Inilah Hadiah Allah Saat Rasulullah Sedih

Senin, 23 Maret 2020 - 20:39 WIB
Inilah Hadiah Allah Saat Rasulullah Sedih
Inilah Hadiah Allah Saat Rasulullah Sedih
A A A
Dai beretnis Tionghoa-Indonesia, Ustaz Felix Siauw menyampaikan pesan indah tentang perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah SAW yang sangat agung. Ustaz Felix menceritakan kesedihan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) ketika ditinggal wafat oleh dua orang yang sangat disayanginya.

"Saat itu Rasulullah Muhammad kehilangan dua orang yang paling dicintai dalam hidupnya, pamannya Abu Thalib, dan istrinya Khadijah, tahun itu adalah kesedihan," tulis Ustaz Felix dalam akun resmi IG @felixsiauw, Senin (23/3/2020).

Maka hilang sudah pembelanya di dunia, orang yang jadikan badannya sebagai tameng buatnya. Hilang sudah kekasih yang meredakan sakit dan nyeri jiwanya.

Saat itu nasab yang tinggi tak mencegah kaumnya untuk menghina, memaki dan menuduhnya, memfitnah dirinya dengan tuduhan yang paling hina. Rasulullah berharap pada kaum Tsaqif di Thaif, berjalan jauh dan penat, hanya untuk dilempari batu oleh orang-orang bodoh yang menolak kebaikan yang dia tawarkan

"Saat itu dunia terasa menghimpit baginya, sedangkan sedih tak ada hentinya, di satu sisi musuh menunggu di rumahnya, sementara ia dipersekusi di tempat tujuannya," terang Ustaz Felix.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ

Saat semua penduduk bumi menyempitkannya, Allah luaskan perjalanannya hingga ke Masjidil Aqsha, saat manusia merendahkannya, Allah meninggikannya ke Sidratul Muntaha.

Saat Rasulullah SAW dalam kondisi sulit membebaskan umatnya dengan Islam. Allah ajak beliau melihat Baitul Maqdis yang juga dalam penjajahan, untuk memberinya semangat.

Saat tak ada yang mau menemui dan mendukung Rasulullah, Allah Ta'ala menjumpakan dia dengan diri-Nya, membolehkan dia dan ummat-Nya untuk meminta pada-Nya 5 kali sehari.

Pesan Allah, "Maka meminta-lah kalian kepada-Ku (dengan kesulitan kalian), dengan sabar dan salat". Inilah hadiah terindah kepada Rasulullah dan umatnya dalam kondisi paling sulit.

"Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya di malam hari dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya". (QS Al-Isra': 1)

Dan pada saat apa Rasulullah diangkat ke derajat yang paling tinggi oleh Allah? Saat beliau menjadi hamba-Nya yang paling taat. Untuk rukuk dan sujud meminta tolong pada Dzat tertinggi.

"Dan kita, sangat memerlukan pertolongan-Nya hari-hari ini. Ingat perjalanan malam Rasulullah, ingat Masjid Al-Aqsha yang jauh lebih menderita, ingat janji Allah. Jangan bersedih," tutup Ustaz Felix.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2312 seconds (0.1#10.140)