5 Keutamaan Menghidupkan Sunnah Nabi, Nomor 1 Paling Disukai

Selasa, 24 Mei 2022 - 15:51 WIB
loading...
5 Keutamaan Menghidupkan Sunnah Nabi, Nomor 1 Paling Disukai
Kadar kedekatan seseorang dengan Nabi Muhammad SAW itu sesuai dengan kadar orang tersebut dalam mencintai dan mengamalkan Sunnah beliau. Foto/Ist
A A A
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah panutan terbaik dalam segala hal termasuk urusan ibadah maupun muamalah. Siapa yang mengikuti beliau dan menghidupkan Sunnah-nya maka ia akan beruntung.

Sunnah adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, baik itu ucapan (qauliyah), perbuatan (fi'liyah), maupun ketetapan Nabi (taqririyah). Sunnah Nabi juga merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.



Sayyiduth-Thaifah Al-Junaid berkata: "Semua jalan menuju Allah telah tertutup, kecuali bagi orang yang mengikuti jejak Rasulullah." Kadar kedekatan seseorang terhadap Nabi Muhammad SAW itu sesuai dengan kadar orang tersebut dalam mengikuti dan mengamalkan Sunnah.

Dalam Al-Quran, Allah berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS Al-Ahzaab Ayat 21)

Salah satu ciri-ciri orang beriman adalah mencintai dan senang mengamalkan Sunnah Nabi. Menghidupkan Sunnah Nabi merupakan amalan yang sangat dicintai Allah. Ada lima keutamaan (fadhilah) bagi orang yang menghidupkan Sunnah Nabi.

Dari lima keutamaan ini, nomor satu paling disukai oleh banyak orang dan menjadi harapan bagi umat muslim. Berikut lima keutamaan menghidupkan Sunnah Nabi :

1. Tinggal Bersama Nabi di dalam Surga
Nabi Muhammad secara khusus mengapresiasi orang-orang yang menghidupkan sunnah beliau. Beliau berkata orang itu akan menemani beliau di Surga sebagaimana diterangkan dalam Hadis berikut:

مَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي، وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ

Artinya: "Barang siapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku, dan barang siapa yang mencintaiku, maka orang itu akan tinggal di Surga bersamaku." (Al-Jami' ash Shaghir: 8346)

2. Menjadi Kekasih Allah
Keutamaan kedua bagi yang menghidupkan Sunnah Nabi adalah mendapat cintanya Allah. Hal ini diterangkan dalam Hadis berikut:

إِنَّ اللَّهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

Artinya: "Allah Ta’ala berfirman, 'Siapa saja yang memusuhi wali-Ku, maka aku mengumumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dibandingkan amal yang Aku wajibkan kepadanya. Dan tidaklah hamba-Ku terus-menerus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal Sunnah, sampai Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya, Aku menjadi pendengaran yang dia gunakan untuk mendengar; menjadi penglihatan yang dia gunakan untuk melihat; menjadi tangan yang dia gunakan untuk memegang; dan menjadi kaki yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, sungguh akan Aku beri. Jika dia meminta perlindungan kepada-Ku, sungguh akan Aku lindungi." (HR Al-Bukhari No 6502)

3.Dapat Pahala dari Orang-orang yang Mengamalkannya
Keutamaan berikutnya adalah mendapat pahala dari orang-orang yang mengamalkan sunnah Nabi. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

Artinya: "Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari Sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun." (HR Ibnu Majah)

4. Mendapat Pahala Besar dari Allah
Allah menyediakan pahala besar bagi mereka yang berpegang teguh dalam mengamalkan Sunnah Nabi. Dalam satu Hadis disebutkan:

إِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ، الصَّبْرُ فِيْهِ مِثْلُ قَبْضٍ عَلَى الْجَمْرِ، لِعَامِلٍ فِيْهِمْ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِيْنَ رَجُلًا يَعْمَلُوْنَ مِثْلَ عَمَلِهِ
وَفِي زِيَادَةٍ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَجْرُ خَمْسِيْنَ مِنْهُمْ؟ قَالَ: أَجْرُ خَمْسِيْنَ مِنْكُمْ

Artinya: "Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari kesabaran. Kesabaran pada hari itu seperti menggenggam bara api. Orang yang beramal (dengan Sunnah Nabi) pada saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh."Dalam tambahan riwayat: Seseorang bertanya, "Lima puluh dari mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Pahala lima puluh dari kalian." (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi; Sahih)

5. Menjaga Wasiat Rasulullah
Abu Najih, Al 'Irbad bin Sariyah ia berkata: "Rasulullah telah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat airmata bercucuran". Kami bertanya: "Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya (meninggal), maka berilah kami wasiat"

Rasulullah bersabda: "Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan ta’at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya barangsiapa di antara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid'ah itu sesat." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih)

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1667 seconds (0.1#10.140)