Amalan Ini Bisa Menghapus Dosa Selama 2 Tahun

Kamis, 01 Agustus 2019 - 16:34 WIB
Amalan Ini Bisa Menghapus...
Amalan Ini Bisa Menghapus Dosa Selama 2 Tahun
A A A
Keistimewaan bulan Dzulhijjah tidak diragukan lagi karena telah diabadikan dalam Alqur'an (Surah Al-Fajr) terutama pada 10 hari pertama bulan mulia tersebut. Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam penanggalan Hijriyah.

Dari banyak amalan yang dianjurkan pada bulan tersebut, ada satu amalan yang fadhillahnya cukup dahsyat. Jika berkurban pada tanggal 10 Dzulhijjah ( Idul Adha ) bisa mengantarkan seseorang melewati titian sirath (jembatan di atas neraka), maka amalan satu ini bisa menggugurkan dosa-dosa bagi yang mengerjakannya.

Menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah, setiap muslim disunnahkan berpuasa di Hari Arafah bagi yang tidak berwukuf di Arafah. Adapun orang yang sedang berhaji tidak dianjurkan berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda: "Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim)

Mengenai pengampunan dosa dari puasa Arafah, para ulama mengatakan yang dimaksud adalah dosa kecil. Imam Nawawi (rahimahullah) mengatakan, "Jika bukan dosa kecil yang diampuni, semoga dosa besar yang diperingan. Jika tidak, semoga ditinggikan derajat." (Syarh Shahih Muslim)

Pengasuh Ponpes Al-Fachriyah Tangerang Habib Ahmad bin Novel Jindan menjelaskan bahwa terdapat dua kabar gembira dari Rasulullah SAW bagi mereka yang berpuasa di Hari Arafah.

Pertama adalah pengampunan dosa untuk dua tahun, tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Kedua adalah kabar gembira dan jaminan panjang umur hingga tahun depan.

"Sebab bagaimana mungkin diampuni dosa tahun depan jika tidak hidup hingga tahun depan?" jelas Habib Ahmad.

Habib Ahmad mengajak umat muslim menghidupkan bulan Dzulhijjah dengan memperbanyak puasa dan amal-saleh lainnya. Apalagi Dzulhijjah merupakan bulan terakhir Hijriyah.

"Berusahalah agar kita menutup tahun ini dengan kebaikan dan ketaatan, sebab Allah memandang suatu amalan kepada penghabisan dan penutupnya. Mudah-mudahan Allah memberikan kepada kita semua husnul khatimah," pungkas cucu Ulama besar Jakarta, Al-Habib Salim bin Jindan ini.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7963 seconds (0.1#10.140)