11 Keutamaan Ali bin Abi Thalib, Sepupu yang Juga Menantu Rasulullah SAW

Selasa, 06 Desember 2022 - 21:17 WIB
loading...
11 Keutamaan Ali bin Abi Thalib, Sepupu yang Juga Menantu Rasulullah SAW
Ilustrasi Sayyidina Ali bin Abi Thalib (kedua dari kiri) dalam Film serial Umar. Beliau sahabat Nabi yang memiliki banyak keutamaan dan termasuk satu di antara 10 sahabat yang dijamin Surga. Foto/tangkapan layar film Umar
A A A
Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu (599-661) adalah khalifah keempat dari Khulafa' Ar-Rasyidin. Ali merupakan sepupu Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wa sallam yang juga menantu beliau karena menikahi Fathimah Az-Zahra.

Pengasuh Ma'had Subuluna Bontang Kalimantan Timur, Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya menceritakan, Sayyidina Ali merupakan sahabat Nabi paling banyak diriwayatkan tentang kedudukan dan keutamaannya. Saking banyaknya, sebagian pihak mengira kebanyakan riwayat palsu, padahal riwayatnya sangat banyak dengan sanad yang baik.

Bahkan dari sisi banyaknya riwayat tentang keutamaannya, Sayyidina Ali mengungguli sahabat lainnya seperti Sayyidina Abu Bakar dan Umar.

Mengapa bisa demikian? Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan: "Faktornya adalah karena beliau sebagai khalifah yang terakhir. Ditambah lagi dengan banyaknya perselisihan yang terjadi di zaman pemerintahannya hingga ada beberapa orang yang melepaskan diri darinya."

"Ini yang membuat ahlussunnah berupaya mengangkat dan menyebarkan keutamaannya," kata Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya.

Berikut 11 keutamaan Ali bin Abi Thalib yang perlu diketahui umat muslim:

1. Orang Kedua yang Masuk Islam Setelah Khadijah
Ibnu Ishaq meriwayatkan, "Setelah Khadijah masuk Islam, Ali bin Abu Thalib berkunjung ke rumah Nabi Muhammad ﷺ. Ketika itu ia mendapati Nabi dan Khadijah sedang mengerjakan sholat. Ali bertanya, "Apa ini wahai Muhammad?" Rasulullah SAW lalu menjelaskan kepadanya tentang Islam, lalu Ali pun menyatakan keislamannya meskipun dengan cara menyembunyikannya karena takut kepada ayahnya, Abu Thalib.

2. Pernah Menjadi Tebusan Bagi Nabi Muhammad SAW
Ketika malam Rasulullah ﷺ akan hijrah ke Madinah beliau dikepung oleh kafir Quraisy, Nabi memerintahkan Ali agar tidur di tempat tidur beliau pada malam itu.Lihatlah, siapakah yang berani menempati tempat tidur beliau sementara musuh telah mengepung, dan mengintai dengan tujuan untuk membunuh Rasulullah?

Sungguh tidak akan berani melakukannya kecuali pemberani yang telah dikaruniai keikhlasan yang luar biasa. Ibnu Abbas ketika menyebutkan firman Allah:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْرِيْ نَفْسَهُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ بِالْعِبَادِ

Artinya: "Dan di antara manusia ada orang yang menjual dirinya karena mencari keridhaan Allah, Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba- hambaNya." (QS Al Baqarah: 207)

Ia berkata: "Pada malam itu, Ali telah menjual dirinya, tepatnya saat ia mengenakkan selimut Nabi dan berbaring di tempat tidurnya."

3. Banyak Ayat yang Turun Berkaitan dengan Beliau
Al-Qur'an memang bukan diturunkan untuk suatu masyarakat tertentu apalagi orang tertentu, namun kita ketahui ia memiliki Asbabun Nuzul yang menjadi latar peristiwa sebuah ayat atau surah diturunkan oleh Allah. Banyak sekali ayat Qur'an yang diturunkan berkaitan dengan sahabat Ali bin Abi Thalib. Di antaranya: Surat Al Hajj ayat 19-23; Surat Ali Imran 61; Surat At-Taubah 19- 22; Surat Al-Mujadilah ayat 12-13 dan lainnya.

4. Disanjung Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW pernah bersabda:

أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ مِنِّى بِمَنْزِلَةِ هَارُونَ مِنْ مُوسَى غَيْرَ أَنَّهُ لاَ نَبِىَّ بَعْدِى

Artinya: "Tidakkah engkau rela mendapatkan kedudukan di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada Nabi setelahku?" (HR Al-Bukhari)

Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan:

وَالَّذِى فَلَقَ الْحَبَّةَ وَبَرَأَ النَّسَمَةَ إِنَّهُ لَعَهْدُ النَّبِىِّ الأُمِّىِّ -صلى الله عليه وسلم- إِلَىَّ أَنْ لاَ يُحِبَّنِى إِلاَّ مُؤْمِنٌ وَلاَ يُبْغِضَنِى إِلاَّ مُنَافِقٌ

"Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan melepaskan angin. Sesungguhnya Nabi ﷺ telah berjanji kepadaku bahwa tidak ada yang mencintaiku kecuali ia seorang mukmin, dan tidak ada yang membenciku kecuali ia seorang munafik." (HR Muslim)

Rasulullah ﷺ bersabda tentangnya saat perang Khaibar: "Sungguh aku akan memberikan bendera ini besok pada orang yang akan didatangkan kemenangan melalui tangannya di mana ia mencintai Allah dan Rasul-Nya, lalu Allah dan Rasul-Nya pun mencintai dirinya." (HR Al-Bukhari). Dan bendera itu kemudian diserahkan oleh beliau ﷺ kepada Ali.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1289 seconds (0.1#10.140)