Pesta Fitrah, Proses Penyucian dan Kemenangan Melawan Diri Sendiri

Minggu, 01 Mei 2022 - 19:24 WIB
loading...
A A A
Kembali Makan
Adapun makna idul fitri kedua yaitu dilihat dari pemaknaan literal. Kata “fitri” diartikan dengan makan. Idul fitri, dengan begitu dimaknai dengan “kembali makan”.

Kata fitri ditemukan juga dalam term “zakatul fitri”, zakat yang diberikan untuk memberikan makanan bagi mereka yang tidak mempunyai persediaan makan. Makna seperti sesuai dengan konteks pada hari pertama bulan Syawwal. Di mana setiap orang kembali menyantap makanan bersama-sama, entah bersama keluarga, sanak family atau bersama tetangga.

Dalam masyarakat Indonesia, ada kebiasaan untuk mengunjungi dan mengajak tetangganya untuk makan bersama, bahkan setelah makan ditambah dengan mengobrol tentang apa saja. Di samping adat ini memperkuat silaturrahim, ada makna kebersamaan dan kesenangan bersama yang dirasakan.

Tradisi ini sesuai dengan makna idul fitri dalam pengertian kedua. Jadi, bukan soal pakaian baru, perhiasan baru semata, ada makna ketakwaan dari wujud kebersamaan yang lahir di konteks Indonesia. Bisa disimpulkan moment idul fitri adalah sebuah makna untuk perwujudan ketakwaan individu dan kesalehan sosial secara bersamaan.

Di momen sebahagia Idul Fitri, kita bisa menciptakan kebersamaan dengan keluarga, sanak famili, tetangga sebagaimana kata sebuah pepatah:

‘Kemenangan idul fitri bukan untuk yang berbaju mewah tapi untuk yang keimanannya bertambah’. Wallahu'alam

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3108 seconds (0.1#10.140)