Khutbah Jumat Pertama: 7 Kemudahan di Bulan Ramadan
Jum'at, 24 Maret 2023 - 07:05 WIB
Selanjutnya, Kemudahan Keenam di bulan Ramadhan:
Shalat malam tidak dibatasi jumlah rakaat, boleh dengan rakaat sedikit maupun banyak. Dalilnya:
"Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lantas menjawab, "Shalat malam itu dua rakaat salam, dua rakaat salam. Jika salah seorang di antara kalian khawatir masuk Shubuh, maka tutuplah dengan satu rakaat, maka itu jadi rakaat ganjil jadi penutup yang sebelumnya." (HR Bukhari No 990 dan Muslim No 749).
Kalau seandainya jumlah rakaat shalat tarawih dibatasi 11 rakaat, pasti dalam jawaban Rasul shallallahu 'alaihi wasallam di atas akan diberikan batasan.
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, "Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah rakaat tertentu. Shalat malam adalah shalat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit rakaat. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan banyak." (At-Tamhid, 21: 70)
Kemudahan Ketujuh
Boleh melakukan i'tikaf sunnah di bulan Ramadhan walau hanya sebentar, yang penting dilakukan di masjid. Allah Ta'ala menyebutkan tentang syari'at i'tikaf:
"Sedang kamu beri'tikaf dalam masjid." (QS. Al Baqarah: 187).
Ibnu Hazm rahimahullah berkata, "Allah Ta'ala tidak mengkhususkan jangka waktu tertentu untuk beri’tikaf (dalam ayat ini). Dan Rabbmu tidaklah mungkin lupa." (Al-Muhalla, 5: 180).
Al-Mardawi rahimahullah mengatakan, "Waktu minimal dikatakan i'tikaf pada i'tikaf yang sunnah atau i'tikaf yang mutlak adalah selama disebut berdiam di masjid (walaupun hanya sesaat)." (Al-Inshof, 6: 17)
Sehingga jika ada yang bertanya, bolehkah beri'tikaf di akhir-akhir Ramadhan hanya pada malam hari saja karena pagi harinya mesti kerja? Jawabannya, boleh. Karena syarat i'tikaf hanya berdiam walau sekejap, terserah di malam atau di siang hari.
Intinya, syariat Isalam membawa kemudahan bagi orang yang menjalani puasa, ibadah serta amalan di bulan Ramadhan. Ada kemudahan yang diberikan pada orang sakit, musafir, tiang sepuh (orang sudah tua renta), kemudahan wanita haidh dalam ibadah, sampai pada kemudahan dalam shalat malam (shalat tarawih) dan i'tikaf walau hanya sebentar.
Sekarang tinggal kita, mau beramal ataukah tidak. Semoga Allah memudahkan kita beramal shalih di bulan Ramadan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Di akhir khutbah ini, kami ingatkan untuk bershalawat pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Siapa yang bershalawat pada beliau sekali, akan dibalas sepuluh kali.
Marilah kita berdoa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di Jumat penuh berkah ini.
Shalat malam tidak dibatasi jumlah rakaat, boleh dengan rakaat sedikit maupun banyak. Dalilnya:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَنْ صَلاَةِ اللَّيْلِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى »
"Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lantas menjawab, "Shalat malam itu dua rakaat salam, dua rakaat salam. Jika salah seorang di antara kalian khawatir masuk Shubuh, maka tutuplah dengan satu rakaat, maka itu jadi rakaat ganjil jadi penutup yang sebelumnya." (HR Bukhari No 990 dan Muslim No 749).
Kalau seandainya jumlah rakaat shalat tarawih dibatasi 11 rakaat, pasti dalam jawaban Rasul shallallahu 'alaihi wasallam di atas akan diberikan batasan.
Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, "Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah rakaat tertentu. Shalat malam adalah shalat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit rakaat. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan banyak." (At-Tamhid, 21: 70)
Kemudahan Ketujuh
Boleh melakukan i'tikaf sunnah di bulan Ramadhan walau hanya sebentar, yang penting dilakukan di masjid. Allah Ta'ala menyebutkan tentang syari'at i'tikaf:
وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
"Sedang kamu beri'tikaf dalam masjid." (QS. Al Baqarah: 187).
Ibnu Hazm rahimahullah berkata, "Allah Ta'ala tidak mengkhususkan jangka waktu tertentu untuk beri’tikaf (dalam ayat ini). Dan Rabbmu tidaklah mungkin lupa." (Al-Muhalla, 5: 180).
Al-Mardawi rahimahullah mengatakan, "Waktu minimal dikatakan i'tikaf pada i'tikaf yang sunnah atau i'tikaf yang mutlak adalah selama disebut berdiam di masjid (walaupun hanya sesaat)." (Al-Inshof, 6: 17)
Sehingga jika ada yang bertanya, bolehkah beri'tikaf di akhir-akhir Ramadhan hanya pada malam hari saja karena pagi harinya mesti kerja? Jawabannya, boleh. Karena syarat i'tikaf hanya berdiam walau sekejap, terserah di malam atau di siang hari.
Intinya, syariat Isalam membawa kemudahan bagi orang yang menjalani puasa, ibadah serta amalan di bulan Ramadhan. Ada kemudahan yang diberikan pada orang sakit, musafir, tiang sepuh (orang sudah tua renta), kemudahan wanita haidh dalam ibadah, sampai pada kemudahan dalam shalat malam (shalat tarawih) dan i'tikaf walau hanya sebentar.
Sekarang tinggal kita, mau beramal ataukah tidak. Semoga Allah memudahkan kita beramal shalih di bulan Ramadan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Di akhir khutbah ini, kami ingatkan untuk bershalawat pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Siapa yang bershalawat pada beliau sekali, akan dibalas sepuluh kali.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Marilah kita berdoa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di Jumat penuh berkah ini.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
Lihat Juga :
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Manusia yang paling dibenci Allah adalah yang keras kepala dan suka membantah.
(HR. Bukhari No. 6651)
(HR. Bukhari No. 6651)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini
More