Kaum Yahudi Telah Mengubah Keindahan Tauhid dengan Kebohongan
Kamis, 26 Oktober 2023 - 10:40 WIB
Al Quran telah mengisyaratkan bahwa mereka mengubah, mengganti dan membunuh para nabi.
Allah berfirman:
لَقَدْأَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِى إِسْرَاءِيَل وَأَرْسَلْنَآإِلَيْهِمْ رُسُلاً كُلَّمَا جَآءَهُمْ رَسُولُُ بِمَا لاَتَهْوَى أَنفُسُهُمْ فَرِيقًا كَذَّبُوا وَفَرِيقًا يَقْتُلُونَ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.” ( QS. Al Maidah : 70)
Sejarah juga telah menceritakan kepada kita, mereka membunuh Nabi Hazqiyal. Dia dibunuh oleh salah seorang penguasa mereka karena melarang kemungkaran yang mereka lakukan.
Raja Mansi bin Hazqiya telah membunuh Nabi Ash’iya bin Amush. Mansi memerintahkan memancangnya pada sebuah pohon karena memberinya menasihat dan mau’idzah. "Orang Yahudi juga telah membunuh nabi Armiya dengan merajamnya memakai batu karena mencela kemungkaran yang mereka lakukan.
Talmud mencatat bahwa kejatuhan dan hancurnya negara Yahuda tidak lain kecuali “ketika dosa-dosa Bani Israel sudah sampai pada puncaknya dan melampaui batas-batas yang ditetapkan Tuhan Yang Agung, dan ketika mereka menolak diam mendengarkan kata-kata dan peringatan Ermiya.”
Setelah penghancuran haikal, Nabi Ermiya menyampaikan kata-katanya kepada Nebuchadnazer dan kaum Kaldan, “Jangan kau kira hanya dengan kekuatanmu kau mampu mengalahkan bangsa pilihan Allah, sesungguhnya dosa-dosa merekalah yang telah menggiring mereka kepada siksa ini.”
Taurat menunjukkan dosa-dosa Bani Israel yang layak sebagai sebab jatuhnya kerajaan mereka. Disebutkan lewat ucapan Asy’iya, salah seorang nabi mereka, “Celakalah umat yang bersalah, bangsa yang keras kepala dan berdosa, keturunan pelaku kejahatan, anak-anak pembuat kerusakan lagi meninggalkan Tuhan, meremehkan kesucian Israel, berpaling ke belakang,” Sifir Asy’iya ishhah (bagian) keempat.
Taurat juga mengatakan, “Dan tanah (Palestina) ternoda di bawah penduduknya, karena mereka melanggar syariat, mengubah kewajiban dan mengingkari janji abadi,” Sifir Asy’iya ishhah (bagian) 24 (5).
"Begitulah Yahudi, mereka tidak layak mengemban beban risalah dan kewajiban-kewajibannya. Karenanya, mereka kehilangan hak keagamaan atas tanah suci Palestina," ujar Muhsin Muhammad Shaleh.
(mhy)