QS. Al-Isra Ayat 31-50
-
وَلَا تَقۡتُلُوۡۤا اَوۡلَادَكُمۡ خَشۡيَةَ اِمۡلَاقٍؕ نَحۡنُ نَرۡزُقُهُمۡ وَاِيَّاكُمۡؕ اِنَّ قَتۡلَهُمۡ كَانَ خِطۡاً كَبِيۡرًاWa laa taqtuluuu awlaadakum khashyata imlaaq; nahnu narzuquhum wa iyyaakum; inna qatlahum kaana khitan kabiiraa31. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.Juz ke-15 tafsir ayat ke-31
-
وَلَا تَقۡرَبُوا الزِّنٰٓى اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ؕ وَسَآءَ سَبِيۡلًاWa laa taqrabuz zinaaa innahuu kaana faahishatanw wa saaa'a sabiilaa32. Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.Juz ke-15 tafsir ayat ke-32
-
وَلَا تَقۡتُلُوا النَّفۡسَ الَّتِىۡ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالۡحَـقِّ ؕ وَمَنۡ قُتِلَ مَظۡلُوۡمًا فَقَدۡ جَعَلۡنَا لِـوَلِيِّهٖ سُلۡطٰنًا فَلَا يُسۡرِفْ فِّى الۡقَتۡلِ ؕ اِنَّهٗ كَانَ مَنۡصُوۡرًاWa laa taqtulun nafsal latii harramal laahu illaa bilhaqq; wa man qutila mazluuman faqad ja'alnaa liwaliyyihii sultaanan falaa yusrif fil qatli innahuu kaana mansuuraa33. Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara zhalim, maka sungguh, Kami telah memberi kekuasaan kepada walinya, tetapi janganlah walinya itu melampaui batas dalam pembunuhan. Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan.Juz ke-15 tafsir ayat ke-33
-
وَلَا تَقۡرَبُوۡا مَالَ الۡيَتِيۡمِ اِلَّا بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ حَتّٰى يَبۡلُغَ اَشُدَّهٗۖ وَاَوۡفُوۡا بِالۡعَهۡدِۚ اِنَّ الۡعَهۡدَ كَانَ مَسۡـــُٔوۡلًاWa laa taqrabuu maalal yatiimi illaa billatii hiya ahsanu hattaa yablugha ashuddah; wa awfuu bil'ahd, innal 'ahda kaana mas'uulaa34. Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.Juz ke-15 tafsir ayat ke-34
-
وَاَوۡفُوا الۡـكَيۡلَ اِذَا كِلۡتُمۡ وَزِنُوۡا بِالۡقِسۡطَاسِ الۡمُسۡتَقِيۡمِؕ ذٰ لِكَ خَيۡرٌ وَّاَحۡسَنُ تَاۡوِيۡلًاWa awful kaila izaa kiltum wa zinuu bilqistaasil mustaqiim; zaalika khairunw wa ahsanu taawiilaa35. Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan timbangan yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.Juz ke-15 tafsir ayat ke-35
-
وَلَا تَقۡفُ مَا لَـيۡسَ لَـكَ بِهٖ عِلۡمٌ ؕ اِنَّ السَّمۡعَ وَالۡبَصَرَ وَالۡفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤٮِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔوۡلًاWa laa taqfu maa laisa laka bihii 'ilm; innas sam'a walbasara walfu'aada kullu ulaaa'ika kaana 'anhu mas'uulaa36. Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.Juz ke-15 tafsir ayat ke-36
-
وَلَا تَمۡشِ فِى الۡاَرۡضِ مَرَحًا ۚ اِنَّكَ لَنۡ تَخۡرِقَ الۡاَرۡضَ وَلَنۡ تَبۡلُغَ الۡجِبَالَ طُوۡلًاWa laa tamshi fil ardi marahan innaka lan takhriqal arda wa lan tablughal jibaala tuula37. Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung.Juz ke-15 tafsir ayat ke-37
-
كُلُّ ذٰ لِكَ كَانَ سَيِّئُهٗ عِنۡدَ رَبِّكَ مَكۡرُوۡهًاKullu zaalika kaana sayyi'uhuu inda Rabbika makruuhaa38. Semua itu kejahatannya sangat dibenci di sisi Tuhanmu.Juz ke-15 tafsir ayat ke-38
-
ذٰ لِكَ مِمَّاۤ اَوۡحٰۤى اِلَيۡكَ رَبُّكَ مِنَ الۡحِكۡمَةِ ؕ وَلَا تَجۡعَلۡ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتُلۡقٰى فِىۡ جَهَنَّمَ مَلُوۡمًا مَّدۡحُوۡرًاZaalika mimmaaa awhaaa ilaika Rabbuka minal hikmah; wa laa taj'al ma'allaahi ilaahan aakhara fatulqoo fii Jahannama maluumam mad huuraa39. Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu (Muhammad). Dan janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti engkau dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela dan dijauhkan (dari rahmat Allah).Juz ke-15 tafsir ayat ke-39
-
اَفَاَصۡفٰٮكُمۡ رَبُّكُمۡ بِالۡبَـنِيۡنَ وَ اتَّخَذَ مِنَ الۡمَلٰۤٮِٕكَةِ اِنَاثًا ؕ اِنَّكُمۡ لَتَقُوۡلُوۡنَ قَوۡلًا عَظِيۡمًاAfa asfaakum rabbukum bilbaniina wattakhaza minal malaaa'ikati inaasaa; innakum lataquuluuna qawlan 'aziima40. Maka apakah pantas Tuhan memilihkan anak laki-laki untukmu dan Dia mengambil anak perempuan dari malaikat? Sungguh, kamu benar-benar mengucapkan kata yang besar (dosanya).Juz ke-15 tafsir ayat ke-40
-
وَلَقَدۡ صَرَّفۡنَا فِىۡ هٰذَا الۡقُرۡاٰنِ لِيَذَّكَّرُوۡا ؕ وَمَا يَزِيۡدُهُمۡ اِلَّا نُفُوۡرًاWa laqad sarrafnaa fii haazal Quraani liyazzakkaruu wa maa yaziiduhum illaa nufuuraa41. Dan sungguh, dalam Al-Qur'an ini telah Kami (jelaskan) berulang-ulang (peringatan), agar mereka selalu ingat. Tetapi (peringatan) itu hanya menambah mereka lari (dari kebenaran).Juz ke-15 tafsir ayat ke-41
-
قُلْ لَّوۡ كَانَ مَعَهٗۤ اٰلِهَةٌ كَمَا يَقُوۡلُوۡنَ اِذًا لَّابۡتَغَوۡا اِلٰى ذِى الۡعَرۡشِ سَبِيۡلًاQul law kaana ma'ahuuu aalihatun kamaa yaquuluuna izal labtaghaw ilaa zil 'Arshi Sabiila42. Katakanlah (Muhammad), "Jika ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagai-mana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ’Arsy."Juz ke-15 tafsir ayat ke-42
-
سُبۡحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يَقُوۡلُوۡنَ عُلُوًّا كَبِيۡرًاSubhaanahuu wa Ta'aalaa 'ammaa yaquuluuna 'uluwwan kabiiraa43. Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan, luhur dan agung (tidak ada bandingannya).Juz ke-15 tafsir ayat ke-43
-
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبۡعُ وَالۡاَرۡضُ وَمَنۡ فِيۡهِنَّؕ وَاِنۡ مِّنۡ شَىۡءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمۡدِهٖ وَلٰـكِنۡ لَّا تَفۡقَهُوۡنَ تَسۡبِيۡحَهُمۡؕ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيۡمًا غَفُوۡرًاTusabbihu lahus samaawaatus sab'u wal ardu wa man fiihinn; wa im min shai'in illaa yusabbihu bihamdihii wa laakil laa tafqahuuna tasbiihahum; innahuu kaana Haliiman Ghafuuraa44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.Juz ke-15 tafsir ayat ke-44
-
وَاِذَا قَرَاۡتَ الۡقُرۡاٰنَ جَعَلۡنَا بَيۡنَكَ وَبَيۡنَ الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسۡتُوۡرًاWa izaa qaraatal Quraana ja'alnaa bainaka wa bainal laziina laa yu'minuuna bil aakhirati hijaabam mastuuraa45. Dan apabila engkau (Muhammad) membaca Al-Qur'an, Kami adakan suatu dinding yang tidak terlihat antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat,Juz ke-15 tafsir ayat ke-45
-
وَّجَعَلۡنَا عَلٰى قُلُوۡبِهِمۡ اَكِنَّةً اَنۡ يَّفۡقَهُوۡهُ وَفِىۡۤ اٰذَانِهِمۡ وَقۡرًا ؕ وَاِذَا ذَكَرۡتَ رَبَّكَ فِى الۡقُرۡاٰنِ وَحۡدَهٗ وَلَّوۡا عَلٰٓى اَدۡبَارِهِمۡ نُفُوۡرًاWa ja'alnaa 'alaa quluu bihim akinnatan any yafqahuuhu wa fiii aazaanihim waqraa; wa izaa zakarta Rabbaka fil Quraani wahdahuu wallaw 'alaaa adbaarihim nufuuraa46. Dan Kami jadikan hati mereka tertutup dan telinga mereka tersumbat, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Qur'an, mereka berpaling ke belakang melarikan diri (karena benci).Juz ke-15 tafsir ayat ke-46
-
نَحۡنُ اَعۡلَمُ بِمَا يَسۡتَمِعُوۡنَ بِهٖۤ اِذۡ يَسۡتَمِعُوۡنَ اِلَيۡكَ وَاِذۡ هُمۡ نَجۡوٰٓى اِذۡ يَقُوۡلُ الظّٰلِمُوۡنَ اِنۡ تَتَّبِعُوۡنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسۡحُوۡرًاnahnu a'lamu bimaa yastami'uuna bihiii iz yastami'uuna ilaika wa iz hum najwaaa iz yaquuluz zaalimuuna in tattabi'uuna illaa rajulam mas huuraa47. Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan engkau (Muhammad), dan sewaktu mereka berbisik-bisik (yaitu) ketika orang zhalim itu berkata, "Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir."Juz ke-15 tafsir ayat ke-47
-
اُنْظُرۡ كَيۡفَ ضَرَبُوۡا لَكَ الۡاَمۡثَالَ فَضَلُّوۡا فَلَا يَسۡتَطِيۡعُوۡنَ سَبِيۡلًاUnzur kaifa darabuu lakal amsaala fadalluu falaa yastatii'uuna sabiilaa48. Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan untukmu (Muhammad); karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar).Juz ke-15 tafsir ayat ke-48
-
وَقَالُوۡۤا ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا وَّرُفَاتًا ءَاِنَّا لَمَبۡعُوۡثُوۡنَ خَلۡقًا جَدِيۡدًاWa qooluuu'a izaa kunnaa 'izaamanw wa rufaatan 'a innaa lamab'uusuuna khalqan jadiidaa49. Dan mereka berkata, "Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?"Juz ke-15 tafsir ayat ke-49
-
قُلۡ كُوۡنُوۡا حِجَارَةً اَوۡ حَدِيۡدًاQul kuunuu jijaaratan aw hadiidaa50. Katakanlah (Muhammad), "Jadilah kamu batu atau besi,Juz ke-15 tafsir ayat ke-50
Ketika ditanya oleh Abu Bakar tentang Umar, Utsman menjawab: Semoga Allah memberi pengetahuan kepada saya tentang dia. Dia adalah orang yang batinnya lebih baik daripada lahirnya.
Bagi kaum Rafidah, sunnah bukanlah seperti yang dimiliki orang Sunni. Sunnah, menurut pengertian mereka, adalah hadis yang diriwayatkan oleh Para imam yang mashum (suci dari dosa).
Salah satu kepercayaan kaum Rafidah adalah meyakini, Allah mengalami bada. Berarti Allah pernah bersifat bodoh, lupa dan alpa. Maha suci Allah dari perkataan mereka yang angkuh dan takabur itu.
Pokok-pokok pandangan Sunni antara lain bahwa al-Quran adalah kalam Ilahi yang bukan makhluk. Bahwa kaum beriman akan melihat Allah di surga seperti melihat bulan purnama di waktu malam.
Kalaupun ia melakukan takwil, ia lakukan hanya secara sekunder pula, yaitu dalam keadaan tidak bisa lagi dilakukan penafsiran harfiah. Hasilnya ialah suatu jalan tengah.