Khutbah Jumat Pertama: 7 Kemudahan di Bulan Ramadan
Jum'at, 24 Maret 2023 - 07:05 WIB
Kemudahan Ketiga
Bagi tiang sepuh (orang sudah tua renta) boleh tidak berpuasa dan diganti dengan fidyah. Allah Ta’ala berfirman:
"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin." (QS. Al-Baqarah: 184)
Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, "Orang sakit yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya, maka dia boleh tidak berpuasa dan diganti dengan memberi makan kepada orang miskin bagi setiap hari yang ditinggalkan. Karena orang seperti ini disamakan dengan orang yang sudah tua." (Al-Mughni, 4: 396)
Kemudahan Keempat
Bagi wanita hamil dan menyusui kalau berat berpuasa, boleh tidak berpuasa dan puasanya tetap diqadha'. Qadha' ini tetap ada sebagaimana pendapat jumhur (kebanyakan ulama). Namun kalau berat karena utang puasa yang menumpuk -misal selama enam tahun punya tiga anak berturut-turut, ketika itu tentu sangat berat untuk diqadha', maka boleh diganti fidyah. Caranya, satu hari tidak puasa, mengeluarkan satu bungkus makanan.
Kemudahan Kelima
Wanita haidh masih boleh beribadah di bulan Ramadhan seperti yang boleh dilakukan:
1. Membaca Al-Qur'an asalkan tidak menyentuhnya langsung, bisa baca dari Al-Qur'an terjemahan atau menyentuh mushaf Al-Qur'an (yang murni bahasa Arab) dengan sarung tangan.
2. Membaca dzikir, sepakat ulama boleh.
3. Membaca doa juga boleh apalagi di bulan Ramadhan adalah waktu diijabahnya doa-doa.
4. Mencari malam Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
5. Masuk masjid untuk mengikuti pengajian, meskipun sedang haidh. Menurut pendapat terkuat, wanita haidh masih boleh masuk masjid.
Ini lima hal dahulu yang dijelaskan mengenai kemudaah saat kita berpuasa dan menjalani amalan di bulan Ramadhan.
Khutbah II
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah pada nabi termulia dari para nabi dan rasul, yaitu kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kepada keluarga dan seluruh sahabatnya. Amma Ba'du.
Ma'asyirol muslimin jama'ah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah!
Bagi tiang sepuh (orang sudah tua renta) boleh tidak berpuasa dan diganti dengan fidyah. Allah Ta’ala berfirman:
وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin." (QS. Al-Baqarah: 184)
Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, "Orang sakit yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya, maka dia boleh tidak berpuasa dan diganti dengan memberi makan kepada orang miskin bagi setiap hari yang ditinggalkan. Karena orang seperti ini disamakan dengan orang yang sudah tua." (Al-Mughni, 4: 396)
Kemudahan Keempat
Bagi wanita hamil dan menyusui kalau berat berpuasa, boleh tidak berpuasa dan puasanya tetap diqadha'. Qadha' ini tetap ada sebagaimana pendapat jumhur (kebanyakan ulama). Namun kalau berat karena utang puasa yang menumpuk -misal selama enam tahun punya tiga anak berturut-turut, ketika itu tentu sangat berat untuk diqadha', maka boleh diganti fidyah. Caranya, satu hari tidak puasa, mengeluarkan satu bungkus makanan.
Kemudahan Kelima
Wanita haidh masih boleh beribadah di bulan Ramadhan seperti yang boleh dilakukan:
1. Membaca Al-Qur'an asalkan tidak menyentuhnya langsung, bisa baca dari Al-Qur'an terjemahan atau menyentuh mushaf Al-Qur'an (yang murni bahasa Arab) dengan sarung tangan.
2. Membaca dzikir, sepakat ulama boleh.
3. Membaca doa juga boleh apalagi di bulan Ramadhan adalah waktu diijabahnya doa-doa.
4. Mencari malam Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
5. Masuk masjid untuk mengikuti pengajian, meskipun sedang haidh. Menurut pendapat terkuat, wanita haidh masih boleh masuk masjid.
Ini lima hal dahulu yang dijelaskan mengenai kemudaah saat kita berpuasa dan menjalani amalan di bulan Ramadhan.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
Khutbah II
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah pada nabi termulia dari para nabi dan rasul, yaitu kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kepada keluarga dan seluruh sahabatnya. Amma Ba'du.
Ma'asyirol muslimin jama'ah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah!
Lihat Juga :