Al-Fatih Kirim Hadiah dan Surat kepada Penguasa Makkah, Begini Isinya
loading...
A
A
A
SULTAN Muhammad Al-Fatih mengirim beberapa surat pemberitahuan tentang penaklukkan Konstantinopel kepada penguasa negeri-negeri Muslim , termasuk penguasa Makkah . Selain surat, Sang Penakluk juga mengirim hadiah.
Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah, menuturkan Sultan Muhammad Al-Fatih mengabarkan tentang penaklukkan kota itu dan meminta dukungan doa. ( )
Di samping itu, Sultan juga mengirimkan beberapa hadiah yang didapat dari harta rampasan perang. lnilah sebagian isi surat Sultan tersebut:
“Kami kirimkan surat ini dengan kabar gembira atas apa yang telah Allah karuniakan kepada kami pada tahun ini dari penaklukkan-penaklukkan yang tidak pernah didengar telinga dan belum terlihat mata, yakni takluknya kota yang demikian masyhur, Konstantinopel. ( )
Harapan kami dari tuan hendaknya menyebarkan kabar kemenangan dan karunia besar ini kepada semua penduduk dua Kota Suci Makkah-Madinah, kepada para ulama dan kaum bangsawan yang mendapat petunjuk, para zahid, ahli ibadah dan orang-orang saleh, para syaikh, orang-orang yang selalu mendekatkan diri pada Allah, para imam yang mulia dan takwa.
Juga kami harapkan agar kabar kemenangan ini juga disebarkan kepada anak-anak dan orang-orang tua secara keseluruhan yang berdiam di sekitar Baitullah, di mana mereka laksana tali yang kokoh yang tidak akan putus.
Kabarkan juga kepada orang-orang yang datang untuk meminum air Zamzam dan ke maqam Ibrahim yang beri’tikaf di dekat kuburan Rasulullah.
Kami perharap mereka bisa mendoakan kelanggengan kekuasaan kami di Arafah dengan menundukkan wajah kepada Allah atas kemenangan yang telah dicapai. Allah telah memberikan kepada kami berkah mereka dan mengangkat derajat mereka.
Selain yang telah disebutkan kami juga telah mengirimkan hadiah untuk tuan, khususnya berupa 2000 falwari yang terbuat dari emas asli dan dengan timbangan yang tepat dan keledai yang kami ambil dari rampasan perang.
Kami juga kirimkan 7000 falwari lain untuk para fakir miskin. Dua ribu di antaranya kami khususkan untuk para pejabat dan orang-orang terhormat. Seribu untuk mereka yang memelihara dua Kota Suci, sedangkan sisanya untuk kaum fakir-miskin di Makkah dan Madinah.
Semoga Allah menambahkan kemuliaan kepada kedua kota itu. Kami harapkan dari tuan untuk membagikan hadiah kami di antara mereka sesuai dengan kefakiran dan hajat mereka serta kami inginkan kabar tentangnya.
Kami harapkan doa dari mereka untuk kami dengan penuh kelembutan dan ihsan, insya Allah. Semoga Allah selalu menjaga tuan dan selalu menjadikan tuan berada dalam kebahagiaan abadi hingga Hari Akhir.”
Menurut Ash-Shalabi, penguasa Makkah saat itu menjawab surat Sultan Al-Fatih sebagai berikut:
“Kami telah membuka surat tuan dengan penuh sopan, dan kami membacanya di depan Ka’bah yang agung, di antara penduduk Hijaz dan orang-orang Arab. Kami lihat di dalamnya ungkapan-ungkapan Al-Qur’an yang menjadi obat dan rahmat bagi kaum mukminin. Kami saksikan dalam kandungan surat ini mukjizat Rasulullah SAW penutup para Nabi yang pernah menyampaikan kabar, tentang akan ditaklukkannya kota Konstantinopel yang besar dan kota-kota lain, dengan benteng-bentengnya yang sangat kokoh dan terkenal di seantero jagad, yang pagar-pagar pembatasnya menjadi buah bibir setiap orang. ( )
Maka tak ada yang kami bisa lakukan, kecuali mengucapkan segala puji bagi Allah yang telah memudahkan perkara ini dan telah membuka jalan bagi masalah yang sangat sulit ini. Kami sangat gembira dengan peristiwa ini. Kami bangga dengan cara tuan mengikuti jejak langkah besar para leluhur tuan. Semoga Allah menenteramkan ruh mereka dan menempatkan mereka di kamar-kamar surga yang luas karena mereka telah menampakkan rasa cintanya terhadap penduduk Kota Suci ini." (Baca juga: Sejarah Hagia Sophia, antara Katedral Kristen Ortodoks dan Masjid )
Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah, menuturkan Sultan Muhammad Al-Fatih mengabarkan tentang penaklukkan kota itu dan meminta dukungan doa. ( )
Di samping itu, Sultan juga mengirimkan beberapa hadiah yang didapat dari harta rampasan perang. lnilah sebagian isi surat Sultan tersebut:
“Kami kirimkan surat ini dengan kabar gembira atas apa yang telah Allah karuniakan kepada kami pada tahun ini dari penaklukkan-penaklukkan yang tidak pernah didengar telinga dan belum terlihat mata, yakni takluknya kota yang demikian masyhur, Konstantinopel. ( )
Harapan kami dari tuan hendaknya menyebarkan kabar kemenangan dan karunia besar ini kepada semua penduduk dua Kota Suci Makkah-Madinah, kepada para ulama dan kaum bangsawan yang mendapat petunjuk, para zahid, ahli ibadah dan orang-orang saleh, para syaikh, orang-orang yang selalu mendekatkan diri pada Allah, para imam yang mulia dan takwa.
Juga kami harapkan agar kabar kemenangan ini juga disebarkan kepada anak-anak dan orang-orang tua secara keseluruhan yang berdiam di sekitar Baitullah, di mana mereka laksana tali yang kokoh yang tidak akan putus.
Kabarkan juga kepada orang-orang yang datang untuk meminum air Zamzam dan ke maqam Ibrahim yang beri’tikaf di dekat kuburan Rasulullah.
Kami perharap mereka bisa mendoakan kelanggengan kekuasaan kami di Arafah dengan menundukkan wajah kepada Allah atas kemenangan yang telah dicapai. Allah telah memberikan kepada kami berkah mereka dan mengangkat derajat mereka.
Selain yang telah disebutkan kami juga telah mengirimkan hadiah untuk tuan, khususnya berupa 2000 falwari yang terbuat dari emas asli dan dengan timbangan yang tepat dan keledai yang kami ambil dari rampasan perang.
Kami juga kirimkan 7000 falwari lain untuk para fakir miskin. Dua ribu di antaranya kami khususkan untuk para pejabat dan orang-orang terhormat. Seribu untuk mereka yang memelihara dua Kota Suci, sedangkan sisanya untuk kaum fakir-miskin di Makkah dan Madinah.
Semoga Allah menambahkan kemuliaan kepada kedua kota itu. Kami harapkan dari tuan untuk membagikan hadiah kami di antara mereka sesuai dengan kefakiran dan hajat mereka serta kami inginkan kabar tentangnya.
Kami harapkan doa dari mereka untuk kami dengan penuh kelembutan dan ihsan, insya Allah. Semoga Allah selalu menjaga tuan dan selalu menjadikan tuan berada dalam kebahagiaan abadi hingga Hari Akhir.”
Menurut Ash-Shalabi, penguasa Makkah saat itu menjawab surat Sultan Al-Fatih sebagai berikut:
“Kami telah membuka surat tuan dengan penuh sopan, dan kami membacanya di depan Ka’bah yang agung, di antara penduduk Hijaz dan orang-orang Arab. Kami lihat di dalamnya ungkapan-ungkapan Al-Qur’an yang menjadi obat dan rahmat bagi kaum mukminin. Kami saksikan dalam kandungan surat ini mukjizat Rasulullah SAW penutup para Nabi yang pernah menyampaikan kabar, tentang akan ditaklukkannya kota Konstantinopel yang besar dan kota-kota lain, dengan benteng-bentengnya yang sangat kokoh dan terkenal di seantero jagad, yang pagar-pagar pembatasnya menjadi buah bibir setiap orang. ( )
Maka tak ada yang kami bisa lakukan, kecuali mengucapkan segala puji bagi Allah yang telah memudahkan perkara ini dan telah membuka jalan bagi masalah yang sangat sulit ini. Kami sangat gembira dengan peristiwa ini. Kami bangga dengan cara tuan mengikuti jejak langkah besar para leluhur tuan. Semoga Allah menenteramkan ruh mereka dan menempatkan mereka di kamar-kamar surga yang luas karena mereka telah menampakkan rasa cintanya terhadap penduduk Kota Suci ini." (Baca juga: Sejarah Hagia Sophia, antara Katedral Kristen Ortodoks dan Masjid )
(mhy)