Amalan-amalan Sunnah yang Sering Diabaikan

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 05:20 WIB
Amalan-amalan Sunnah yang Sering Diabaikan
Amalan-amalan Sunnah yang Sering Diabaikan
A A A
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) pernah bersabda dalam satu hadits, "Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku berarti ia telah mencintaiku. Barangsiapa yang mencintaiku maka kelak ia akan menemaniku di surga."

Alqur'an juga menjelaskan bahwa Allah Ta'ala akan memberi ampunan dan kasih sayang kepada mereka yang mengikuti Nabi Muhammad SAW . Sebagaiman firman-Nya: "Katakanlah (Muhammad), 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS Ali Imran: 31)

Betapa beruntungnya seorang mukmin yang istiqamah menjalankan sunnah-sunnah Nabi. Sebab, ganjaran menghidupkan sunnah Nabi, bukan saja dijanjikan surga, tapi memperoleh cinta-Nya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan Perkasa.

Di zaman serba modern saat ini, amalan-amalan sunnah seakan diabaikan oleh umat Islam sendiri. Penyebabnya tak lain karena sibuknya urusan duniawi hingga terlena melupakan negeri abadi yaitu Akhirat.

4 Amalan Sunnah yang Sering Diabaikan:


1. Puasa Senin dan Kamis.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka Aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa." (HR. Tirmidzi)

2. Salat Dhuha.
Salat Dhuha bukan untuk mengharap rezeki semata, namun bertujuan untuk sedekah bagi sendi kita. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW , dari Abu Dzar, Beliau bersabda: "Di setiap pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian dari salah seorang kalian. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan dapat memadai untuk semua itu, dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha". (HR Muslim)

Salat Dhuha dikerjakan setelah matahari terbit 15-20 menit hingga 15-20 menit menjelang Dzuhur. Waktu terbaik salat Dhuha adalah pukul 09.00-11.00 WIB karena saat itu manusia sedang sibuk. Salat Dhuha dikerjakan minimal 2 raka'at. Maksimal ada 3 pendapat, ada yang bilang 8 raka'at, ada yang menyebut 12 raka'at, dan ada yang mengatakan tak terbatas.

Dari Shakhr Al-Ghamidiy, Nabi SAW juga mendoakan umatnya: "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." (HR Abu Daud)

3. Membaca Dzikir Pagi dan Petang.
Salah satu dzikir yang sering diabaikan pada pagi dan petang adalah membaca "Rodhitu billahi Robba wa bil-Islami dina, wabi Muhammadin-Nabiya wa Rosula" (Ya Allah, aku ridha (rela) Allah Tuhanku, Islam agamaku dan Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasulku). Kemudian membaca ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas dan Sayyidul Istighfar.

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa mengucapkannya di siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barang siapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga." (HR Al-Bukhari)

4. Qiyamullail (Salat Malam).
Dari Aisyah RA, beliau berkata: "Rasulullah SAW terbiasa salat sehingga kakinya pecah-pecah. Kemudian aku mengatakan kepada Beliau, 'Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan ini padahal engkau telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang.’ Lalu Rasulullah SAW berkata, "Tidakkah engkau menyukai aku menjadi hamba yang bersyukur." (HR Muslim)

Nabi SAW juga bersabda, "Salat yang paling afdhol (utama) setelah salat fardhu adalah salat malam" (HR. An Nasa'i). Di riwayat lain, Beliau bersabda: "Dan ketahuilah, kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada salat malamnya". (Baca Juga: 4 Waktu Ditampakkannya Amalan Manusia)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3932 seconds (0.1#10.140)