Artikel Sang Penyebar dan Islam

Sejarah Masjid Kuno di Kaki Gunung Wilis

Meski sudah berusia lebih dari 2,5 abad, namun karena tingginya nilai sejarah yang menyertai pendirian masjid tersebut, membuat corak dan bangunan khasnya yang kuno tetap dipertahankan hingga kini.
Kisah Kiai Kholil dan Gula Madura

Pengurus Pesarean Syaichona Kholil Bangkalan, Rawidi, menceritakan karomah Kiai Kholil yang lain. Alkisah, pada suatu hari Kiai Asyik, Guru Kiai Kholil di Cangaan bermaksud mengadakan kenduren. Untuk itu, kiai ingin memesan gula Madura dalam jumlah yang cukup banyak.
Kisah Kiai Kholil dan Macan

Santri yang diisyaratkan macan itu dikenal dengan Kiai Abdul Wahab Hasbullah. Seorang kiai yang sangat alim dan piawai dalam berdebat.
Syekhta Tosora, penyebarkan Islam pertama di Sulsel

Namun, sebelum kedatangan trio datuk itu, sekitar tiga abad sebelumnya, Sayyid Jamaluddin al-Akbar al-Husaini sudah mengenalkan Islam di Wajo meski pengajarannya hanya bersifat individual.
Gurutta H Lanre Said, bangun pesantren gratis (II/habis)

Banyak yang menilai Gurutta H Lanre Said memiliki keistimewaan tertentu dibandingkan ulama lain di zamannya
Gurutta Lanre Said, dirikan pesantren dari mimpi (I)

Oleh ayahnya, Lanre Said dikirim belajar ke Sengkang pada usia 10 tahun. Kurang lebih 16 tahun beliau mengisi waktunya untuk menghafal Alquran dan ilmu ilmu agama serta mengabdikan diri di pondok tersebut
Masjid Lapeo, simbol kekaramahan sang ulama (III/habis)

Masjid Nuruttaubah Lapeo adalah salah satu masjid tertua di tanah Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), sekaligus masjid pertama di Mandar yang memiliki menara. Di masjid itu pula, Imam Lapeo dimakamkan.
Imam Lapeo, konon punya 74 karamah (2)

KH Muhammad Thahir atau yang lebih kenal dengan Imam Lapeo, tidak hanya dikenal sebagai ulama yang menyebar Islam di tanah Jazirah Mandar, Sulawesi Barat.
Imam Lapeo, ulama kharismatik Mandar (I)

Imam Lapeo atau KH Muhammad Thahir adalah salah satu ulama kharismatik di Tanah Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar).
AGH Huzaifah, abdikan hidup di pesantren

Kabupaten Bone memiliki banyak ulama besar yang berjasa mengembangkan ajaran Islam.Salah satunya, Anregurutta Haji (AGH) Huzaifah, pengasuh Pondok Pesantren Modern atau Ma&rsquohad Hadits Biru.
اِنَّمَا التَّوۡبَةُ عَلَى اللّٰهِ لِلَّذِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ السُّوۡٓءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوۡبُوۡنَ مِنۡ قَرِيۡبٍ فَاُولٰٓٮِٕكَ يَتُوۡبُ اللّٰهُ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيۡمًا حَكِيۡمًا

Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya pantas bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

(QS. An-Nisa Ayat 17)
Ambo Dalle, usia 7 tahun sudah hafal Alquran

AGH Abdurrahman Ambo Dalle merupakan salah satu ulama besar Sulawesi Selatan yang hidup di abad 20. Dia merupakan perintis berdirinya organisasi pendidikan keagamaan Darud Da&rsquowah wal Irsyad (DDI).
Datuk Ri Bandang, penyebar Islam pertama di Sulsel

Penyebaran Islam di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak bisa dilepaskan dari peran Datuk Ri Bandang. Islam menjadi agama mayoritas rakyat Gowa- Tallo pada awal abad ke 17 karena pengaruh ulama asal Minangkabau ini.
Syekh Yusuf, menyiarkan Islam hingga ke Afrika

Kebesaran nama Syekh Yusuf tidak hanya diakui oleh orang-orang di tanah kelahirannya, Makassar-Gowa. Ketokohan ulama yang bergelar Tuanta Salamaka melintasi benua. Namanya harum hingga ke Afrika Selatan.

Hadits Pilihan

Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini bahwasanya dia berkata,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda:
Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian?
Orang-orang menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.
Beliau bersabda: Allah berfirman: Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, orang yang berkata bahwa Hujan turun kepada kita karena karunia Allah subhanahu wa ta'ala dan rahmat-Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata bahwa Hujan turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.

(HR. Bukhari No. 801)

Terpopuler