Begini Isyarat Jari Telunjuk Saat Tasyahud Menurut 4 Mazhab
A
A
A
Pembahasan tata cara salat kali ini mengulas tentang gerakan jari telunjuk saat posisi tasyahud. Dalam ilmu fiqih, kita menemukan adanya khilafiyah (perbedaan pendapat) mengenai isyarat jari ini.
Bagaimana isyarat jari telunjuk saat tasyahud menurut 4 Mazhab? Berikut penjelasan Ustaz Muhammad Ajib , pengajar di Rumah Fiqih Indonesia (RFI) dalam bukunya berjudul "Masalah Khilafiyah 4 Mazhab Terpopuler".
1. Mazhab Hanafi (Turki, India, Pakistan, Afghanistan, China, sebagian Mesir, sebagian Syam, dan Afrika Barat).
Mazhab Hanafi berpendapat bahwa isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat ketika mengucapkan lafadz "Laa" pada kalimat "Asyhadu an Laa Ilaha illallah,". Dan diturunkan kembali pada lafadz "illallah". Setelah kalimat ini selesai, jari tidak digerak-gerakkan hingga akhir salam. Dalam hal ini, Mazhab Hanafi menggunakan dalil yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud & Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih:
وعن ابن الزبير رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم " كان يشير بأصبعه إذا دعا لا يحركها " رواه أبو داود والبيهقي بإسناد صحيح.
Dari Ibnu Zubair RA, sesunguhnya Nabi SAW memberi isyarat telunjuk dan tidak menggerakkannya. (HR. Abu Dawud & al-Baihaqi dengan sanad yang shahih). Di dalam hadis ini tidak disebutkan kapan digerakkan dan seperti apa Nabi SAW menggerakkan jari telunjuknya. Sehingga para ulama berijtihad masing-masing. Wallahu A'lam.
2. Mazhab Maliki (Afrika Utara, Tunisia, Maroko, Al-Jazair, Libya, Mesir Atas, Kuwait).
Mazhab Maliki berpendapat bahwa isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat dari sejak awal Tasyahud hingga akhir dan digerakkan ke kanan dan ke kiri. Dalam hal ini, Mazhab Maliki menggunakan dalil yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih:
عن وائل بن حجر رضي الله عنه أنه وصف صلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم وذكر وضع اليدين في التشهد قال " ثم رفع أصبعه فرأيته يحركها يدعو بها " رواه البيهقي بإسناد صحيح.
Dari Wail bin Hujr RA, sesunguhnya Nabi SAW meletakkan kedua tangannya dalam tasyahud, dan mengangkat jari telunjuk dan saya melihat beliau tidak menggerak-gerakkannya. (HR. Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih). Di dalam hadis ini tidak disebutkan kapan digerakkan dan seperti apa Nabi SAW menggerakkan jari telunjuknya. Sehingga para ulama berijtihad masing-masing. Wallahu A'lam.
3. Mazhab Syafi'i (Indonesia, Malaysia, Brunai, Palestina, Mesir Selatan, Suriah, Yaman, Bahrain, Somalia, sebagian India dan sebagian kecil dari negeri Hijaz).
Bagi Mazhab Syafii, isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat ketika mengucapkan lafadz "illallah" pada kalimat "Asyhadu an Laa Ilaha illallah," sampai akhir salam dan jari telunjuk tidak digerak-gerakkan hingga akhir salam. Dalam hal ini, Mazhab Syafi'i menggunakan dalil yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud & Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih:
وعن ابن الزبير رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم " كان يشير بأصبعه إذا دعا لا يحركها " رواه أبو داود والبيهقي بإسناد صحيح.
Dari Ibnu Zubair RA, sesunguhnya Nabi SAW memberi isyarat telunjuk dan tidak menggerakkannya. (HR. Abu Dawud & al-Baihaqi dengan sanad yang shahih). Di dalam hadis ini tidak disebutkan kapan digerakkan dan seperti apa Nabi SAW menggerakkan jari telunjuknya. Sehingga para ulama berijtihad masing-masing. Wallahu A'lam.
4. Mazhab Hanbali (Mazhab resmi Arab Saudi, sebagian Palestina, Syria dan Irak).
Mazhab Hanbali berpendapat bahwa isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat dari sejak awal Tasyahud hingga akhir dan digerakkan ketika ada lafadzul jalalah (lafadz Allah) saja. Dalam hal ini, Mazhab Hanbali menggunakan dalil yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih:
عن وائل بن حجر رضي الله عنه أنه وصف صلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم وذكر وضع اليدين في التشهد قال " ثم رفع أصبعه فرأيته يحركها يدعو بها " رواه البيهقي بإسناد صحيح.
Dari Wail bin Hujr RA, sesunguhnya Nabi SAW meletakkan kedua tangannya dalam tasyahud, dan mengangkat jari telunjuk dan saya melihat beliau tidak menggerak-gerakkannya. (HR. Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih). Di dalam hadis ini tidak disebutkan kapan digerakkan dan seperti apa Nabi SAW menggerakkan jari telunjuknya. Sehingga para ulama berijtihad masing-masing. Wallahu A'lam.
Bagaimana isyarat jari telunjuk saat tasyahud menurut 4 Mazhab? Berikut penjelasan Ustaz Muhammad Ajib , pengajar di Rumah Fiqih Indonesia (RFI) dalam bukunya berjudul "Masalah Khilafiyah 4 Mazhab Terpopuler".
1. Mazhab Hanafi (Turki, India, Pakistan, Afghanistan, China, sebagian Mesir, sebagian Syam, dan Afrika Barat).
Mazhab Hanafi berpendapat bahwa isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat ketika mengucapkan lafadz "Laa" pada kalimat "Asyhadu an Laa Ilaha illallah,". Dan diturunkan kembali pada lafadz "illallah". Setelah kalimat ini selesai, jari tidak digerak-gerakkan hingga akhir salam. Dalam hal ini, Mazhab Hanafi menggunakan dalil yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud & Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih:
وعن ابن الزبير رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم " كان يشير بأصبعه إذا دعا لا يحركها " رواه أبو داود والبيهقي بإسناد صحيح.
Dari Ibnu Zubair RA, sesunguhnya Nabi SAW memberi isyarat telunjuk dan tidak menggerakkannya. (HR. Abu Dawud & al-Baihaqi dengan sanad yang shahih). Di dalam hadis ini tidak disebutkan kapan digerakkan dan seperti apa Nabi SAW menggerakkan jari telunjuknya. Sehingga para ulama berijtihad masing-masing. Wallahu A'lam.
2. Mazhab Maliki (Afrika Utara, Tunisia, Maroko, Al-Jazair, Libya, Mesir Atas, Kuwait).
Mazhab Maliki berpendapat bahwa isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat dari sejak awal Tasyahud hingga akhir dan digerakkan ke kanan dan ke kiri. Dalam hal ini, Mazhab Maliki menggunakan dalil yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih:
عن وائل بن حجر رضي الله عنه أنه وصف صلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم وذكر وضع اليدين في التشهد قال " ثم رفع أصبعه فرأيته يحركها يدعو بها " رواه البيهقي بإسناد صحيح.
Dari Wail bin Hujr RA, sesunguhnya Nabi SAW meletakkan kedua tangannya dalam tasyahud, dan mengangkat jari telunjuk dan saya melihat beliau tidak menggerak-gerakkannya. (HR. Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih). Di dalam hadis ini tidak disebutkan kapan digerakkan dan seperti apa Nabi SAW menggerakkan jari telunjuknya. Sehingga para ulama berijtihad masing-masing. Wallahu A'lam.
3. Mazhab Syafi'i (Indonesia, Malaysia, Brunai, Palestina, Mesir Selatan, Suriah, Yaman, Bahrain, Somalia, sebagian India dan sebagian kecil dari negeri Hijaz).
Bagi Mazhab Syafii, isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat ketika mengucapkan lafadz "illallah" pada kalimat "Asyhadu an Laa Ilaha illallah," sampai akhir salam dan jari telunjuk tidak digerak-gerakkan hingga akhir salam. Dalam hal ini, Mazhab Syafi'i menggunakan dalil yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud & Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih:
وعن ابن الزبير رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم " كان يشير بأصبعه إذا دعا لا يحركها " رواه أبو داود والبيهقي بإسناد صحيح.
Dari Ibnu Zubair RA, sesunguhnya Nabi SAW memberi isyarat telunjuk dan tidak menggerakkannya. (HR. Abu Dawud & al-Baihaqi dengan sanad yang shahih). Di dalam hadis ini tidak disebutkan kapan digerakkan dan seperti apa Nabi SAW menggerakkan jari telunjuknya. Sehingga para ulama berijtihad masing-masing. Wallahu A'lam.
4. Mazhab Hanbali (Mazhab resmi Arab Saudi, sebagian Palestina, Syria dan Irak).
Mazhab Hanbali berpendapat bahwa isyarat telunjuk pada Tasyahud diangkat dari sejak awal Tasyahud hingga akhir dan digerakkan ketika ada lafadzul jalalah (lafadz Allah) saja. Dalam hal ini, Mazhab Hanbali menggunakan dalil yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih:
عن وائل بن حجر رضي الله عنه أنه وصف صلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم وذكر وضع اليدين في التشهد قال " ثم رفع أصبعه فرأيته يحركها يدعو بها " رواه البيهقي بإسناد صحيح.
Dari Wail bin Hujr RA, sesunguhnya Nabi SAW meletakkan kedua tangannya dalam tasyahud, dan mengangkat jari telunjuk dan saya melihat beliau tidak menggerak-gerakkannya. (HR. Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih). Di dalam hadis ini tidak disebutkan kapan digerakkan dan seperti apa Nabi SAW menggerakkan jari telunjuknya. Sehingga para ulama berijtihad masing-masing. Wallahu A'lam.
(rhs)