KH Robi Fadil: Bulan Syawal Momentum Saling Memaafkan
loading...
A
A
A
Ketua Umum MUI Jakarta Pusat KH Robi Fadil mengatakan, memberi maaf dan saling memaafkan adalah kunci kesuksesan di dunia dan akhirat. Orang yang senang memaafkan berarti telah meneladani Baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (SAW).
"Nabi Muhammad SAW ialah teladan dalam hal maaf memaafkan. Beliau selalu memaafkan mereka yang telah mencaci dan menghina Rasulullah. Sebagai umat Nabi, kita wajib meniru sikap dan akhlak Beliau," kata KH Robi Fadil pada acara Halal Bihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Administrasi Jakarta Pusat di Masjid Al-Mubarok Johar Baru Jakarta Pusat, kemarin (28/5/2022).
KH Robi Fadil menjelaskan, bulan Syawal harus dijadikan momentum untuk saling maaf memaafkan. Baik prilaku ataupun perkataan yang disengaja maupun tidak disengaja. Bertepatan kemarin, umat Islam masih berada di bulan Syawal tepatnya 28 Syawal 1443 Hijriyah.
"Mewakili pengurus MUI Jakarta Pusat saya mengucapkan mohon maaf lahir batin. Semoga amal ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah. Dan saya ucapkan mohon maaf apabila program kerja pengurus MUI belum merata dan masif. Insya Allah setelah bulan Syawal ini kita akan kejar program-program yang belum berjalan," tambahnya.
Wakil Wali Kota Irwandi yang hadir pada Halal Bihalal itu mengatakan ulama dan umaro adalah tiangnya negara. Jika keduanya bersatu tegak kokoh pasti suatu negara akan gagah berdiri.
"Alhamdulillah hubungan ulama dan umaro di wilayah Jakarta Pusat Aberjalan harmonis. Mudah-mudahan para ulama di Jakarta Pusat menjadi pelita atau lampu untuk menerangi hati para warga masyarakat. Karena dengan hati yang terang pasti akan meminimalisir kriminalitas dan hal negatif lainnya yang ada di Jakarta Pusat," kata Irwandi.
Tampak hadir Sekretaris Umum MUI DKI Jakarta KH Yusuf Aman; Pimpinan Majelis Taklim Al-Habib Ali Kwitang Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi; Pengasuh Yayasan Hubbul Wathon KH Ibrahim Karim; Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi; Ketua Umum MUI Jakarta Pusat KH Robi Fadil; KH Fakhrudin Syafi'i Hazami, perwakilan ormas Islam, dan para ulama lainnya.
"Nabi Muhammad SAW ialah teladan dalam hal maaf memaafkan. Beliau selalu memaafkan mereka yang telah mencaci dan menghina Rasulullah. Sebagai umat Nabi, kita wajib meniru sikap dan akhlak Beliau," kata KH Robi Fadil pada acara Halal Bihalal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Administrasi Jakarta Pusat di Masjid Al-Mubarok Johar Baru Jakarta Pusat, kemarin (28/5/2022).
KH Robi Fadil menjelaskan, bulan Syawal harus dijadikan momentum untuk saling maaf memaafkan. Baik prilaku ataupun perkataan yang disengaja maupun tidak disengaja. Bertepatan kemarin, umat Islam masih berada di bulan Syawal tepatnya 28 Syawal 1443 Hijriyah.
"Mewakili pengurus MUI Jakarta Pusat saya mengucapkan mohon maaf lahir batin. Semoga amal ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah. Dan saya ucapkan mohon maaf apabila program kerja pengurus MUI belum merata dan masif. Insya Allah setelah bulan Syawal ini kita akan kejar program-program yang belum berjalan," tambahnya.
Wakil Wali Kota Irwandi yang hadir pada Halal Bihalal itu mengatakan ulama dan umaro adalah tiangnya negara. Jika keduanya bersatu tegak kokoh pasti suatu negara akan gagah berdiri.
"Alhamdulillah hubungan ulama dan umaro di wilayah Jakarta Pusat Aberjalan harmonis. Mudah-mudahan para ulama di Jakarta Pusat menjadi pelita atau lampu untuk menerangi hati para warga masyarakat. Karena dengan hati yang terang pasti akan meminimalisir kriminalitas dan hal negatif lainnya yang ada di Jakarta Pusat," kata Irwandi.
Tampak hadir Sekretaris Umum MUI DKI Jakarta KH Yusuf Aman; Pimpinan Majelis Taklim Al-Habib Ali Kwitang Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi; Pengasuh Yayasan Hubbul Wathon KH Ibrahim Karim; Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi; Ketua Umum MUI Jakarta Pusat KH Robi Fadil; KH Fakhrudin Syafi'i Hazami, perwakilan ormas Islam, dan para ulama lainnya.
Baca Juga
(rhs)