Berpuasa Ketika Safar, Tetap Puasa Atau Berbuka?

Rabu, 29 April 2020 - 03:45 WIB
Islam memberi perhatian besar terhadap kewajiban puasa di bulan Ramadhan. Namun, Allah Taala memberi keringanan bagi mereka yang memiliki uzur syari. Foto/Dok SINDOnews
Islam memberi perhatian besar terhadap kewajiban puasa di bulan Ramadhan . Namun, Allah Ta'ala memberi rukhshah (keringanan) bagi mereka yang memiliki uzur syar'i.

Pertanyaannya, bagaimana hukum berpuasa ketika Safar (dalam perjalanan)? Apakah tetap berpuasa atau berbuka? Berikut penjelasan yang dinukil dari beberapa Hadis Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW).

Dari Hamzah bin Amru Al-Aslami radhiallahu 'anhu, berkata:

يا رسول الله: أجد بي قوة على الصيام في السفر. فهل علي جناح ؟، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “هي رخصة من الله فمن أخذ بها فحسن. ومن أحب أن يصوم فلا جناح عليه”.

"Wahai Rasulullah, saya punya kekuatan untuk berpuasa dalam Safar, apakah salah saya melakukannya?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Itu adalah rukhshah (keringanan) dari Allah, barang siapa yang mau mengambilnya (yakni tidak puasa) maka itu baik, dan barang siapa yang mau berpuasa maka tidak ada salahnya." (HR. Muslim No 1121, Al Baihaqi, As Sunan Al-Kubra No. 7947, Ibnu Khuzaimah No 2026)

Dikisahkan, dari Jabir bin Abdullah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW keluar pada tahun Fath (penaklukan) menuju Mekkah pada saat Ramadhan. Beliau berpuasa hingga sampai pinggiran daerah Ghanim. Manusia juga berpuasa bersamanya. Dikatakan kepadanya: "Wahai Rasulullah, nampaknya manusia kepayahan berpuasa."

Kemudian Beliau meminta segelas air setelah Asar, lalu beliau minum, dan manusia melihatnya. Maka sebagian manusia berbuka, dan sebagian lain tetap berpuasa. Lalu, disampaikan kepadanya bahwa ada orang yang masih puasa." Maka Beliau bersabda: "Mereka durhaka." (HR. Muslim No 1114, Ibnu Hibban No 2706, An Nasa’i No. 2263, At Tirmidzi No 710, Al-Baihaqi, As-Sunan Al Kubra No.7935)

Bahkan Nabi pernah mengkritik orang yang berpuasa dalam keadaan Safar dan dia kesusahan karenanya. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tengah dalam perjalanannya. Beliau melihat seseorang yang dikerubungi oleh manusia. Dia nampak kehausan dan kepanasan. Rasulullah bertanya: "Kenapa dia?" Mereka menjawab: "Seseorang yang puasa." Maka Rasulullah bersabda: "Tidak ada kebaikan kalian berpuasa dalam keadaan Safar." (HR. Muslim No. 1115)

Jika diperhatikan berbagai dalil ini, maka dianjurkan tidak berpuasa ketika dalam Safar, apalagi perjalanan yang melelahkan. Karena itu, para imam hadis mengumpulkan hadis-hadis ini dalam bab tentang anjuran berbuka ketika Safar atau dimakruhkannya puasa ketika safar.

Seperti Imam At Tirmidzi membuat Bab Maa Ja'a fi Karahiyati Ash Shaum fi As-Safar (Hadis tentang makruhnya puasa dalam perjalanan). Bahkan Imam Ibnu Khuzaimah menuliskan dalam Shahihnya:

باب ذكر خبر روي عن النبي صلى الله عليه وسلم في تسمية الصوم في السفر عصاة من غير ذكر العلة التي أسماهم بهذا الاسم توهم بعض العلماء أن الصوم في السفر غير جائز لهذا الخبر

"Bab tentang khabar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang penamaan berpuasa saat Safar adalah durhaka tanpa menyebut alasan penamaan mereka dengan nama ini. Sebagian ulama menyangka bahwa berpuasa ketika safar adalah tidak boleh karena hadis ini."

Tetapi, jika orang tersebut kuat dan mampu berpuasa, maka boleh saja dia berpuasa sebab berbagai riwayat menyebutkan hal itu seperti riwayat Hamzah bin Amru Al Aslami di atas. Ini juga dikuatkan oleh riwayat lainnya, dari Ibnu Abbas RA:

لا تعب على من صام ولا من أفطر. قد صام رسول الله صلى الله عليه وسلم، في السفر، وأفطر.

"Tidak ada kesulitan bagi orang yang berpuasa, dan tidak ada kesulitan bagi yang berbuka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah berpuasa dalam Safar dan juga berbuka." (HR. Muslim No. 1113)

Dari Ibnu Abbas: "Rasulullah mengadakan perjalanan pada Ramadhan, beliau berpuasa singga sampai 'Asfan. Kemudian beliau meminta sewadah air dan meminumnya siang-siang. Manusia melihatnya, lalu dia berbuka hingga masuk Mekkah." Ibnu Abbas berkata: "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa dan berbuka. Barang siapa yang mau maka dia puasa, dan bagi yang mau buka maka dia berbuka."

Dengan memadukan berbagai riwayat yang ada ini, bisa disimpulkan bahwa anjuran dasar bagi orang yang Safar adalah berbuka. Namun, bagi yang kuat dan sanggup untuk berpuasa maka boleh saja berbuka atau tidak berpuasa sejak awalnya. Namun bagi yang sulit dan lelah, maka lebih baik berbuka saja.

Wallahu A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci. Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.

(HR. Bukhari No. 5604)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More