Rambu-rambu dan Adab Seorang Muslim Saat Berduka Cita

Kamis, 07 Desember 2023 - 13:32 WIB
Islam memberikan rambu-rambu ketika seorang muslim tengah berduka cita atau saat mendapat musibah. Rambu-rambu tersebut diisyaratkan Rasulullah SAW sebagai adab seorang muslim dalam mengeskpresikan kesedihan atau duka cita tersebut. Foto ilustrasi/ist
Islam memberikan rambu-rambu ketika seorang muslim tengah berduka cita atau saat mendapat musibah. Rambu-rambu tersebut diisyaratkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai adab seorang muslim dalam mengeskpresikan kesedihan atau duka cita tersebut.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, memberikan rambu-rambu tersebut, beberapa di antaranya adalah:

1. Tidak boleh berteriak-teriak

2. Tidak boleh menjerit meratapi musibah

3. Tidak meluapka ekspresi berlebihan



4. Tidak boleh mencakar wajah, maupun menepuk dada

Muhammad bin Abi al-Abbas Ar-Ramli dalam kitab Nihayat al-muhtaj memasukkan pula masalah mengenakan pakaian khusus yang mencerminkan berlebihan dalam bersedih.

Ia menuturkan bahwa setiap ekspresi maupun aktivitas yang menimbulkan kesan bersedih secara mendalam dan tidak diterima dengan ketentuan Allah adalah haram hukumnya. Misalnya berpakaian serba hitam saat berkabung atau bertakjiah dan melayat seseorang yang meninggal dunia.

Namun, Ustaz Abdul Somad atau yang populer dipanggil UAS itu mengutip sebuah hadist yang berbunyi:

من تشبه بقوم فهو منهم


“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia adalah bagian dari kaum tersebut,”

Namun apabila seseorang yang kesehariannya memakai baju hitam kemudian ada orang meninggal dan pergi melayat, itu tidak jadi masalah. Sebuah riwayat yang bersumber dari imam Bukhari dan Muslim menjelaskan bahwa tatkala Ibrahim putra beliau meninggal, linangan air mata mengalir membasahi pipi manusia termulia tersebut.



Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
Hadits of The Day
Dari 'Urwah bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: ALLAHUMMA INNI 'AUUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAATI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSMI WAL MAGHRAMI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang). Maka seseorang bertanya kepada beliau, Alangkah seringnya anda memohon perlindungan diri dari lilitan hutang. Beliau bersabda: Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 746)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More