Maulid Nabi Al-Barokah Hadirkan Kiyai Moh Farid Cirebon, Ini Pesannya
A
A
A
Peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) yang digelar Pengurus DKM Mushalla Al-Barokah Srengseng Jakarta Barat, Sabtu malam (7/12/2019) menghadirkan kiyai kharismatik asal Cirebon, Jawa Barat, Kiyai Mohamad Fariz NZ sebagai penceramah.
Kiyai yang juga Pemimpin Pondok Pesantren Al-Khiyaroh Buntet Cirebon itu menyampaikan ceramah yang menggugah hati di hadapan sekitar 500-an lebih jamaah yang memadati Jalan Anggrek Srengseng.
Dalam ceramahnya, Kiyai Moh Farid mengawali pujian dan penghormatan yang tinggi kepada junjungan Nabi mulia Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga serta para sahabat. Kiyai Farid mengatakan, Nabi Muhammad SAW telah memberi banyak kebaikan yang tak ternilai untuk umatnya.
"Ceramah ini lebih tepat saya sebut mudzakarah yang artinya saling mengingatkan dalam kebenaran. Perlu saling mengingatkan di antara kita," katanya.
Kiyai Farid menerangkan, dalam hadis Nabi SAW disebutkan, siapa orang yang pindah dengan tujuan mengaji (menghadiri majelis ilmu) maka Allah mengampuni orang tersebut sebelum berangkat ke pengajian. Begitu banyak hikmah dan keutamaan menghadiri majelis ilmu.
Maulid Nabi itu bukanlah bid'ah seperti yang diklaim sekelompok orang. Bagaimana disebut bid'ah sedangkan Maulid Nabi di dalamnya ada pembacaan Alqur'an, zikir bersama, baca salawat, ada ceramah, ada pembagian bingkisan, dan sebagainya. Semuanya adalah amalan yang baik yang dianjurkan oleh Nabi.
"Kenapa hari lahir Rasulullah diperingati? Karena Beliau makhluk paling mulia, tauladan umat manusia. Dari lahir sampai wafatnya baik dan mulia. Silakan puji Rasulullah sampai setinggi langit, tapi jangan anggap Nabi Muhammad sebagai Tuhan," terang Kiyai Farid.
Rasulullah memiliki rambut paling indah, wajahnya paling indah, akhlaknya paling mulia sejagat raya. Silakan puji Rasulullah, karena Allah juga memuji Beliau. Yang penting tidak menganggapnya Tuhan.
"Dengan Maulid ini kita bisa mengenali sosok Nabi, mengetahui kemuliannya dan mendapatkan banyak ilmu tentang Rasulullah," katanya.
Dalam ceramahnya, Kiyai Farid juga menceritakan kisah Abdullah (ayah Nabi SAW) yang diperintahkan mandi, bersuci di sebuah telaga yang suci sebelum melakukan hubungan suami istri.
"Ini mengajarkan kita sebelum berhubungan dengan suami istri, hendaklah mandi, memakai wewangian sehingga muncul semangat dan mahabbah (kecintaan). Dengan begitu akan lahir keturunan yang baik dan mulia," paparnya.
Sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin 12 Rabiul Awwal, diceritakan kisah perjalanan ayah tercinta Abdullah berniaga ke negeri Syam hingga akhirnya wafat sebelum kembali ke Makkah. Abdullah wafat ketika Aminah mengandung Rasulullah 5 bulan.
Setelah Nabi lahir, kakek tercinta Abdul Muttholib begitu bahagia sampai-sampai membawa Nabi yang masih bayi ke Ka'bah sebagai wujud syukurnya kepada Allah Ta'ala.
Abu Lahab (sebelum menentang Nabi) juga ikut girang dengan kelahiran Nabi. Begitu mendengar kelahiran Nabi, dia langsung membebaskan budak perempuannya bernama Tsuwaibah.
"Abu Lahab yang kafir dan dikenal sebagai penentang Nabi, diberi keringanan hukuman setiap hari Senin karena gembiranya dengan kelahiran Nabi. Bagaimana dengan kita umat Nabi yang senantiasa gembira dan cinta kepada Beliau," kata Kiyai Farid.
Ada dua ciri orang yang cinta kepada Rasulullah. Pertama, senyum kepada orang yang cemberut dan kedua, memberi makanan kepada orang yang pelit. "Kalau belum bisa seperti itu berarti kita belum bisa dikatakan orang yang cinta Rasul," katanya.
Sementara itu Ketua DKM Mushalla Al-Barakah Ustaz Saiful Fauzy dalam sambutannya menyampaikan terima kasihnya kepada para tuan guru, asatidz, pimpinan majelis taklim dan jamaah yang hadir dalam acara Maulid tersebut.
"Semoga setelah kita pulang dari Maulid ini mendatangkan manfaat dan kerberkahan buat kita semua," katanya.
Ketua Panitia Haji Zarkasih mengungkapkan, para tuan guru yang hadir di antaranya KH Syafii Mustawa Srengseng, Ustaz Muhib dari Cengkareng, Abdul Khair Nawi dari Pengampuan Srengseng, Ustaz Zulkifili, Ustaz Mujeni Ketua RT04, Haji Yusuf dari Pedongkelan, Ustaz Gufroni dari Jomas, Haji Murodi dari Jomas dan juga Ketua RW 8 Srengseng Haji Muhammad Zaini.
Acara Maulid Nabi Al-Barokah ini diawali pembacaan surah Yasin, tahlil oleh Ustaz Ahmad Hawasy. Kemudian doa oleh Ustaz Sabeni. Pembacaan risalah kitab Maulid Barzanji dipimpin Ustaz Ahmad Turtusi diiringi Hadroh Garda Al-Barokah. Kemudian pembacaan kalam Ilahi oleh dua Qari cilik, yang merupakan putra Ustaz Solahuddin.
Kiyai yang juga Pemimpin Pondok Pesantren Al-Khiyaroh Buntet Cirebon itu menyampaikan ceramah yang menggugah hati di hadapan sekitar 500-an lebih jamaah yang memadati Jalan Anggrek Srengseng.
Dalam ceramahnya, Kiyai Moh Farid mengawali pujian dan penghormatan yang tinggi kepada junjungan Nabi mulia Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga serta para sahabat. Kiyai Farid mengatakan, Nabi Muhammad SAW telah memberi banyak kebaikan yang tak ternilai untuk umatnya.
"Ceramah ini lebih tepat saya sebut mudzakarah yang artinya saling mengingatkan dalam kebenaran. Perlu saling mengingatkan di antara kita," katanya.
Kiyai Farid menerangkan, dalam hadis Nabi SAW disebutkan, siapa orang yang pindah dengan tujuan mengaji (menghadiri majelis ilmu) maka Allah mengampuni orang tersebut sebelum berangkat ke pengajian. Begitu banyak hikmah dan keutamaan menghadiri majelis ilmu.
Maulid Nabi itu bukanlah bid'ah seperti yang diklaim sekelompok orang. Bagaimana disebut bid'ah sedangkan Maulid Nabi di dalamnya ada pembacaan Alqur'an, zikir bersama, baca salawat, ada ceramah, ada pembagian bingkisan, dan sebagainya. Semuanya adalah amalan yang baik yang dianjurkan oleh Nabi.
"Kenapa hari lahir Rasulullah diperingati? Karena Beliau makhluk paling mulia, tauladan umat manusia. Dari lahir sampai wafatnya baik dan mulia. Silakan puji Rasulullah sampai setinggi langit, tapi jangan anggap Nabi Muhammad sebagai Tuhan," terang Kiyai Farid.
Rasulullah memiliki rambut paling indah, wajahnya paling indah, akhlaknya paling mulia sejagat raya. Silakan puji Rasulullah, karena Allah juga memuji Beliau. Yang penting tidak menganggapnya Tuhan.
"Dengan Maulid ini kita bisa mengenali sosok Nabi, mengetahui kemuliannya dan mendapatkan banyak ilmu tentang Rasulullah," katanya.
Dalam ceramahnya, Kiyai Farid juga menceritakan kisah Abdullah (ayah Nabi SAW) yang diperintahkan mandi, bersuci di sebuah telaga yang suci sebelum melakukan hubungan suami istri.
"Ini mengajarkan kita sebelum berhubungan dengan suami istri, hendaklah mandi, memakai wewangian sehingga muncul semangat dan mahabbah (kecintaan). Dengan begitu akan lahir keturunan yang baik dan mulia," paparnya.
Sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin 12 Rabiul Awwal, diceritakan kisah perjalanan ayah tercinta Abdullah berniaga ke negeri Syam hingga akhirnya wafat sebelum kembali ke Makkah. Abdullah wafat ketika Aminah mengandung Rasulullah 5 bulan.
Setelah Nabi lahir, kakek tercinta Abdul Muttholib begitu bahagia sampai-sampai membawa Nabi yang masih bayi ke Ka'bah sebagai wujud syukurnya kepada Allah Ta'ala.
Abu Lahab (sebelum menentang Nabi) juga ikut girang dengan kelahiran Nabi. Begitu mendengar kelahiran Nabi, dia langsung membebaskan budak perempuannya bernama Tsuwaibah.
"Abu Lahab yang kafir dan dikenal sebagai penentang Nabi, diberi keringanan hukuman setiap hari Senin karena gembiranya dengan kelahiran Nabi. Bagaimana dengan kita umat Nabi yang senantiasa gembira dan cinta kepada Beliau," kata Kiyai Farid.
Ada dua ciri orang yang cinta kepada Rasulullah. Pertama, senyum kepada orang yang cemberut dan kedua, memberi makanan kepada orang yang pelit. "Kalau belum bisa seperti itu berarti kita belum bisa dikatakan orang yang cinta Rasul," katanya.
Sementara itu Ketua DKM Mushalla Al-Barakah Ustaz Saiful Fauzy dalam sambutannya menyampaikan terima kasihnya kepada para tuan guru, asatidz, pimpinan majelis taklim dan jamaah yang hadir dalam acara Maulid tersebut.
"Semoga setelah kita pulang dari Maulid ini mendatangkan manfaat dan kerberkahan buat kita semua," katanya.
Ketua Panitia Haji Zarkasih mengungkapkan, para tuan guru yang hadir di antaranya KH Syafii Mustawa Srengseng, Ustaz Muhib dari Cengkareng, Abdul Khair Nawi dari Pengampuan Srengseng, Ustaz Zulkifili, Ustaz Mujeni Ketua RT04, Haji Yusuf dari Pedongkelan, Ustaz Gufroni dari Jomas, Haji Murodi dari Jomas dan juga Ketua RW 8 Srengseng Haji Muhammad Zaini.
Acara Maulid Nabi Al-Barokah ini diawali pembacaan surah Yasin, tahlil oleh Ustaz Ahmad Hawasy. Kemudian doa oleh Ustaz Sabeni. Pembacaan risalah kitab Maulid Barzanji dipimpin Ustaz Ahmad Turtusi diiringi Hadroh Garda Al-Barokah. Kemudian pembacaan kalam Ilahi oleh dua Qari cilik, yang merupakan putra Ustaz Solahuddin.
(rhs)