QS. Ar-Rum Ayat 41-60
-
ظَهَرَ الۡفَسَادُ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِى النَّاسِ لِيُذِيۡقَهُمۡ بَعۡضَ الَّذِىۡ عَمِلُوۡا لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُوۡنَZaharal fasaadu fil barri wal bahri bimaa kasabat aydinnaasi li yuziiqahum ba'dal lazii 'amiluu la'allahum yarji'uun41. Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).Juz ke-21 tafsir ayat ke-41
-
قُلۡ سِيۡرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ فَانْظُرُوۡا كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلُؕ كَانَ اَكۡثَرُهُمۡ مُّشۡرِكِيۡنَQul siiruu fil ardi fanzuruu kaifa kaana 'aaqibatul laziina min qabl; kaana aksaruhum mushrikiin42. Katakanlah (Muhammad), "Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)."Juz ke-21 tafsir ayat ke-42
-
فَاَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّيۡنِ الۡقَيِّمِ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِىَ يَوۡمٌ لَّا مَرَدَّ لَهٗ مِنَ اللّٰهِۖ يَوۡمَٮِٕذٍ يَّصَّدَّعُوۡنَFa aqim wajhaka lid diinil qaiyimi min qabli any yaatiya Yawmul laa maradda lahuu minal laahi Yawma'iziny yassadda'uun43. Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari (Kiamat) yang tidak dapat ditolak, pada hari itu mereka terpisah-pisah.Juz ke-21 tafsir ayat ke-43
-
مَنۡ كَفَرَ فَعَلَيۡهِ كُفۡرُهٗ ۚ وَمَنۡ عَمِلَ صَالِحاً فَلِاَنۡفُسِهِمۡ يَمۡهَدُوۡنَۙMan kafara fa'alaihi kufruhuu wa man 'amila saalihan fali anfusihim yamhaduun44. Barangsiapa kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan barangsiapa mengerjakan kebajikan maka mereka menyiapkan untuk diri mereka sendiri (tempat yang menyenangkan),Juz ke-21 tafsir ayat ke-44
-
لِيَجۡزِىَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا وَعَمِلُوۡا الصّٰلِحٰتِ مِنۡ فَضۡلِهٖؕ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡكٰفِرِيۡنَLi yajziyal laziina aamanuu wa 'amilus saalihaati min fadlih; innahuu laa yuhibbul kaafiriin45. agar Allah memberi balasan (pahala) kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dari karunia-Nya. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang ingkar (kafir).Juz ke-21 tafsir ayat ke-45
-
وَمِنۡ اٰيٰتِهٖۤ اَنۡ يُّرۡسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرٰتٍ وَّلِيُذِيۡقَكُمۡ مِّنۡ رَّحۡمَتِهٖ وَلِتَجۡرِىَ الۡفُلۡكُ بِاَمۡرِهٖ وَلِتَبۡتَغُوۡا مِنۡ فَضۡلِهٖ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُوۡنَWa min Aayaatihiii anyyursilar riyaaha mubashshi raatinw wa li yuziiqakum mir rahmatihii wa litajriyal fulku bi amrihii wa litabtaghuu min fadlihii wa la'allakum tashkuruun46. Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya dan agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.Juz ke-21 tafsir ayat ke-46
-
وَ لَقَدۡ اَرۡسَلۡنَا مِنۡ قَبۡلِكَ رُسُلًا اِلٰى قَوۡمِهِمۡ فَجَآءُوۡهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ فَانْتَقَمۡنَا مِنَ الَّذِيۡنَ اَجۡرَمُوۡا ؕ وَكَانَ حَقًّا عَلَيۡنَا نَصۡرُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَWa laqad arsalnaa min qablika Rusulan ilaa qawmihim fajaaa'uuhum bil baiyinaati fantaqamnaa minal laziina ajramuu wa kaana haqqan 'alainaa nasrul mu'miniin47. Dan sungguh, Kami telah mengutus sebelum engkau (Muhammad) beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman.Juz ke-21 tafsir ayat ke-47
-
اَللّٰهُ الَّذِىۡ يُرۡسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيۡرُ سَحَابًا فَيَبۡسُطُهٗ فِى السَّمَآءِ كَيۡفَ يَشَآءُ وَيَجۡعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الۡوَدۡقَ يَخۡرُجُ مِنۡ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَاۤ اَصَابَ بِهٖ مَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖۤ اِذَا هُمۡ يَسۡتَبۡشِرُوۡنَۚAllaahul lazii yursilur riyaaha fatusiiru sahaaban fa yabsutuhuu fis samaaa'i kaifa yashaaa'u wa yaj'aluhuu kisafan fataral wadqa yakhruju min khilaalihii fa izaaa asaaba bihii mai yashaaa'u min 'ibaadihiii izaa hum yastabshiruun48. Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira.Juz ke-21 tafsir ayat ke-48
-
وَاِنۡ كَانُوۡا مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يُّنَزَّلَ عَلَيۡهِمۡ مِّنۡ قَبۡلِهٖ لَمُبۡلِسِيۡنَWa in kaanuu min qabli any yunazzala 'alaihim min qablihii lamublisiin49. Padahal walaupun sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.Juz ke-21 tafsir ayat ke-49
-
فَانْظُرۡ اِلٰٓى اٰثٰرِ رَحۡمَتِ اللّٰهِ كَيۡفَ يُحۡىِ الۡاَرۡضَ بَعۡدَ مَوۡتِهَا ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ لَمُحۡىِ الۡمَوۡتٰى ۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌFanzur ilaaa aasaari rahmatil laahi kaifa yuhyil arda ba'da mawtihaa; inna zaalika lamuhyil mawtaa wa Huwa 'alaa kulli shai'in Qadiir50. Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi setelah mati (kering). Sungguh, itu berarti Dia pasti (berkuasa) menghidupkan yang telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.Juz ke-21 tafsir ayat ke-50
-
وَلَٮِٕنۡ اَرۡسَلۡنَا رِيۡحًا فَرَاَوۡهُ مُصۡفَرًّا لَّظَلُّوۡا مِنۡۢ بَعۡدِهٖ يَكۡفُرُوۡنَWa la'in arsalnaa riihan fara awhu musfarral lazalluu mim ba'dihii yakfuruun51. Dan sungguh, jika Kami mengirimkan angin lalu mereka melihat (tumbuh-tumbuhan itu) menjadi kuning (kering), niscaya setelah itu mereka tetap ingkar.Juz ke-21 tafsir ayat ke-51
-
فَاِنَّكَ لَا تُسۡمِعُ الۡمَوۡتٰى وَلَا تُسۡمِعُ الصُّمَّ الدُّعَآءَ اِذَا وَلَّوۡا مُدۡبِرِيۡنَFa innaka laa tusmi'ul mawtaa wa laa tusmi'us summad du'aaa'a izaa wallaw mudbiriin52. Maka sungguh, engkau tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka berpaling ke belakang.Juz ke-21 tafsir ayat ke-52
-
وَمَاۤ اَنۡتَ بِهٰدِ الۡعُمۡىِ عَنۡ ضَلٰلَتِهِمۡؕ اِنۡ تُسۡمِعُ اِلَّا مَنۡ يُّؤۡمِنُ بِاٰيٰتِنَا فَهُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَWa maa anta bihaadil 'umyi 'an dalaalatihim in tusmi'u illaa mai yuminu bi aayaatinaa fahum muslimuun53. Dan engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatannya. Dan engkau tidak dapat memperdengarkan (petunjuk Tuhan) kecuali kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, maka mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).Juz ke-21 tafsir ayat ke-53
-
اَللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ ضُعۡفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنۡۢ بَعۡدِ ضُعۡفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنۡۢ بَعۡدِ قُوَّةٍ ضُعۡفًا وَّشَيۡبَةً ؕ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُ ۚ وَهُوَ الۡعَلِيۡمُ الۡقَدِيۡرُAllahul lazii khalaqa kum min du'fin summa ja'ala mim ba'di du'fin quwwatan summa ja'ala mim ba'di quwwatin du'fanw wa shaibah; yakhluqu maa yashaaa'u wa Huwal 'Aliimul Qadiir54. Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.Juz ke-21 tafsir ayat ke-54
-
وَيَوۡمَ تَقُوۡمُ السَّاعَةُ يُقۡسِمُ الۡمُجۡرِمُوۡنَ مَا لَبِثُوۡا غَيۡرَ سَاعَةٍ ؕ كَذٰلِكَ كَانُوۡا يُؤۡفَكُوۡنَWa Yawma taquumus Saa'atu yuqsimul mujrimuuna maa labisuu ghaira saa'ah; kazaalika kaanuu yu'fakuun55. Dan pada hari (ketika) terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah, bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran).Juz ke-21 tafsir ayat ke-55
-
وَقَالَ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ وَ الۡاِيۡمَانَ لَقَدۡ لَبِثۡـتُمۡ فِىۡ كِتٰبِ اللّٰهِ اِلٰى يَوۡمِ الۡبَـعۡثِۖ فَهٰذَا يَوۡمُ الۡبَـعۡثِ وَلٰـكِنَّكُمۡ كُنۡـتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَWa qoolal laziina uutul 'ilma wal iimaana laqad labistum fii kitaabil laahi ilaa yawmil ba'si fahaazaa yawmul ba'si wa laakinnakum kuntum laa ta'lamuun56. Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), "Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya)."Juz ke-21 tafsir ayat ke-56
-
فَيَوۡمَٮِٕذٍ لَّا يَنۡفَعُ الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡا مَعۡذِرَتُهُمۡ وَلَا هُمۡ يُسۡتَعۡتَبُوۡنَFa Yawma'izil laa yanfa'ul laziina zalamuu ma'ziratu hum wa laa hum yusta'tabuun57. Maka pada hari itu tidak bermanfaat (lagi) permintaan maaf orang-orang yang zhalim, dan mereka tidak pula diberi kesempatan bertobat lagi.Juz ke-21 tafsir ayat ke-57
-
وَلَقَدۡ ضَرَبۡنَا لِلنَّاسِ فِىۡ هٰذَا الۡقُرۡاٰنِ مِنۡ كُلِّ مَثَلٍؕ وَلَٮِٕنۡ جِئۡتَهُمۡ بِاٰيَةٍ لَّيَقُوۡلَنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اِنۡ اَنۡتُمۡ اِلَّا مُبۡطِلُوۡنَWa laqad darabnaa linnaasi fii haazal Quraani min kulli masal; wa la'in ji'tahum bi aayatil la yaquulannal laziina kafaruu in antum illaa mubtiluun58. Dan sesungguhnya telah Kami jelaskan kepada manusia segala macam perumpamaan dalam Al-Qur'an ini. Dan jika engkau membawa suatu ayat kepada mereka, pastilah orang-orang kafir itu akan berkata, "Kamu hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka."Juz ke-21 tafsir ayat ke-58
-
كَذٰلِكَ يَطۡبَعُ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوۡبِ الَّذِيۡنَ لَا يَعۡلَمُوۡنَKazaalika yatba'ul laahu 'alaa quluubil laziina laa ya'lamuun59. Demikianlah Allah mengunci hati orang-orang yang tidak (mau) memahami.Juz ke-21 tafsir ayat ke-59
-
فَاصۡبِرۡ اِنَّ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلَا يَسۡتَخِفَّنَّكَ الَّذِيۡنَ لَا يُوۡقِنُوۡنَFasbir inna wa'dal laahi haqqunw wa laa yastakhif fannakal laziina laa yuuqinuun60. Maka bersabarlah engkau (Muhammad), sungguh, janji Allah itu benar dan sekali-kali jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan engkau.Juz ke-21 tafsir ayat ke-60
Bolehkah non muslim ikut buka puasa bersama? Tentang hal ini, Syekh Muhammad Shalih al-Munajjid menjelaskannya sebagai berikut. Simak ya!
Banyak cara mengajarkan anak untuk puasa sejak dini. Hal ni penting dilakukan, karena merupakan sebuah keteladanan yang harus dilakukan para orang tua tentang ibadah agama.
Pendidikan menjadi kunci konvergensi pemahaman keislaman di Indonesia terus berlangsung, sehingga memunculkan generasi baru muslim yang memiliki visi keislaman terbuka dengan tetap menjaga tradisi keislaman yang kuat.
Nuansa Islam di Jakarta masih mengakar kuat. Ini dapat dilihat dari banyaknya masjid-masjid bersejarah yang hingga kini masih berdiri kokoh. Masjid-masjid berusia ratusan tahun, masih ada di berbagai penjuru Jakarta.
Konferensi Internasional Liga Muslim Dunia telah berlangsung pada 6-7 Maret 2025 di Makkah, Arab Saudi. Lebih dari 90 negara mengikuti konferensi bertajuk Membangun Jembatan Lintas Madzhab Islam Menuju Persatuan yang Efektif.