Profil Manusia Saat Menghadap Allah Ta'ala di Akhirat Kelak

Rabu, 18 Mei 2022 - 15:27 WIB
loading...
A A A
Di akhir surat kemudian disebutkan,

فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ ؛ وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ ؛ فَسَلَامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ ؛ وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ ؛ فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ ؛ وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ


“Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh ketenteraman dan rizki serta surga kenikmatan. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan, maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan. Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat, maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam jahannam.”(QS. Al-Waqi’ah : 89-94)

Lalu, siapa sajakah mereka? As-saabiquun bil khairaatadalahal-muqarrabuun,orang-orang yang didekatkan oleh AllahTa’ala.Mereka adalah orang-orang yang suka berbuat kebaikan(ahlul ihsaan).Inilah kedudukan tertinggi seseorang di sisi AllahTa’ala.Mereka adalah orang-orang yang menunaikan kewajiban(fardhu)dan meninggalkan perkara yang haram. Mereka juga semangat melaksanakan berbagai perkara sunnah. Mereka tinggalkan perkara yang haram dan makruh, juga meninggalkan perkara syubhat karena khawatir akan terjatuh dalam perkara yang haram.

Al-muqtashiduun,mereka disebut juga denganash-haabul yamiinatauash-haabul maimanah.Mereka adalah orang-orang yang menunaikan berbagai macam kewajiban dan meninggalkan perkara yang AllahTa’alaharamkan. Mereka menjaga batasan-batasan syariat AllahTa’ala.Akan tetapi, mereka tidak memiliki semangat untuk mengerjakan perkara-perkara sunnah, sebagaimana golonganas-saabiquun.Mereka juga terkadang terjatuh dalam perkara makruh. Mereka juga bermudah-mudah dalam mengerjakan perkara yang mubah. Tidak sebagaimana golongan pertama(as-saabiquun)yang berhati-hati meskipun dalam perkara mubah ketika khawatir akan berlebih-lebihan di dalamnya.


Dua golongan pertama ini termasuk ahlul jannah (penghuni surga), dan akan masuk surga tanpa disiksa di neraka.

Adapun golongan ketiga, yaituazh-zhaalimu li nafsihi(orang yang menzhalimi diri sendiri), mereka adalah orang-orang beriman yang meninggalkan sebagian perkara yang wajib dan terjatuh dalam sebagian perkara yang haram. Mereka adalah orang-orang yang beriman sehingga pada akhirnya akan menjadi penduduk surga.

Akan tetapi, mereka ini dikhawatirkan akan masuk neraka terlebih dahulu karena maksiat yang mereka kerjakan. Mereka ini tergantung pada kehendak AllahTa’ala,sebagaimana firman-Nya,

وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ


“Dan Allah mengampuni segala dosa selain syirik itu, bagi siapa saja yang Allah kehendaki.”(QS. An-Nisa’ : 48)

Terkadang, AllahTa’alamengampuni dosa-dosa mereka kemudian langsung memasukkan mereka ke dalam surga. Namun terkadang, AllahTa’alaakan azab dulu mereka di neraka, kemudian mengeluarkan mereka dari neraka dan memasukkannya ke dalam surga.

Adapun golongan keempat adalah orang-orang kafir, mereka adalahash-haabul masy’amah, ash-haabul syimaal,mereka adalah orang-orang yang mendustakan dan sesat. Orang-orang kafir ini bermacam-macam, baik dari golongan Yahudi, Nashrani, Majusi, orang-orang munafik, dan orang-orang musyrik. Mereka adalah orang-orang yang akan kekal di neraka, selama-lamanya.


Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2401 seconds (0.1#10.140)