Gebyar Nuzulul Qur'an, Kemenag Pamerkan 9 Mushaf Al-Qur'an Fenomenal untuk Mengedukasi Masyarakat

Rabu, 12 April 2023 - 05:48 WIB

2. Mushaf Al-Qur’an Terbesar, Mushaf Wonosobo (1992)



Mushaf ini dinobatkan sebagai salah satu mushaf terbesar di Indonesia. Mushaf ini berukuran halaman 150 x 200 cm, dengan berat 300 kg. Penulis mushaf terbesar ini 2 santri dari Pondok Pesantren Al-Asy'ariyah, Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah, sehingga mushaf ini disebut dengan Mushaf Wonosobo. Penulisan mushaf ini menghabiskan waktu setahun, mulai 16 Oktober 1991 hingga 7 Desember 1992.

3. Mushaf Al-Qur’an Kenegaraan Pertama, Mushaf Pusaka



Al-Qur'an ini ditulis atas prakarsa Presiden Soekarno dan merupakan mushaf resmi yang dianggap sebagai hadiah umat Islam Indonesia untuk kemerdekaan RI. Mushaf ini ditulis oleh seorang kaligrafer bernama Prof. H. Salim Fachry, yang merupakan guru besar IAIN Jakarta. Mushaf berukuran 75 x 100 cm ini ditulis pada 23 Juni 1948 (17 Ramadhan 1367 H), dan selesai pada 15 Maret 1950. Ukuran mushaf.

4. Mushaf Terindah (Mushaf Istiqlal)



Penulisan mushaf ini selama lebih kurang 4 tahun, sejak 15 Oktober 1991 sampai 23 September 1995, yang mana bertepatan dengan perayaan 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Hiasan (iluminasi) yang mengelilingi lembaran mushaf ini diambil dari khazanah ragam hias di nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua, yang terdapat pada arsitektur rumah adat, tekstil, batik, perhiasan, dan lainnya. Ragam hias dari setiap daerah itulah yang menjadi inspirasi dalam penciptaan desain iluminasi mushaf ini, karena itu semua begitu indah dan beragam.

5. Mushaf Tertua di Dunia (Replika Mushaf Tashkent)



Mushaf Tashkent sendiri dikenal dengan sebutan Mushaf Utsman bin Affan, karena dipercaya sebagai salah satu mushaf yang dikirim oleh khalifah Utsman bin Affan ke sejumlah negeri Islam pada zamannya. Mushaf ini juga diyakini menjadi mushaf tertua di dunia.

Berukuran sebesar 53 cm x 68 cm, dengan ukuran teksnya 44 cm x 55 cm, mushaf ini ditulis di atas kulit binatang. Sementara jumlah lembarannya sekitar 378 halaman, dan terdapat beberapa halaman yang hilang. Penulisan teksnya pun menggunakan khat kufi tanpa tanda diakritik.

Pada halaman tertentu terdapat bekas bercak darah, yang membuktikan bahwa mushaf ini adalah milik khalifah Utsman yang terbunuh ketika membaca Al-Qur'an. Sekarang, mushaf ini tersimpan rapi di Tashkent, Uzbekistan.

6. Mushaf Paling Banyak Dicetak (Mushaf Al-Qur'an Standar Indonesia)



Mushaf standar ini ditulis pertama kali oleh kaligrafer Ustaz Muhammad Syadzali Sa'ad, pada tahun 1973-1975. Kemudian ditulis kembali oleh Ustaz Baiquni Yasin beserta tim pada tahun 1999-2001, yang merupakan wakaf dari Yayasan Iman Jama' Jakarta melalui Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Kementerian Agama RI. Penggunaan mushaf ini pun diputuskan oleh Menteri Agama pada tahun 1984 untuk menjadi "Mushaf Al-Qur'an Standar Indonesia".

7. Mushaf Al-Qur'an Braille



Mushaf Al-Qur'an dalam huruf Arab Braille ini dimaksudkan untuk membantu para tunanetra belajar dan membaca Al-Qur'an. Pada awalnya penulisan Al-Qur'an Braille dipelopori oleh Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam Yogyakarta (1964) dan Badan Pembinaan Wiyata Guna Bandung (1974). Pada tahun 1977 Kemenag melahirkan Al-Qur'an Braille untuk seluruh Indonesia yang kemudian ditetapkan sebagai Mushaf Al-Qur'an Standar Braille Indonesia (1984).

8. Mushaf Al-Qur’an Isyarat



Mushaf Al-Qur'an dengan pendekatan isyarat terdiri dari metode Kitabah dan Tilawah. Metode Kitabah adalah sistem isyarat berdasarkan tulisan atau Kitabah, yaitu mengisyaratkan setiap huruf, harakat, dan tanda baca yang tertulis dalam Mushaf Standar Indonesia.

Sementara metode Tilawah adalah mengeja per huruf serta harakat dan tanda bacanya melalui isyarat gerakan jari dan tangan yang sesuai dengan cara melafalkannya, dengan mengikuti hukum tilawah dan tajwid yang memungkinkan untuk diisyaratkan.

Mushaf-mushaf ini dipamerkan kepada masyarakat luas di Pameran 9 Mushaf Fenomenal yang digelar oleh Kemenag. Namun dua di antaranya, yakni Mushaf Terbesar dan Mushaf Pusaka berada di Bayt Al-Qur'an, lantaran supaya kondisinya tetap lestari dan terjaga.

9. Mushaf Al-Qur’an Kuno-kunoan

Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu, aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan:  ALLAAHUMMA A'INNII 'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu (berdzikir kepada-Mu), dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.)

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1301)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More