Kiamat Tidak Tiba-tiba, Tunggu Imam Mahdi Datang

Jum'at, 03 April 2020 - 12:38 WIB
Kiamat Tidak Tiba-tiba,...
Kiamat Tidak Tiba-tiba, Tunggu Imam Mahdi Datang
A A A
ADA tanda-tanda menjelang kiamat . Ada tanda kecil dan tanda besar. Menurut penulis buku Ahlussunah wal Jamaah, Fikih dan Landasan Amaliyah, Yusuf Suharto, banyak ulama yg menyatakan bahwa datangnya Imam Mahdi adalah awal tanda besar kiamat.

"Jadi tidak bisa dikatakan bahwa tahun 2020 misalnya adalah tahun terjadinya kiamat ," sebutnya.

Karena, menurut dia, kiamat itu terjadi dengan sebelumnya ada tanda-tandanya. Imam Mahdi belum datang, tentu saja kiamatnya tidak langsung tiba-tiba tanpa kedatangan Imam Mahdi dan tanda lain. "Misalnya terbitnya matahari dari barat," tegasnya.

Ia mengaku bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang adanya hadis-hadis akhir zaman. "Maka kita teladani para ulama agar hati-hati menjelaskan maksud hadis ini. Jangan sampai kita memastikan tahun kapan hari kiamat," katanya.

Berbicara pada diskusi bedah buku karyanya, belum lama ini, Yusuf Suharto menegaskan para ulama dulu, ketika menjelaskan hadis-hadis tanda kiamat menggunakan dengan bahasa ringkas. Hal itu karena sikap kehati-hatian para mereka.

"Namun jika menjelaskan permasalahan fikih maka akan detail dan luas," katanya.Sebelumnya ada pihak-pihak yang meramal bahwa kiamat akan datang pada 15 Ramadhan tahun ini. Ditanya soal itu, dai kondang Miftah Habiburrahman atau Gus Miftah mengatakan ia tidak akan menjawab berdasar pandangannya pribadi. Ia lalu membaca Al-Qur'an. "Ini pandangan Al-Quran," katanya. ( Baca juga: Benarkah Kiamat akan Datang 15 Ramadhan Tahun Ini? )
Allah berfirman:

إِنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا تَسْعَىٰ

Innas-sā'ata ātiyatun akādu ukhfīhā litujzā kullu nafsim bimā tas'ā

"Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan". (QS Thaha: 15).

Tanda-tanda Kiamat
Salah satu hadis sahih yang berkaitan dengan kiamat (as-sāʽah) adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahihnya dan juga diriwayatkan oleh beberapa perawi hadits serta diakui oleh para ulama adalah hadits berikut.

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ


“Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.”

Tanda-tanda kiamat dalam hadits ini disebut sebagai tanda-tanda kiamat kubra (hari akhir).

Para ulama berbeda pendapat terkait urutan terjadinya tanda-tanda kiamat. Imam Al-Qurṭūbī sepertii dikutip nu.or.id mengatakan, tanda-tanda kiamat besar yang disebutkan secara bersamaan dalam hadits-hadits di atas tidaklah berurutan, tidak terkecuali riwayat Muslim dari Hudzaifah.

Pertama, munculnya kabut (dukhan)
Kedua, munculnya Dajjal
Ketiga, munculnya Dabbah
Keempat, terbitnya matahari dari barat.
Kelima, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Keenam, munculnya Isa bin Maryam
Ketujuh, adanya tiga gerhana, di timur;
Kedelapan, gerhana di barat;
Kesembilan, gerhana di jazirah Arab.
Kesepuluh, adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul.

Al-Qurthubi menyebutkan bahwa ada hadis lain yang menyebutkan tanda-tanda tersebut secara berurutan, yakni hadis Muslim dari Hudzaifah dalam riwayat yang berbeda, yang menyebutkan bahwa tanda yang pertama kali muncul adalah tiga gerhana. Oleh Al-Qurthubi, kejadian ini sudah pernah terjadi di masa Rasul SAW. Sedangkan tanda-tanda setelahnya masih banyak diperdebatkan urutannya.

Oleh karena itu, simpulan dari kajian hadis-hadis terkait tanda-tanda kiamat ini adalah tanda-tanda kiamat yang disebutkan dalam hadis sifatnya hanya prediksi Rasulullah SAW. Bahkan kepastian urutannya pun masih diperdebatkan. Begitu juga waktu kejadiannya.

Jika ada kejadian di masa sekarang yang sesuai dengan tanda-tanda kiamat yang disebutkan dalam berbagai hadis tersebut, belum tentu itu menjadi tanda yang pasti.

Bisa juga kejadian yang sama akan terjadi di masa mendatang karena Rasul sendiri tidak mengetahui kapan tanda-tanda tersebut terjadi.
Hal ini sesuai dengan yang telah disebutkan oleh Al-Quran Surat Al-Aʽrāf ayat 187 ketika Rasul SAW ditanya kapan terjadinya kiamat.

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.’

Fakhruddin Ar-Razi menyebutkan bahwa salah satu hikmah tidak diketahuinya waktu terjadinya kiamat adalah agar manusia tetap beribadah dan mencegah diri dari perbuatan maksiat tanpa memperhatikan kapan terjadinya kiamat .
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)