Misi Besar Zionis Mendirikan Negara Israel Ingin Kuasai Dunia dari Bumi Palestina
Rabu, 01 November 2023 - 06:35 WIB
Pendorong besar munculnya negara Israel di kawasan Palestina adalah ideologi Zionisme. Program pokok Zionisme ini pertama kali dirumuskan Theodore Hertzl pada 1897. Migrasi orang-orang Yahudi ke Palestina mengubah Zionisme menjadi ideologi dan gerakan politik untuk mewujudkan "Tanah air yang dijanjikan" di Palestina.
Menurut Hertzl, satu-satunya obat mujarab untuk menanggulangi anti-semitisme adalah dengan menciptakan tanah air bagi bangsa Yahudi. Alasan pemilihan Palestina adalah latar belakang historis-ideologis untuk mengembalikan Haikal Sulaiman yang merupakan lambang puncak kejayaan Kerajaan Yahudi di Tanah Palestina (sekitar 975- 935 SM). Maka, sejak 1930, eksodus Yahudi dari Eropa ke Palestina meningkat tajam, terutama pada era Nazi Jerman (Perang Dunia II).
Keruntuhan khilafah Turki Utsmani juga ikut memberi andil berdirinya negara Israel. Pada 1917, Inggris mengeluarkan Deklasrasi Balfour dan menjanjikan akan menghadiahkan sebuah tanah air kepada Yahudi di Palestina. Setelah Deklarasi Balfour pada 2 November 1917, gerakan Zionisme mulai mendorong migrasi kaum Yahudi ke Palestina.
Tahun 1918, Palestina jatuh. Jendral Allenby merebut Palestina dari Khilafah Turki Utsmani. Setahun kemudian, secara resmi mandat atas Palestina diberikan kepada Inggris oleh PBB. Pada Tahun 1947, PBB dengan sewenang-wenang membagi dua wilayah Palestina. 1948 menjadi tahun bersejarah bagi Yahudi karena merupakan tahun deklarasi Negara Israel. Tepat hari berakhirnya mandat dan penarikan pasukan Inggris dari Palestina dideklarasikan pendirian Negara Israel, 14 Mei 1948.
Zionisme merupakan keyakinan orang-orang Yahudi bahwa mereka akan memiliki negara-sendiri secara independen. Misi pertama mereka adalah menyingkirkan warga Palestina dari Tanah Airnya, kemudian merebut Yerusalem (Baitul Maqdis). Dari bumi Palestina inilah Zionis Israel menguasai dunia untuk menyambut kedatangan sang Mesias (juru selamat), yang akan membawa mereka pada kerajaan Tuhan.
Dalam Buku "The Diary of Dajjal" karya Noriagaa dan Archenarh disebutkan, kemunculan sang Mesias (Dajjal) dari dulu sudah ditunggu-tunggu kaum Zionis Yahudi. Menurut mereka, Dajjal (Mesias palsu) akan meenjadikan umat Yahudi kembali berjaya menguasai dunia.
Lihatlah fakta hari ini, berapa banyak perusahaan besar di dunia dikuasai oleh Yahudi. Teknologi komunikasi, bisnis senjata, penciptaan mata uang elektronik, penundukan negara-negara Arab dan penguasaan sektor ekonomi. Yahudi menciptakan tatanan dunia baru untuk menyambut kedatangan Mesias sejati bagi mereka.
Menurut Hertzl, satu-satunya obat mujarab untuk menanggulangi anti-semitisme adalah dengan menciptakan tanah air bagi bangsa Yahudi. Alasan pemilihan Palestina adalah latar belakang historis-ideologis untuk mengembalikan Haikal Sulaiman yang merupakan lambang puncak kejayaan Kerajaan Yahudi di Tanah Palestina (sekitar 975- 935 SM). Maka, sejak 1930, eksodus Yahudi dari Eropa ke Palestina meningkat tajam, terutama pada era Nazi Jerman (Perang Dunia II).
Keruntuhan khilafah Turki Utsmani juga ikut memberi andil berdirinya negara Israel. Pada 1917, Inggris mengeluarkan Deklasrasi Balfour dan menjanjikan akan menghadiahkan sebuah tanah air kepada Yahudi di Palestina. Setelah Deklarasi Balfour pada 2 November 1917, gerakan Zionisme mulai mendorong migrasi kaum Yahudi ke Palestina.
Tahun 1918, Palestina jatuh. Jendral Allenby merebut Palestina dari Khilafah Turki Utsmani. Setahun kemudian, secara resmi mandat atas Palestina diberikan kepada Inggris oleh PBB. Pada Tahun 1947, PBB dengan sewenang-wenang membagi dua wilayah Palestina. 1948 menjadi tahun bersejarah bagi Yahudi karena merupakan tahun deklarasi Negara Israel. Tepat hari berakhirnya mandat dan penarikan pasukan Inggris dari Palestina dideklarasikan pendirian Negara Israel, 14 Mei 1948.
Zionisme merupakan keyakinan orang-orang Yahudi bahwa mereka akan memiliki negara-sendiri secara independen. Misi pertama mereka adalah menyingkirkan warga Palestina dari Tanah Airnya, kemudian merebut Yerusalem (Baitul Maqdis). Dari bumi Palestina inilah Zionis Israel menguasai dunia untuk menyambut kedatangan sang Mesias (juru selamat), yang akan membawa mereka pada kerajaan Tuhan.
Dalam Buku "The Diary of Dajjal" karya Noriagaa dan Archenarh disebutkan, kemunculan sang Mesias (Dajjal) dari dulu sudah ditunggu-tunggu kaum Zionis Yahudi. Menurut mereka, Dajjal (Mesias palsu) akan meenjadikan umat Yahudi kembali berjaya menguasai dunia.
Lihatlah fakta hari ini, berapa banyak perusahaan besar di dunia dikuasai oleh Yahudi. Teknologi komunikasi, bisnis senjata, penciptaan mata uang elektronik, penundukan negara-negara Arab dan penguasaan sektor ekonomi. Yahudi menciptakan tatanan dunia baru untuk menyambut kedatangan Mesias sejati bagi mereka.
(rhs)
Lihat Juga :