Jalaluddin Muhammad Akbar, Kaisar Mughal yang Memberi Contoh Toleransi Beragama di India
Minggu, 14 Mei 2023 - 19:05 WIB
Tidak seperti ayahnya, Akbar membangun reputasi untuk gaya kepemimpinannya yang inklusif dan dia mampu menstabilkan Kekaisaran Mughal, dan bahkan memperluas perbatasannya.
Di bawah kepemimpinan militernya, Mughal merebut daerah subur, seperti Benggala, dan mendapatkan akses ke Laut Arab melalui penaklukan mereka atas wilayah Sindh dan Gujarat.
Wilayah yang baru diperoleh ini berisi populasi yang beragam agama yang seringkali mayoritas beragama Hindu, bahkan ketika mantan penguasa mereka adalah Muslim.
Akibatnya, keberhasilan pemerintahan Akbar bergantung pada seberapa baik dia mengatur hubungan dengan warga non-Muslimnya.
Hubungan dengan Mata Pelajaran Hindu
Dengan campuran pragmatisme politik dan minat yang tulus pada tradisi Hindu, Akbar berusaha melindungi kebebasan beragama bagi semua orang di wilayah yang dia kuasai.
Misalnya, setelah menaklukkan suku Rajput di India Utara dan Tengah, dia menghormati kebutuhan religius mereka dengan menjamin hak mereka untuk berdoa di depan umum dan memberi mereka izin untuk membangun dan memperbaiki kuil.
Banyak orang di istananya mempertanyakan keputusan Akbar untuk mengizinkan umat Hindu beribadah dengan bebas.
Bahkan putranya sendiri, Salim, dikabarkan pernah menanyakan mengapa Akbar mengizinkan para menteri Hindu menghabiskan uang negara untuk membangun sebuah kuil.
Akbar dikatakan telah menanggapi dengan mengatakan: "Anakku, aku mencintai agamaku sendiri... [tetapi] (menteri) Hindu juga mencintai agamanya. Jika dia ingin membelanjakan uang untuk agamanya, hak apa yang harus aku lakukan? Cegah dia... Apakah dia tidak memiliki hak untuk mencintai apa yang menjadi miliknya?"
Kaisar Mughal juga menghadiri festival keagamaan Hindu dan menerjemahkan literatur Hindu ke dalam bahasa Persia untuk digunakan oleh para abdi dalemnya.
Menariknya, hubungan Akbar dengan menteri Hindu-nya, Birbal, memiliki pengaruh yang bertahan lama di India, dan kumpulan percakapan anekdot antara keduanya masih populer di negara tersebut.
Kisah-kisah ini mungkin menggabungkan dongeng sebelumnya dan sekarang digunakan sebagai cerita anak-anak dengan moral atau pelajaran yang menyertainya.
Akbar juga penggemar berat pertunjukan kebaktian Hindu oleh Mirabai, istri Pangeran Boka Raj dari Chittar.
Akbar dikatakan telah menunjukkan apresiasinya dengan meletakkan kalung berlian di dasar patung dewa Hindu Krishna.
Kaisar Mughal juga menikahi beberapa putri Hindu, seperti Jodha Bai, Bikaner, dan Jaisalmer, yang diizinkan untuk tetap memegang keyakinannya.
Selain itu, seorang istri Kristen bernama Mary juga diberi kapel pribadi di salah satu istananya.
Sinkretisme Agama
Di bawah kepemimpinan militernya, Mughal merebut daerah subur, seperti Benggala, dan mendapatkan akses ke Laut Arab melalui penaklukan mereka atas wilayah Sindh dan Gujarat.
Wilayah yang baru diperoleh ini berisi populasi yang beragam agama yang seringkali mayoritas beragama Hindu, bahkan ketika mantan penguasa mereka adalah Muslim.
Akibatnya, keberhasilan pemerintahan Akbar bergantung pada seberapa baik dia mengatur hubungan dengan warga non-Muslimnya.
Hubungan dengan Mata Pelajaran Hindu
Dengan campuran pragmatisme politik dan minat yang tulus pada tradisi Hindu, Akbar berusaha melindungi kebebasan beragama bagi semua orang di wilayah yang dia kuasai.
Misalnya, setelah menaklukkan suku Rajput di India Utara dan Tengah, dia menghormati kebutuhan religius mereka dengan menjamin hak mereka untuk berdoa di depan umum dan memberi mereka izin untuk membangun dan memperbaiki kuil.
Banyak orang di istananya mempertanyakan keputusan Akbar untuk mengizinkan umat Hindu beribadah dengan bebas.
Bahkan putranya sendiri, Salim, dikabarkan pernah menanyakan mengapa Akbar mengizinkan para menteri Hindu menghabiskan uang negara untuk membangun sebuah kuil.
Akbar dikatakan telah menanggapi dengan mengatakan: "Anakku, aku mencintai agamaku sendiri... [tetapi] (menteri) Hindu juga mencintai agamanya. Jika dia ingin membelanjakan uang untuk agamanya, hak apa yang harus aku lakukan? Cegah dia... Apakah dia tidak memiliki hak untuk mencintai apa yang menjadi miliknya?"
Baca Juga
Kaisar Mughal juga menghadiri festival keagamaan Hindu dan menerjemahkan literatur Hindu ke dalam bahasa Persia untuk digunakan oleh para abdi dalemnya.
Menariknya, hubungan Akbar dengan menteri Hindu-nya, Birbal, memiliki pengaruh yang bertahan lama di India, dan kumpulan percakapan anekdot antara keduanya masih populer di negara tersebut.
Kisah-kisah ini mungkin menggabungkan dongeng sebelumnya dan sekarang digunakan sebagai cerita anak-anak dengan moral atau pelajaran yang menyertainya.
Akbar juga penggemar berat pertunjukan kebaktian Hindu oleh Mirabai, istri Pangeran Boka Raj dari Chittar.
Akbar dikatakan telah menunjukkan apresiasinya dengan meletakkan kalung berlian di dasar patung dewa Hindu Krishna.
Kaisar Mughal juga menikahi beberapa putri Hindu, seperti Jodha Bai, Bikaner, dan Jaisalmer, yang diizinkan untuk tetap memegang keyakinannya.
Selain itu, seorang istri Kristen bernama Mary juga diberi kapel pribadi di salah satu istananya.
Sinkretisme Agama