Kisah Mualaf Amerika Suliaman El Hadi, Jihad Memberantas Kebodohan Lewat Syair

Kamis, 01 Desember 2022 - 17:48 WIB
loading...
A A A


Konsep kami didasarkan pada konsep Islami. Sebagai contoh, sajak berikut:

Berkatilah orang yang berjuang
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan
Lebih baik mati untuk tujuan yang mulia
Daripada hidup dan mati sebagai budak

Sajak tersebut benar-benar Qurani. Dalam Al-Quran Allah mengatakan, Sesungguhnya fitnah lebih kejam dari pembunuhan, maka berjuanglah melawan fitnah di mana pun engkau menjumpainya. Itulah sebabnya dalam membicarakan perjuangan dan penindasan kami, kami juga mengutip firman Allah. Dengan demikian, semua pekerjaan kami dipengaruhi terutama oleh Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Ketika kami pentas di atas panggung, kami berpakaian seperti orang Muslim. Kami menyapa hadirin. Pertama kami mengatakan Assalamualaikum, salam sejahtera bagi Anda. Kami mengingatkan mereka tentang Allah.

Pertama kami akan bersyukur kepada Allah karena bisa tampil di sini, bersyukur pada Allah yang telah menciptakan kami, menciptakan Anda semua, sehingga Anda semua dapat berada di sini. Sebelum kami dapat memberikan sesuatu kepada orang lain, kami harus mempersembahkannya kepada Allah terlebih dahulu.

Saya pikir lagu Niggers Is Scared of Revolution cukup terkenal. Kami mempunyai sebuah album yang berjudul Delights of the Garden. Seluruh sisi berisi tentang Hari Akhir, kehancuran bumi.

Jagalah ucapanmu supaya sesuai dengan tindakanmu
Penuhi kewajibanmu kepada Tuhan
Tak ada waktu
Untuk menunda-nunda
Perbuatanmu akan menentukan ganjaranmu



Nabi Muhammad selalu berkata, bicaralah kepada orang-orang dengan bahasa yang mereka mengerti. Menurut kami ini bahasa yang mereka mengerti. Maka saya menyeru masyarakat saya kepada agama Islam.

Pada sebagian besar pertunjukan, kami selalu mendapati seseorang yang kemudian menghubungi kami dan mengatakan kepada kami mereka telah memeluk Islam.

Pemerintahan revolusi mengundang kami ke Iran dan menanggung biaya akomodasi kami di sana. Kami tinggal selama dua minggu pada 1984 untuk perayaan Al-Fajr, ulang tahun revolusi. Kami diundang sebagai tamu kehormatan. Hanya delapan orang yang diundang dari Amerika Serikat.

Itu merupakan salah satu pengalaman paling berkesan yang pernah saya alami. Hanya ada satu perjalanan lain yang dapat saya bandingkan dengan itu, yaitu perjalanan saya menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Itu perjalanan yang berat --Allah telah menggambarkan hal itu.

Di Iran saya melihat pemuda-pemuda pasukan pemberantas dosa mengendarai sepeda motor berkeliling. Mereka mencari orang-orang yang menyimpang dari hukum Allah.

Mereka meletakkan tanda di pintu-pintu bangunan umum yang mengatakan bahwa wanita tidak diizinkan masuk tanpa [kerudung]. Mereka mengubah toko minuman keras menjadi ruangan belajar dan banyak orang berpartisipasi!

Mereka berpartisipasi secara sukarela dengan imbalan jihad. Dari yang muda sampai yang tua. Saya menikmati keberadaan saya di sana dan mereka memperlakukan kami seperti anggota keluarga kerajaan.

Tak ada perbandingan antara puisi dan Al-Quran. Allah berbicara kepada manusia melalui ilham. Dia berbicara kepada manusia melalui utusan-utusan-Nya, melalui lambang-lambangNya. Anda dapat mengatakan bahwa kami seperti burung beo yang menirukan apa yang dikatakan nabi. Ya, si Polly ingin biskuit. Itu karena kami membaca Al-Quran, kami membaca hadis. Kami mempelajari diri kami sendiri, dan kami mencari.



Kami menyanyi rap ketika anak-anak sedang tidur. Saya senang melihat anak-anak juga menyanyikan rap sekarang. Mereka membuat saya merasa bahwa ada yang mendengarkan kami. Walaupun mereka belum mengembangkan pesannya, lambat laun mereka pasti melakukannya, bersamaan dengan mereka tumbuh, dewasa, belajar pengalaman hidup mereka yang semakin banyak. Saya yakin, mereka akan menjadi semakin positif dalam apa yang mereka ucapkan.

[Sekarang] ini yang penting adalah isi --bukan tentang pesan. Mereka tidak bisa berbicara tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui. Anda menciptakan irama [memainkannya dengan mengetuk-ketuk meja] kemudian mereka memasukkan kata-kata ke dalam irama tersebut. Begitulah cara kami melakukannya.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.140)