Begini Cara Rasulullah SAW Berbuka Puasa
Selasa, 28 April 2020 - 17:38 WIB
Bagi orang berpuasa ada dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika berjumpa Rabbnya. Di antara sunnah yang dianjurkan saat puasa adalah menyegerakan waktu berbuka.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) juga mengabarkan bahwa umatnya senantiasa dalam kebaikan selama mereka selalu menyegerakan berbuka. Sementara untuk makan sahur, dianjurkan adalah mengakhirkannya.
Bagaimana cara Nabi SAW berbuka puasa? Berikut hadis sahih dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتَمَرَاتٌ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ تَمَرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan bererapa butir kurma basah sebelum salat. Dan jika tidak ada kurma basah maka berbuka dengan kurma kering, dan jika tidak ada kurma kering maka berbuka dengan beberapa teguk air." (HR. At Tirmidzi No 696, Abu Daud No 2356, Ahmad No 12215. Shahih)
Ibnul Qayim rahimahullah memberikan penjelasan tentang hadis di atas. Beliau berkata: "Cara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang berbuka puasa dengan kurma atau air, mengandung hikmah yang sangat mendalam sekali. Karena saat berpuasa lambung kosong dari makanan apapun. Sehingga tidak ada sesuatu yang amat sesuai dengan liver (hati) yang dapat di disuplai langsung ke seluruh organ tubuh serta langsung menjadi energi, selain kurma dan air.
Karbohidrat yang ada dalam kurma lebih mudah sampai ke liver (hati) dan lebih cocok dengan kondisi organ tersebut. Terutama sekali kurma masak yang masih segar. Liver (hati) akan lebih mudah menerimanya sehingga amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses menjadi energi.
Kalau tidak ada kurma basah, kurma kering pun baik, karena mempunyai kandungan unsur gula yang tinggi pula. Bila tidak ada juga, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung akibat puasa sehingga dapat siap menerima makanan sesudah itu".
Wallahu A'lam Bish Showab
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) juga mengabarkan bahwa umatnya senantiasa dalam kebaikan selama mereka selalu menyegerakan berbuka. Sementara untuk makan sahur, dianjurkan adalah mengakhirkannya.
Bagaimana cara Nabi SAW berbuka puasa? Berikut hadis sahih dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتَمَرَاتٌ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ تَمَرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berbuka dengan bererapa butir kurma basah sebelum salat. Dan jika tidak ada kurma basah maka berbuka dengan kurma kering, dan jika tidak ada kurma kering maka berbuka dengan beberapa teguk air." (HR. At Tirmidzi No 696, Abu Daud No 2356, Ahmad No 12215. Shahih)
Ibnul Qayim rahimahullah memberikan penjelasan tentang hadis di atas. Beliau berkata: "Cara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang berbuka puasa dengan kurma atau air, mengandung hikmah yang sangat mendalam sekali. Karena saat berpuasa lambung kosong dari makanan apapun. Sehingga tidak ada sesuatu yang amat sesuai dengan liver (hati) yang dapat di disuplai langsung ke seluruh organ tubuh serta langsung menjadi energi, selain kurma dan air.
Karbohidrat yang ada dalam kurma lebih mudah sampai ke liver (hati) dan lebih cocok dengan kondisi organ tersebut. Terutama sekali kurma masak yang masih segar. Liver (hati) akan lebih mudah menerimanya sehingga amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses menjadi energi.
Kalau tidak ada kurma basah, kurma kering pun baik, karena mempunyai kandungan unsur gula yang tinggi pula. Bila tidak ada juga, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung akibat puasa sehingga dapat siap menerima makanan sesudah itu".
Wallahu A'lam Bish Showab
(rhs)