10 Karakteristik Kepemimpinan Nabi Ibrahim yang Layak Diteladani
Sabtu, 08 Juli 2023 - 19:48 WIB
7. Bersifat Inklusif dan Terbuka
Beliau menerima masukan bahkan kritikan dari siapapun. Karakteristik ini dalam bahasa politik masa kini dksebut demokratis. Membuka diri dan tidak alergi dengan masukan bahkan keritikan.
Hal itu disimpulkan dari sikap Ibrahim ketika menerima perintah untuk memotong anaknya. Beliau pastinya yakin kalau mimpi itu adalah perintah Allah. Dan Ibrahim tidak pernah mempertanyakan apalagi menolak perintah Allah. Tapi dalam perintah memotong anaknya Ibrahim meminta pendapat anaknya: "Bagaimana pendapat kamu?".
8. Berwawasan Ketakwaan
Segala yang terkait dengan kepemimpinannya merujuk kepada nilai-nilai ketakwaan. Kesimpulan ini diambil dari doa beliau untuk dijadikan pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa: "waj'alna lil-muttaqina imaama." Untuk terjadinya masyarakat (terpimpin) yang bertakwa, pemimpin dan kepemimpinannya harus berlandaskan ketakwaan.
9. Berkarakter Focus Oriented
Artinya beliau memiliki orientasi atau tujuan yang jelas. Orientasi kepemimpinan Nabi Ibrahim terfokus pada hadirnya stabiltas dan kemananan. Dengan stabilitasi akan terwujud kemakmuran. Tapi kemakmuran harus bercirikan keadilan.
10. Kepemimpinan Nabi Ibrahim Berkarakter Global
Bahwa Nabi Ibrahim yang dengan sendirinya menjadi sosok umat diangkat menjadi pemimpin global (dunia). Namun kepemimpinan beliau berwawasan dan berkarakter global.
Kesimpulan ini terangkum dalam penyampaian Ilahi di saat Ibrahim menuntaskan seluruh perintah-perintah Allah: "Inni ja'iluka linnaas imaama" (sesungguhnya Aku menjadikan kamu pemimpin bagi manusia).
Demikian sepuluh karakteristik kepemimpinan Ibrahim yang terangkum dari rentetan perjalanan sejarah hidupnya. Semoga karakteristik ini menjadi pegangan bagi para pemimpin dan para calon pemimpin. Bahkan semoga juga menjadi acuan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mendekati karakteristik-karakteristik kepemimpinan Ibrahim.
Terlebih khusus lagi semoga pemimpin Indonesia yang akan terpilih mampu menauladani kepemimpinan Ibrahim dalam kepemimpinannya dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Indonesia yang baldatun thoyyibah wa Rabbun Ghafur. Aamin!
Beliau menerima masukan bahkan kritikan dari siapapun. Karakteristik ini dalam bahasa politik masa kini dksebut demokratis. Membuka diri dan tidak alergi dengan masukan bahkan keritikan.
Hal itu disimpulkan dari sikap Ibrahim ketika menerima perintah untuk memotong anaknya. Beliau pastinya yakin kalau mimpi itu adalah perintah Allah. Dan Ibrahim tidak pernah mempertanyakan apalagi menolak perintah Allah. Tapi dalam perintah memotong anaknya Ibrahim meminta pendapat anaknya: "Bagaimana pendapat kamu?".
8. Berwawasan Ketakwaan
Segala yang terkait dengan kepemimpinannya merujuk kepada nilai-nilai ketakwaan. Kesimpulan ini diambil dari doa beliau untuk dijadikan pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa: "waj'alna lil-muttaqina imaama." Untuk terjadinya masyarakat (terpimpin) yang bertakwa, pemimpin dan kepemimpinannya harus berlandaskan ketakwaan.
9. Berkarakter Focus Oriented
Artinya beliau memiliki orientasi atau tujuan yang jelas. Orientasi kepemimpinan Nabi Ibrahim terfokus pada hadirnya stabiltas dan kemananan. Dengan stabilitasi akan terwujud kemakmuran. Tapi kemakmuran harus bercirikan keadilan.
10. Kepemimpinan Nabi Ibrahim Berkarakter Global
Bahwa Nabi Ibrahim yang dengan sendirinya menjadi sosok umat diangkat menjadi pemimpin global (dunia). Namun kepemimpinan beliau berwawasan dan berkarakter global.
Kesimpulan ini terangkum dalam penyampaian Ilahi di saat Ibrahim menuntaskan seluruh perintah-perintah Allah: "Inni ja'iluka linnaas imaama" (sesungguhnya Aku menjadikan kamu pemimpin bagi manusia).
Demikian sepuluh karakteristik kepemimpinan Ibrahim yang terangkum dari rentetan perjalanan sejarah hidupnya. Semoga karakteristik ini menjadi pegangan bagi para pemimpin dan para calon pemimpin. Bahkan semoga juga menjadi acuan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mendekati karakteristik-karakteristik kepemimpinan Ibrahim.
Terlebih khusus lagi semoga pemimpin Indonesia yang akan terpilih mampu menauladani kepemimpinan Ibrahim dalam kepemimpinannya dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Indonesia yang baldatun thoyyibah wa Rabbun Ghafur. Aamin!
(rhs)