Inilah Keberuntungan Orang Beriman, Dapat Kenikmatan Dunia dan Akhirat yang Tak Terhingga

Minggu, 05 Maret 2023 - 15:07 WIB
Dalam memaknai ayat di atas, Asy-Syaukani menjelaskan,

“Dia adalah seorang lelaki yang ditimpa suatu musibah, kemudian dia menyadari bahwa itu adalah (ujian) dari Allah ‘azza wajalla, akhirnya ia ridha dan berserah diri kepada Allah ‘azza wajalla. (Fathul Qadir, Imam asy-Syaukani, 5/231)

6. Iman memangkas keraguan dan syubhat

Keberadaan iman dalam diri seseorang akan memangkas segala bentuk keraguan dan syubhat yang bertebaran di antara manusia yang mana itu berpotensi membahayakan agama.

Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا


“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu.” (QS. Al-Hujurat: 15)

Perlindungan terhadap diri dari keraguan dan syubhat yang beredar, kemudian menghilangkannya dan meneguhkan setiap keraguan yang dihembuskan oleh setan-setan jin dan manusia hanya bisa didapat dengan menerapkan iman dengan benar dalam kehidupan.

7. Mendapat rezeki yang baik

Iman akan mendatangkan barakah dari setiap rezeki yang Allah ‘azza wajalla berikan kepadanya dan Allah ‘azza wajalla mudahkan dalam mencarinya.

Allah Ta'ala berfirman,

وَلَو أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ


“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)

Imam asy-Syaukani menjelaskan,

“Akan kami (Allah) mudahkan kebaikan dari langit dan bumi sebagaimana kemudahan membuka pintu yang terkunci.” (Fathul Qadir, 2/332; Tafsir al-Baidhawi, 1/43; Ruhul Ma’ani, 9/10)

8. Pertolongan dari musuh

Salah satu buah iman yang paling besar di dunia adalah datangnya pertolongan Allah ‘azza wajalla bagi orang-orang yang beriman dari musuh-musuh mereka. Ini adalah janji yang pasti dari Allah.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ


“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (QS. Ar-Ruum: 47)

Imam asy-Syaukani menjelaskan,

“Ini adalah kabar dari Allah ‘azza wajalla bahwa pertolongan untuk hamba-Nya yang beriman adalah pasti. Dan Allah ‘azza wajalla adalah Maha Menepati Janji yang tidak akan pernah menyelisihi janji-Nya. Ayat tersebut juga mengandung pemuliaan terhadap orang yang beriman dan penghormatan kepada hamba-hamba-Nya yang shalih.” (Fathul Qadir, 4/327; Tafsir ath-Thabari, 10/195; Tafsir al-Baghawi, 1/275)

9. Meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah

Buah iman yang akan didapatkan hamba Allah ‘azza wajalla yang beriman dalam proses perjalanannya menuju alam akhirat adalah kematian dalam kondisi sebaik-baiknya, husnul Khatimah. Kemudian para malaikat akan mendatanginya dengan membawa kabar gembira, kedamaian suasana, dan kabar tentang tempatnya di Jannah kelak.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ


“(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): ‘Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan’.” (QS. An-Nahl: 32)

Ibnu Jarir menjelaskan,

“Demikianlah Allah Ta'ala akan memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang dicabut ruhnya oleh malaikat Allah ‘azza wajalla sementara ia dalam kondisi yang terbaik dengan kebaikan yang Allah ‘azza wajalla berikan berupa kemurnian iman dan kejernihan Islam semasa hidupnya dan masa kematiannya.” (Tafsir al-Baghawi, 1/17)

10. Dimudahkan dalam proses hisab

Di hari kiamat, kelak manusia akan terklasifikasi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah ashabul Yamin, kelompok kedua adalah Ashabusy Syimal. Kelompok ashabul yamin kelak akan menerima catatan amalnya dengan tangan kanan. Lalu mereka akan dihisab dengan hisab yang mudah. Mereka inilah orang-orang yang dahulunya ketika di bumi dalam dirinya tertancap keimanan yang utuh.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ. فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا. وَيَنْقَلِبُ إِلَىٰ أَهْلِهِ مَسْرُورًا


“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, * maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, * dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.” (QS. Al-Insyiqaq: 7-9)

Masih banyak buah iman yang bisa kita petik dari iman kepada Allah Ta'ala ini. Hal yang disebut di atas hanya di antaranya saja.



Wallahu A'lam
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu, aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan:  ALLAAHUMMA A'INNII 'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu (berdzikir kepada-Mu), dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.)

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1301)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More