Masa Iddah: Pengertian, Manfaat dan Larangannya Wajib Diketahui Muslimah

Jum'at, 27 Januari 2023 - 00:36 WIB
Masa iddah wajib diketahui oleh wanita muslimah khususnya mereka yang mengalami talak atau perceraian. Foto/Ilustrasi
Masa Iddah, pengertian, manfaat dan larangannya penting kita ketahui terutama kaum perempuan. Masa Iddah ini merupakan syariat Allah untuk mengatur hubungan suami istri demi kebahagiaan hidup berumah tangga.

Pengertian

Masa Iddah (عدة) adalah waktu menunggu bagi seorang istri yang bercerai dengan suaminya, baik karena ditinggal wafat suaminya atau dicerai ketika hidup, dari menikahi laki-laki lain. Masa Iddah ini diwajibkan pada semua wanita yang berpisah dari suaminya dengan sebab talak, khulu' (gugat cerai), faskh (penggagalan akad pernikahan) atau ditinggal mati.

Para ulama sepakat bahwa iddah itu wajib berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits. Bila dikelompokkan, ada empat macam yaitu:

(1) Iddah wanita yang masih mengalami haid selama tiga kali suci. (QS Al-Baqarah ayat 228)



(2). Iddah janda yang monopouse, tidak haid lagi atau haidnya tidak normal adalah tiga bulan (QS At-Thalaq ayat 4)

(3). Iddah janda ditinggal wafat suami, selama empat bulan sepuluh hari (QS Al-Baqarah ayat 234)

(4). Iddah wanita hamil sampai ia melahirkan. (QS At-Thalaq ayat 4)

Berikut firman Allah dalam Al-Qur'an:

وَالۡمُطَلَّقٰتُ يَتَرَ بَّصۡنَ بِاَنۡفُسِهِنَّ ثَلٰثَةَ قُرُوۡٓءٍ

Artinya: "Dan para istri yang diceraikan (wanita-wanita yang ditalak) hendaklah menahan diri mereka (menunggu) tiga kali quru'." (Surat Al-Baqarah ayat 228)

Bagi wanita yang ditinggal wafat suaminya ketika sedang hamil, maka masa menunggunya ('iddah) setelah ia melahirkan bayinya.

وَالّٰٓـىٴِۡ يَٮِٕسۡنَ مِنَ الۡمَحِيۡضِ مِنۡ نِّسَآٮِٕكُمۡ اِنِ ارۡتَبۡتُمۡ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلٰثَةُ اَشۡهُرٍ وَّالّٰٓـىٴِۡ لَمۡ يَحِضۡنَ‌ ؕ وَاُولَاتُ الۡاَحۡمَالِ اَجَلُهُنَّ اَنۡ يَّضَعۡنَ حَمۡلَهُنَّ ‌ؕ وَمَنۡ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجۡعَلْ لَّهٗ مِنۡ اَمۡرِهٖ یُسْرًا

Artinya: "Perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (menopause) di antara istri-istrimu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idahnya adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Sedangkan perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya." (QS ath-Thalaq ayat 4)

Jika tidak hamil, maka masa iddahnya adalah empat bulan sepuluh hari. Berikut firman-Nya: "Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beriddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat." (QS Al-Baqarah ayat 234)

Manfaat Masa Iddah

Apa sebenarnya hikmah atau manfaat pensyariatan masa iddah ini. Mengapa harus ada iddah? Menurut Ustazah Vivi Kurniawati Lc dalam "Kupas Habis Hukum Iddah Wanita" dijelaskan ada beberapa manfaat dan hikmahnya. Yaitu:

1. Untuk Memastikan Adanya Kehamilan atau Tidak

Iddah itu dilakukan untuk mengetahui kosongnya rahim dari janin guna memastikan adanya kehamilan atau tidak pada istri yang diceraikan (Al-'Ilmu bi Bara'ati ar-Rahim). Untuk selanjutnya menjaga jika terdapat bayi di dalam kandungannya, agar menjadi jelas siapa ayah dari bayi tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang tidak disebut mukmin saat berzina, seorang tidak disebut mukmin saat mencuri, seorang tidak disebut mukmin saat minum khamer (mabuk), dan pintu taubat akan selalu dibuka setelahnya.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 4069)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More