Kisah Dzil Bijadain: Pengantin Baru yang Syahid dalam Perang Khaibar

Selasa, 29 Maret 2022 - 16:15 WIB
loading...
A A A
Maka isteri-isteri orang Anshar pergi menuju rumah wanita itu untuk mengucapkan selamat dan mempersiapkan acara walimah. Mereka menjahit burdah, membuat bantal dari kulit, memasak makanan dan lain-lain untuk walimah pada malam hari.

Adapun Abdullah, ia bangun untuk mengerjakan sholat, dia tidak menemui wanita Anshar itu dan tidak mendekatinya, sehingga Bilal mengumandangkan adzan Shubuh.

Selesai adzan, para isteri sahabat pulang ke rumah masing-masing, mereka berkata, “Demi Allah, Abdullah tidak membutuhkan sesuatu pun, dia tidak mendatangi isterinya juga tidak mendekatinya.”



Pagi hari itu, Abdullah mengerjakan sholat Shubuh bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Setelah matahari terbit, Abdullah berdiri untuk mengerjakan sholat sunnah sebagaimana dia biasa melakukannya. Kemudian menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengucapkan salam kepada beliau. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Tidakkah kamu membutuhkan isterimu?”

Abdullah menjawab, “Benar. Tetapi setiap kali aku melihat kenikmatan yang dilimpahkan Allah berupa wanita cantik, tempat tidur nyaman dan makanan yang lezat, aku merasa tidak mendapatkan sesuatu yang bisa aku pun lebih mengutamakan pedangku, aku gunakan untuk berperang di jalan Allah dan membela Rasulullah, dan aku dahului dengan mengerjakan sholat. Inilah persembahanku kepada istriku wahai Rasulullah.”

Kemudian ia berkenan pergi untuk menemui isterinya.

Ketika berlangsung peperangan Khaibar itu, ia terluka lalu berwasiat, “Aku belum pernah memberi sesuatu pun kepada istriku, maka berikanlah bagianku dari rampasan perang Khaibar kepadanya.” Tidak lama kemudian ia menemui ajalnya.



Dalam suatu riwayat Ibnu Mas’ud ra berkata, “Ketika itu kami sangat lapar. Kemudian pada suatu malam aku keluar, aku melihat ada cahaya berkilau dari kejauhan. Aku berkata pada diriku, ‘Aku harus ke tempat itu, mudah-mudahan aku mendapatkan makanan di sana.’

Benar aku sampai di tempat itu. Ternyata ada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang menggali kubur dan memberikan tanah kepada Abu Bakar dan Umar, sementara itu jenazah Abdullah terbaring di dekatnya. Setelah Rasulullah menguburkannya beliau bersabda, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku meridhainya, maka ridhailah ia. Beliau mengucapkan doa ini dua atau tiga kali.”
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2346 seconds (0.1#10.140)