7 Ulama Terkenal yang Pindah Mazhab ke Syafi'i Berikut Sebabnya

Jum'at, 22 Juli 2022 - 16:03 WIB
loading...
A A A
Imam Thahawi kemudian belajar mazhab Hanafi dan diberikan futuh di sana, sampai punya karya berjudul Syarah Ma'anil Aatsar. Futuh artinya terbukanya pemahaman melalui hati atau kondisi dimana hati seseorang menerima karunia dari Allah. Saat beliau mengajar, beliau mengatakan: "Jikalau pamanku masih hidup, maka ia harus bayar kafarah atas sumpahnya".

Hal ini bukanlah suatu aib, karena memang futuh ini murni karunia dari Allah. Terkadang ada orang yang difutuh di suatu ilmu dan tidak di ilmu yang lain, di mazhab ini dan tidak di mazhab lain.

Kelebihan Mazhab Syafi'i
Menurut Pakar ilmu linguistik Arab dan tafsir Al-Qur'an, DR Miftah el-Banjary, salah satu kelebihan Mazhab Syafi'i terletak pada pandangan yang lebih kontekstual dan luas dalam memahami teks ayat. Sehingga fatwanya lebih mudah diterima dan memudahkan dari sisi aplikasinya pada masa kekinian serta relevan dengan kondisi saat ini.

Sehingga, mazhab Syafi'iyyah khususnya bagi kaum muslimin di Asia Tenggara lebih cocok dan diterima ketimbang mazhab lainnya.

Menurut Ustaz Ahmad Sarwat, Mazhab Syafi'i boleh dibilang menggabungkan dua kekuatan Mazhab Hanafi dan Maliki. Semacam edisi penyempurnaan dari produk sebelumnya.

Kemudian, Mazhab Syafi'i paling banyak mengalami penyebaran di banyak negeri. Sehingga dimanapun kita berapa, nyaris ketemu dengan Mazhab Syafi'i. Khusus di Indonesia dan beberapa negara lain, justru yang tersedia hanya Mazhab Syafi'i.

Kelebihan lain, literatur Mazhab Syafi'i termasuk yang paling banyak ditulis sepanjang sejarah. Sehingga kita tidak akan kehabisan bahan rujukan. Mazhab Syafi'i juga paling banyak varian ulamanya dengan beragam perbedaan pendapat secara internal.

(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2025 seconds (0.1#10.140)