasti Umayyah memasuki masa keemasannya.



Elit Kekaisaran di Muka Bumi
Pada periode inilah untuk pertama kalinya dunia mengenal bangsa Arab sebagai sebuah elit kekaisaran di muka bumi. Nama kekaisaran ini bergema mulai dari Cina di timur hingga ke tepian samudera Atlantik di barat.

Berton-ton upeti berdatangan ke Damaskus, dan pembangunan pun di mulai. Masjid-masjid renovasi dan didirikan, jalan-jalan diperbaiki, jalur-jalur pelayaran di Mediterania aman terkendali, dan taraf hidup masyarakat pun, khususnya di Damaskus, meningkat.

Al-Walid menaruh perhatian besar pada pengembangan militer. Dia membangun angkatan laut terkuat pada masa Umayyah dan menjadi kunci penting penaklukan Iberia.

Al-Walid merupakan penggemar arsitektur dan memerintahkan berbagai pembangunan di masanya. Sekitar tahun 701 pada masa kekuasaan ayahnya, Al-Walid memerintahkan pembangunan Jami' Al-Aqsha, tempat sholat di Masjid Al-Aqsha bagian selatan.

Pada tahun 707, Al-Walid memerintahkan perluasan Masjid Nabawi di Madinah. Untuk pertama kalinya, menara masjid dibangun dengan didirikannya empat menara di Masjid Nabawi. Al-Walid juga memerintahkan pembangunan jalan dan sumur-sumur di Hijaz.



Di Damaskus, Al-Walid mengubah basilika Kristen yang dipersembahkan untuk Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya dalam Islam) menjadi masjid agung. Basilika ini sendiri awalnya adalah kuil Romawi untuk pemujaan Dewa Yupiter. Masjid ini, kemudian dikenal dengan Masjid Agung Umayyah, selesai dibangun pada 715, beberapa saat setelah Al-Walid mangkat. Konon, kepala Nabi Yahya dikebumikan di kompleks masjid ini.

Al-Walid juga termasuk yang pertama membangun rumah perawatan untuk tunagrahita dan membangun rumah sakit pertama yang menampung mereka sebagai bagian dari layanannya. Setiap penderita juga memiliki perawat yang ditugaskan merawat mereka. Dia juga mengembangkan sistem kesejahteraan, lembaga pendidikan, dan langkah-langkah untuk apresiasi seni.

Al-Walid juga dikenal karena kesalehan pribadinya dan banyak cerita menyebutkan bahwa ia terus-menerus mengutip Al-Qur'an dan selalu menjadi tuan rumah yang menyajikan jamuan besar untuk orang-orang yang berpuasa selama bulan Ramadhan.

Al-Walid mangkat pada tahun 715. Pemuka Umayyah kemudian melantik Sulaiman sebagai khalifah yang baru. Al-Walid sendiri kemudian dikebumikan di pemakaman Bab ash-Shaghir.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6242 seconds (0.1#10.140)