Putranya Bersalah, Sultan Muhammad Al-Fatih Tak Pandang Bulu

Selasa, 21 Juli 2020 - 15:24 WIB
Sultan sangat menyadari bahwa ahli fikih dan syariat merupakan orang-orang yang paling mengerti tentang keadilan, paling jeli melihat di mana keadilan itu berada, sekaligus paling berkepentingan untuk menerapkannya.

Beliau memandang bahwa ulama dalam sebuah negara laksana hati dalam badan. Jika mereka baik maka baiklah negara. Sultan sangat memperhatikan Ilmu Pengetahuan dan orang-orang berilmu.



Itu sebabnya, Sultan mempermudah semua sarana menuntut ilmu. Mereka diberi fasilitas yang memungkinkan bisa belajar secara maksimal. Sultan memberi perhatian khusus kepada para hakim yang memutuskan perkara. Tidak hanya mencukupkan perekrutan hakim dari orang-orang yang paham fikih, syariah, memiliki reputasi bersih, dan istiqamah, tetapi juga dia haruslah dikenal dan dihormati di tengah-tengah masyarakat. ( )

Demikian pula pemerintah harus menanggung semua kebutuhan materinya, sehingga bisa menutup praktik-praktik penipuan dan sogok. Maka Sultan memberikan gaji yang cukup bagi mereka dan membuat posisi mereka mulia dan independen.

Hakim yang mendapat suap, maka tidak ada balasan baginya dari Sultan kecuali hukuman mati.

Walaupun Sultan banyak disibukkan dengan jihad dan penaklukan negeri-negeri, namun dia tetap melakukan pengawasan ke seluruh wilayah yang berada di bawah kekuasannya. Ini semua bisa dilakukan, berkat karunia Allah berupa kecerdasan cemerlang, serta pandangan yang demikian tajam, ingatan yang kuat, serta fisik yang prima. ( )

Intelijen

Seringkali dia turun ke jalan-jalan dan gang-gang sempit untuk mengetahui kondisi rakyatnya yang sebenarnya, serta untuk mendengarkan keluhan-keluhan langsung dari mulut mereka.

Untuk mengetahui kondisi masyarakat, Sultan telah membentuk intelijen negara yang bertugas mengumpulkan semua informasi dan kabar yang berhubungan dengan masalah kesultanan. Lalu informasi itu dilaporkan ke Sultan yang ingin mengetahui langsung kondisi rakyatnya.



Sultan selalu berusaha memeriksa letak-letak kesalahan dan kemungkaran dari individu dan masyarakatnya. Apa yang dilakukan Sultan itu diilhami oleh amalan yang dilakukan Nabi Sulaiman yang diabadikan Al-Qur’an dalam firman-Nya

"Dan dia memeriksa burung-burung. " (An-Naml: 20)

Ini semua dilakukan karena kesadaran mengemban tugas negara, serta mencurahkan kepedulian dan empati terhadap satu per satu permasalahém masyarakat, terutama nasib orang-orang. (Baca juga: Sejarah Hagia Sophia, antara Katedral Kristen Ortodoks dan Masjid )
(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Semua perbuatan tergantung niatnya, dan balasan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan

(HR. Bukhari No.1)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More