Nasihat Ustaz Fikri Haikal untuk Para Suami Istri

Jum'at, 13 Desember 2019 - 23:06 WIB
Nasihat Ustaz Fikri...
Nasihat Ustaz Fikri Haikal untuk Para Suami Istri
A A A
Tidak ada perhiasan yang lebih mewah dan tak ternilai kecuali seorang suami mendapat istri saleha. Islam memberikan tuntunan bukan hanya kepada suami, tetapi juga kepada istri.

"Kalau cinta Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) amalkan Alqur'an dalam kehidupan sehari-hari. Gak usah jauh-jauh, dimulai dari rumah tangga kita. Para suami harus menjadikan Alqur'an sebagai tuntunan," kata Ustaz Fikri saat menyampaikan ceramah Maulid Nabi di Masjid Jami' At-Taqwa, Serpong, Tangerang Selatan.

Ustaz Fikri yang juga putra Dai sejuta umat KH Zainudin MZ (almarhum) menekankan pentingnya mewarnai rumah tangga dengan Alqur'an. Suami diajarkan terlebih dahulu oleh Alqur'an .
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

"Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (QS. An-Nisa: 19)

Kenapa demikian? Karena dalam bersabar itu Allah Ta'ala akan menjadikan kebaikan bagi para suami. Maka pergaulilah istrimu dengan cara yang baik, baik itu ucapan maupun perbuatan.

Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu (RA) berkata, bertahun-tahun saya mengabdi dalam rumah tangga Nabi Muhammad SAW, tidak pernah saya mendengar ucapan kasar kepada istrinya. Nabi Muhammad SAW kalau memanggil istrinya dengan lembut, Ya Humairah. Mungkin kedengaran sepele, tapi bisa menjaga keharmonisan.

"Ini sudah tahu istrinya hitam dipanggil buluk (maaf). Istri kita itu makhluk yang hatinya lembut dan perasannya halus. Perempuan lebih berasa digampar pakai ucapan daripada tangan. Kalau pakai tangan mungkin 2 jam hilang, tapi kalau pakai ucapan bisa sampai mati diingat," kata Ustaz Fikri.

Apabila satu ketika istri berlaku salah, jangan langsung marah dan emosi. Bukti cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW harus diamalkan. Kalau istri salah teliti dulu dengan kepala dingin. Maka tugas para suami adalah ngajarin dan membimbing istri, bukan memarahi istri.

Bagi para istri juga harus bisa menjaga amanah suami. Izin suami itu penting, kalau belum bersuami mesti minta izin sama orangtua. Jangankan amalan mubah, amalan sunnah dikerjakan tanpa seizin suami bisa jadi dosa.

"Baca Alqur'an hukumnya apa? Sunnah. Memenuhi panggilan suami hukumnya apa? Wajib. Misalnya hari Ahad suami libur, habis zuhur ibu baca Qur'an dan suami 'ngedehem'. Kalau Ibu pahami dan penuhi, maka dapat pahala," terangnya.

Kriteri istri saleha itu salah satunya apabila dipandang suami menyenangkan hatinya. Mari lihat sosok Baginda Nabi Muhammad SAW, bagaimana istri tercinta Sayyidah Khadijah RA sangat menyenangkan.

Ketika Nabi dapat wahyu pertama di Gua Hira, Beliau menggigil kedinginan dan ketakutan. Ketika sampai di rumah, Nabi langsung diselimuti Sayyidah Khadijah tanpa bertanya. Begitu Nabi sudah baikan, barulah Sayyidah Khadijah bertanya kepada Nabi. Karena itu Sayyidah Khadijah menjadi istri yang kalau dipandang Baginda Nabi sangat menyenangkan Beliau.

"Mari kita mulai mewarnai rumah tangga kita dengan ajaran Alqur'an. Islam itu gak akan hilang dari peta dunia, tapi tak ada jaminan Islam tetap jaya di Indonesia. Islam pernah membawa kejayaan di Spanyol, sekarang tinggal nama," katanya.

Maka tugas para suami istri adalah bagaimana mewarnai rumah rangga dengan nilai-nilai Qur'an agar anak-anak mantap hatinya dengan nilai-nilai Islam. Wallahu A'lam Bisshowab.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2880 seconds (0.1#10.140)