Kisah Iblis Ikut Konspirasi Rencana Membunuh Nabi Muhammad SAW

Kamis, 03 Maret 2022 - 17:37 WIB
loading...
A A A
“Apakah itu, Abu al-Hakam?” mereka bertanya.

Dia berkata, “Aku pikir kalian harus menunjuk seorang pemuda, yang kuat, kelahiran bangsawan, bangsawan muda dari masing-masing kabilah. Kemudian kita harus memberi masing-masing pemuda itu sebilah pedang yang tajam. Lalu mereka harus mengepung dan menebasnya dengan pedang mereka secara bersamaan dan membunuhnya.

“Dengan demikian kita akan terbebaskan darinya, dan jika mereka melakukan ini, tanggung jawab atas menumpahkan darahnya akan dibagi di antara semua kabilah, dan Bani Abd Manaf (kabilah Nabi Muhammad) tidak akan mampu untuk mengobarkan perang melawan semua hanya dengan suku mereka sendiri, dan mereka akan cukup puas untuk mengambil diyat (uang darah) dari kita, yang mana kita dapat membayarnya kepada mereka.”

Orang tua dari Najd itu berkata, “Apa yang dikatakan orang ini benar. Ini adalah keputusan yang tepat. Kalian tidak memiliki pilihan yang lainnya.” Setelah itu mereka bubar, menyetujui usulan ini.

O Hashem dalam bukunya berjudul"Muhammad Sang Nabi: Penelusuran Sejarah Nabi Muhammad Secara Detail" menyebut pembicaraan para bangsawan Quraisy di Darun Nadwah ini terjadi pada tanggal 29 Safar 1 H, atau bertepatan dengan 11 September 622 M.

Pada hari itu juga, kaum Quraisy telah menunjuk dan menentukan lima orang pemuda kuat yang mewakili sepuluh kabilah untuk membunuh Nabi Muhammad SAW pada malam hari.



Jibril Datangi Rasul
Kemudian Jibril mendatangi Rasulullah dan berkata, “Jangan habiskan malam ini di tempat tidur yang biasanya engkau tidur.”

Ketika sepertiga malam telah berlalu, para pemuda itu berkumpul di depan pintu rumahnya dan menunggunya tidur agar mereka dapat menyerangnya.

Ketika Rasulullah melihat mereka di sana, dia berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Tidurlah di tempat tidurku dan selimuti dirimu dengan jubah Hadrami hijauku; tak ada hal buruk yang akan menimpamu dari mereka.” Rasulullah biasa mengenakan jubah itu ketika beliau tidur.

Selanjutnya Ath-Thabari, mengutip sejumlah riwayat, mengisahkan, Nabi Muhammad SAW berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Jika Ibnu Abi Quhafah – yaitu, Abu Bakar – datang kepadamu, katakan kepadanya bahwa aku telah pergi ke (Bukit) Tsur dan memintanya untuk bergabung denganku; kirimkan aku sedikit makanan, sewa seorang pemandu untukku yang bisa menunjukkanku jalan menuju Madinah, dan belikan aku unta tunggangan.”

Kemudian Rasulullah pergi, dan Allah membutakan pandangan orang-orang yang sedang mengintai menungguinya, sehingga dia dapat pergi tanpa mereka dapat melihatnya.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1475 seconds (0.1#10.140)