Keutamaan Bersabar Saat Menghadapi Musibah

Kamis, 23 Juni 2022 - 00:18 WIB
loading...
Keutamaan Bersabar Saat Menghadapi Musibah
Orang yang sabar saat menghadapi musibah akan mendapat keutamaan besar di sisi Allah. Foto ilustrasi/dok @AIDAIndonesia
A A A
Sabar itu ilmu paling tinggi dan keutamaannya benar-benar agung di sisi Allah. Siapa yang dapat mengamalkannya maka ia akan mendapat balasan pahala tak berbatas.

Apalagi bersabar saat menghadapi musibah dan cobaan yang tidak menyenangkan. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas". (QS. Az Zumar: Ayat 10)

Keutamaan bersabar ketika mendapat musibah diterangkan dalam satu Hadis Nabi. Dalam Kitab Matan Tanqihul Qoul atau Lubabul Hadits karya Imam Suyuti disebutkan:

عليه الصلاة والسلام: {الصَّبْرُ عِنْدَ المُصِيبَةِ بِتِسْعمَائة دَرَجَةٍ}

Artinya: "Nabi Shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sabar ketika mendapat musibah itu memperoleh tujuh ratus derajat."

Dalam riwayat lain disebutkan:

وقال عليه الصلاة والسلام: {الصَّبْرُ عَلَى أَرْبَعَةِ أَوْجُهٍ: صَبْرٌ عَلَى الفَرَائِضِ، وصَبْرٌ عَلَى المُصِيبَةِ، وَصَبْرٌ عَلَى أذَى النَّاسِ، وصَبْرٌ عَلَى الفَقْرِ. فَالصَّبْرُ عَلَى الفَرائِضِ تَوْفِيقٌ، وَالصَّبْرُ عَلَى المُصِيبَةِ مَثُوبَةٌ، وَالصَّبْرُ عَلَى أذَى النَّاسِ مَحَبَّةٌ، والصَّبْرُ عَلَى الفَقْرِ رِضَا الله تَعَالى}.

Artinya: "Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: Sabar itu ada empat: (1) Sabar dalam menjalankan fardhu (kewajiban) (2) Sabar dalam menghadapi musibah (3) Sabar menghadapi gangguan manusia dan (4) Sabar dalam kefakiran. Sabar dalam menjalankan kewajiban adalah taufik. Sabar dalam menghadapi musibah berpahala. Sabar dalam menghadapi gangguan manusia adalah cinta. Dan sabar dalam kefakiran adalah ridho Allah Ta'ala."

Sabar Atas Musibah Diganjar Surga
Nabi shollallohu 'alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada umatnya yang bersabar atas musibah. Bagi yang mampu bersabar maka Allah memberi ganjaran surga. Berikut sabda beliau:

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ خَالِدٍ السَّلَمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَهُ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى يُبْلِغَهُ الْمَنْزِلَةَ الَّتِي سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى

Artinya: "Diriwayatkan dari Muhammad ibn Khalid As-Salamiy dari bapaknya dari kakeknya yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba jika telah ditakdirkan padanya suatu tingkatan (di Surga) yang mana dia belum bisa meraihnya dengan sebab seluruh amalnya, maka Allah akan timpakan padanya musibah berkaitan dengan dirinya, hartanya atau pada anaknya. Kemudian Allah jadikan dia bisa bersabar atas musibah itu sehingga dengan sebab tersebut Allah sampaikan ia pada tingkatan (di Surga) yang telah Allah tetapkan untuknya." (HR Abu Daud No 2686)

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2007 seconds (0.1#10.140)