Menceritakan Nikmat kepada Orang Lain (2): Hukumnya Boleh Tapi Dibenci Jika Berbangga

Kamis, 13 Juli 2023 - 23:12 WIB
فإني أحدث كنت إذا سئلت أعطيت. وإذا سكت ابتديت

"Aku adalah orang yang jika engkau meminta kepadaku aku akan memberimu, dan jika engkau diam (tidak meminta) aku akan memikirkan (apa yang sebaiknya aku berikan)." [Tahrir wa at-Tanwir (30/404)]

Imam Nawawi rahimahullah berkata:

‌أنا ‌النبي ‌لا ‌كذب ‌أي ‌أنا ‌النبي ‌حقا ‌فلا ‌أفر ‌ولا أزول وفي هذا دليل على جواز قول الإنسان في الحرب أنا فلان وأنا بن ... وقد صرح بجوازه علماء ... وإنما يكره قول ذلك على وجه الافتخار كفعل الجاهلية

"Nabi ﷺ pernah juga berkata 'Aku adalah seorang Nabi yang benar dan aku tidak sedang berbangga maka aku tidak akan lari dan tidak akan mundur'. Maka ini menjadi dalil bolehnya seseorang berkata di dalam peperangan 'aku adalah fulan' atau 'aku adalah anaknya fulan'. Para ulama klasik terdahulu telah menyatakan bahwa hal yang seperti itu diperbolehkan. Dan menyebut seperti itu dibenci bila tujuannya untuk berbangga-bangga seperti halnya perilaku orang-orang jahiliyah." [Syarah Shahih Muslim (12/120)]

(Bersambung)!

(rhs)
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:  Itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik.  Salah seorang dari mereka duduk hingga sinar matahari telah menguning, tatkala itu ia sedang berada di antara dua tanduk setan atau pada dua tanduk setan.  Maka dia bengkit untuk shalat, dia shalat empat rakaat dengan sangat cepat (seperti burung mematuk makanan),  dia tidak mengingat Allah padanya kecuali sangat sedikit.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 350)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More