Fadhilah Surat Yasin Ayat 82, Salah Satunya Doa untuk Mendapatkan Jodoh

Selasa, 20 Desember 2022 - 11:30 WIB
loading...
Fadhilah Surat Yasin Ayat 82, Salah Satunya Doa untuk Mendapatkan Jodoh
Fadhilah Surat Yasin ayat 82, jika diamalkan sebagai doa untuk mendapatkan jodoh dalam Islam. Foto/Ilustrasi: Dok. SINDOnews
A A A
Fadhilah surat Yasin ayat 82 sangat banyak. Ada yang mengatakan sering membaca surah Yasin atau kalimat kun fayakun, akan memberikan banyak manfaat layaknya manfaat membaca Al Quran pada orang yang membacanya. Allah SWT berfirman:

اِنَّمَاۤ اَمۡرُهٗۤ اِذَاۤ اَرَادَ شَیْــٴً۬ــا اَنۡ يَّقُوۡلَ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ
Innamaa amruhuuu izaaa araada shai'an ai-yaquula lahuu kun fa-yakuun

Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. ( QS Yasin : 82)

Kun fayakun merupakan kalimat perintah Allah akan terjadinya sesuatu yang dihendakiNya yang menjadi ciri keistimewaan surat Yasin. Berikut fadilah membaca ayat ini.



1. Menyadari Allah pencipta alam semesta

وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۖ وَيَوْمَ يَقُولُ كُن فَيَكُونُ ۚ قَوْلُهُ ٱلْحَقُّ ۚ وَلَهُ ٱلْمُلْكُ يَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ ۚ عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ۚ وَهُوَ ٱلْحَكِيمُ ٱلْخَبِيرُ

Artinya: “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan “Jadilah, lalu terjadilah”, dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui”. ( QS Al-An’am : 73).

الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ الرَّحْمَنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا

Artinya: “Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah tentang itu kepada Yang Maha Mengetahui.” ( QS Al Furqan : 59)

2. Menyadari bahwa Allah yang menciptakan manusia

إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ ٱللَّهِ كَمَثَلِ ءَادَمَ ۖ خَلَقَهُۥ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

Artinya: ”Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.” ( QS Ali Imran : 59)

3. Membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah ketika Ia berkata kun fayakun. Maka dari itu mintalah apapun yang bahkan menurut kita tidak mungkin karena Ia Maha Kuasa. Bacaan kun fayakun menjadi doa agar keinginan tercapai.

قَالَتْ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِى بَشَرٌ ۖ قَالَ كَذَٰلِكِ ٱللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ إِذَا قَضَىٰٓ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

Artinya: “Maryam berkata: “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun”. Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia.” ( QS Ali Imran : 47)

Kun fayakun juga bisa diamalkan sebagai doa untuk mendapatkan jodoh dalam Islam, doa ibu hamil untuk anak dalam kandungan, dan doa agar dipermudah segala urusan.



4. Mendapat jiwa yang tenang

Membaca kun fayakun akan membuat jiwa lebih tenang karena percaya bahwa Allah telah mengetahui apa yang baik bagi kita.

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” ( QS Ar Ra’ad : 28)

Berikut Hadis Riwayat Abu Daud mengenai manfaat membaca Kun Fayaakun,

“Siapa yang membaca Al-Qur’an dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (al-Qur’an).” (HR Abu Daud).

6. Memperkuat keimanan

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا

Artinya: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus. Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya” ( QS An Nisa : 25)



7. Kemudahan dalam segala urusan

وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

Artinya: “Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (QS Luqman : 22)

8. Dikabulkan permohonannya

Salah satu cara agar keinginan cepat terkabul dalam Islam adalah dengan mengamalkan bacaan kun fayakun.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” ( QS Al Baqarah : 186)

Allah telah mengatur segalanya untuk kita, jodoh, ajal, maupun rejeki. Dengan memaknai bacaan kun fayakun dan menjadikannya dzikir pembuka rezeki, berarti kita menyadari bahwa satu-satunya yang mampu melancarkan rezeki adalah Allah SWT.

تُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَتُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ ۖ وَتُخْرِجُ ٱلْحَىَّ مِنَ ٱلْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ ٱلْمَيِّتَ مِنَ ٱلْحَىِّ ۖ وَتَرْزُقُ مَن تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya : “Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)”. (QS Ali Imran: 27)

إِنَّ ٱللَّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: “Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (QS Ali Imran: 37)



10. Menyadari bahwa kita hanya mahluk lemah

Allah mampu membuat dan menghancurkam apa yang Ia kehendaki dengan mandiri, berbeda dengan manusia yang begitu lemah dan rapuh.

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً

Artinya: “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” ( QS Ar Rum : 54)

11. Mengingatkan pada kematian

Bacaan kun fayakun akan mengingatkan kita pada betapa fananya dunia ini. Bahwa semua yang diciptakan Allah, bisa diambilnya kembali kapan saja.

Dalam kitab At-Tadzkirah disebutkan Yazid Ar-Raqasyi berkata kepada dirinya sendiri, “Celaka engkau wahai Yazid! Siapa gerangan yang akan menunaikan sholat untukmu setelah kematianmu? Siapakah yang mempuasakanmu setelah mati? Siapakah yang akan memintakan keridhaan Rabbmu untukmu setelah engkau mati?”

Kemudian ia berkata, “Wahai sekalian manusia, tidakkah kalian menangis dan meratapi diri-diri kalian dalam hidup kalian yang masih tersisa? Duhai orang yang kematian mencarinya, yang kuburan akan menjadi rumahnya, yang tanah akan menjadi permadaninya dan yang ulat-ulat akan menjadi temannya dalam keadaan ia menanti dibangkitkan pada hari kengerian yang besar. Bagaimanakah keadaan orang ini?” Kemudian Yazid menangis hingga jatuh pingsan.



12. Mendekatkan diri pada Allah

Semakin banyak kita mengucapkan kalam Allah maka semakin dekat pula kita pada Allah SWT. Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya bagaikan orang hidup dengan orang mati” (Muttafaq’ Alaihi).

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” ( QS Al Maidah : 35)

13. Dijauhkan dari musibah

Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, niscaya tidak akan ada sesuatu pun yang memudharatkannya” (HR Abu Daud: 5088, dan Tirmidzi: 3388)

Makna Kun Fayakun
Makna Kun Fayakun di Surat Yasin ayat 82, banyak dijelaskan dalam kitab-kitab tafsir yang ditulis ulama salaf (terdahulu) maupun ulama Khalaf (yang datang kemudian).

Ayat ini termasuk dalil mudahnya bagi Allah Subhaanahu wa Ta'ala menciptakan kembali manusia yang telah mati dan menciptakan segala sesuatunya.

Apapun yang Allah SWT kehendaki maka pasti terjadi. Dan terjadinya dengan sangat mudah. Allah menciptakan segala sesuatu hanya denganberfiman atau jadilah ("kun"), maka "jadilah" sesuatu itu yang dikehendaki Allah.



Dalam kitab Tafsir Muyassar edisi juz 17 - 24, karya Syaikh 'Aidh Al Qarni, disebutkan bahwa ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala berkehendak menyelesaikan suatu urusan ataupun menciptakan makhluk-Nya, Allah cukup berfirman "Kun" (jadilah), maka hal itu pun terjadi.

Misalkan, Allah Ta'ala menciptakan langit dan bumi itu lebih besar daripada menciptakan manusia yang lemah. Jika menciptakan langit saja mudah bagi Allah, apalagi menciptakan manusia. Hal ini juga yang ditegaskan dalam ayat lain,

أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا (27) رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا (28)

Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membangunnya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya.” ( QS. An-Nazi’at : 27-28)

Karena Allah itu Maha Pencipta, maka Allah mampu menciptakan segala sesuatu dengan seketika yang Dia kehendaki. Allah juga menciptakan segala apa yang Dia mau dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, juga Maha Mengetahui bagaimana menciptakan segala sesuatu.

Contoh dalam menafsirkan Surat Yasin ayat 82 itu adalah pengadaan makhluk, takdir, kehidupan, kematian, kebangkitan dari kubur, dan pengumpulan manusia di Padang Mahsyar, maka Allah cukup berfirman "Kun", maka segala sesuatu akan terjadi.

Yakni Allah menciptakan segala sesuatu dengan kalimat “kun” (jadilah), maka jadilah sesuatu sesuai kehendak Allah. Ayat tersebut juga memilki arti bahwa itu Maha Esa.

Artinya, bagaimana mungkin Allah memiliki sekutu atau tandingan, sedangkan Allah yang merajai segala sesuatu, juga semuanya akan kembali pada Allah dan dihisab oleh-Nya pada hari kiamat. Allah itu Maha Pencipta, mampu menciptakan segala sesuatu.



Allah menciptakan segala apa yang ia kehendaki dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, juga Maha Mengetahui bagaimana menciptakan segala sesuatu. Allah lah yang menciptakan dengan segala sesuatu dengan mudah hanya dengan “kun” (jadilah), maka jadilah sesuatu sesuai kehendak Allah. Sehingga Allah itu disucikan dari kelemahan dan kekurangan, yaitu pada kalimat “fasubhaanalladzi biyadihi malakuutu kulli syai-in …” (maka maha suci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu).

Begitu pula Allah tersucikan dari sekutu, anak, dan berbagai sifat kekurangan. Allah Ta'ala yang mengatur segalanya dan semua berada di bawah kuasa Allah. Oleh karena itu, kita tidak boleh meminta kepada selain Allah, karena Allah-lah yang Maha merajai, tidak ada yang merajai selain Dia.

Semua akan kembali kepada Allah. Seandainya manusia tidak dikembalikan kepada Allah, tentu penciptaan makhluk jadi sia-sia, tidak berfaedah. Semua kembali kepada Allah tentu untuk dibalas.

Ayat 82 itu berkesinambungan dengan ayat terakhir (Surat Yasin ayat 83) yang berarti mensucikan Allah dari sifat jelek padahal langit dan bumi berada pada kuasa Allah, segala perkara kembali kepada-Nya. Penciptaan dan pengaturan segala urusan adalah kuasa Allah. Dan Allah mengabarkan bahwa jika Dia menginginkan sesuatu maka Allah cukup ucapkan “Jadilah” maka jadi seketika tanpa halangan, maka dari sini terdapat bukti atas ke-Maha Kuasaan Allah yang tiada batasan.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2376 seconds (0.1#10.140)