Memaknai Keberkahan Ramadan (21): Al-Qur'an Menyelamatkan Manusia dari Kesesatan

Kamis, 20 April 2023 - 15:16 WIB
Dia jawab: "I am an architect" (saya seorang arsitektur).

Dalam hati saya bertanya: "Kok bisa ya? Seorang Insinyur di kota New York pastinya pintar dan sukses. Pekerjaan sebagai insinyur di kota dunia ini adalah salah satu pekerjaan yang prestigius (bergengsi). Tapi kenapa anak muda ini marah pada hidupnya?

Singkat cerita Mathew masuk Islam. Tapi bukan ini yang ingin saya sampaikan kali ini. Justeru yang ingin saya sampaikan adalah realita seorang anak muda, terdidik dan sukses. Tapi pada saat yang sama justeru marah pada diri dan kehidupannya.

Kenyataan ini adalah gambaran betapa kepintaran akal dan kesuksesan dunia tidak menjamin kepuasan dan kebahagiaan hidup. Ada sebuah sisi penting dalam kehidupan yang terabaikan yang menjadikan kesuksesannya menjadi timpang.

Matthew dengan kepintaran dan kesuksesan dunianya sedang mengalami kebingungan dan kebimbangan yang sangat. Mathew tidak tahu untuk apa dia hidup dan akan kemana pada akhirnya di ujung perjalanan kehidupan ini.

Sesungguhnya situasi hidup yang dialami seseorang seperti Mathew inilah salah satu makna dari kata "kesesatan" (dholalah) dalam agama.

Maka diturunkannya Al-Qur'an di bulan Ramadan sebagai petunjuk (hudan) sesungguhnya adalah penyelamatan manusia (human salvation) dari kesesatan itu. Ramadan sebagai bulan Al-Qur'an (Syahrul Quran) merupakan keberkahan yang begitu besar dan penting dalam kehidupan manusia.

Dan ini pulalah makna dari malam yang kita nantikan itu. Satu malam yang lebih baik dari seribu malam. Malam

Itu menjadi jauh lebih dari malam-malam biasa karena Al-Qur'an yang diturunkan di malam itu. Dengannya hidup manusia memiliki nilai (value) yang tinggi. Bahkan lebih baik (bernilai) dari seribu bulan kehidupan dalam kesesatan.

Semoga kita dikaruniai keberkahan Ramadan. Lebih khusus lagi semoga kita dikarunia keberkahan Lailatulqadar itu. Amin!

(Bersambung)!

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Al Aswad bin Yazid, dia berkata; Abdullah berkata, Saya pernah mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menjadikan segala macam keinginannya hanya satu, yaitu keinginan tempat kembali (negeri Akhirat), niscaya Allah subhanahu wa ta'ala akan mencukupkan baginya keinginan dunianya. Dan barangsiapa yang keinginannya beraneka ragam pada urusan dunia, maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan memperdulikan dimanapun ia binasa.

(HR. Ibnu Majah No. 4096)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More