Kisah Khalifah Utsman Menghentikan Pengusutan Kasus Terbunuhnya Umar bin Khattab

Selasa, 26 Desember 2023 - 14:33 WIB
Utsman juga tidak memperpanjang kasus Ubaidilah bin Umar yang sempat melakukan pembalasan atas orang dekat Abu Luluah. Ilustrasi: Ist
Khalifah Utsman bin Affan memutuskan tidak memperpanjang pengusutan kasus pembunuhan Umar bin Khattab oleh Abu Lu'lu'ah dengan dalih pembunuhnya sudah mati bunuh diri .

Utsman juga tidak memperpanjang kasus Ubaidilah bin Umar yang sempat melakukan pembalasan atas orang dekat Abu Lu'lu'ah, yaitu Hormuzan dan Jufainah serta putrinya yang masih kecil.

"Maka tertutuplah sudah rahasia sekitar terbunuhnya Umar, yang sampai sekarang belum juga terungkap, dan para sejarawan pun masih belum mau menyingkapkannya," tulis Muhammad Husain Haekal dalam buku yang diterjemahkan Ali Audah berjudul "Umar bin Khattab"(Pustaka Litera AntarNusa, 1987).



Haekal berpendapat memang benar sebagai penyebab, kesaksian Abdur-Rahman bin Auf dan Abdur-Rahman bin Abu Bakar memperkuat keyakinan Ubaidillah bin Umar dan saudaranya Hafsah Ummulmukminin tentang persekongkotan orang-orang Persia itu terhadapnya ayahnya.



Alasan Abu Lu'lu'ah dan Hormuzan ketika mengadakan persekongkolan karena pasukan Muslimin menaklukkan negeri mereka, dan rajanya terpaksa melarikan diri yang berakhir dengan nasib mengenaskan dan hina.

"Kalau hati mereka tergerak oleh nasib yang menimpa negeri mereka kemudian merencanakan perbuatan makar, lalu Umar yang menjadi korban makar itu tidaklah terlalu mengherankan," tutur Haekal.

"Tetapi yang sungguh mengherankan, orang masih percaya bahwa Fairuz (Abu Lu'lu'ah) membunuh Umar karena dia tidak diperlakukan secara adil untuk meringankan pajaknya, padahal dari pihaknya untuk mengulangi pengaduannya mengenai soal pajak itu tidak mudah," tambahnya.

Kalaupun karena pertimbangan-pertimbangan waktu soal komplotan makar itu oleh Utsman harus dikubur, buat para sejarawan bukan alasan. Orang-orang Persia sudah menganut Islam dan mereka merasa bangga dengan itu dan sangat dihormati. Mereka sama dengan bangsa-bangsa lain yang sudah menganut Islam.

Haekal mengatakan maka sudah menjadi kewajiban setiap ahli sejarah untuk memberikan pendapatnya mengenai masalah yang sudah menjadi milik sejarah itu dan untuk mengungkapkannya sudah menjadi kewajibannya. "Oleh karenanya, saya memberikan pendapat saya, dengan keyakinan bahwa dengan pendapat ini segala yang terjadi antara Arab dengan Persia itu nanti akan banyak mengundang orang membuat komentar," demikian Haekal.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
cover top ayah
اَلَمۡ يَاۡنِ لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡ تَخۡشَعَ قُلُوۡبُهُمۡ لِذِكۡرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الۡحَـقِّۙ وَلَا يَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلُ فَطَالَ عَلَيۡهِمُ الۡاَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ‌ؕ وَكَثِيۡرٌ مِّنۡهُمۡ فٰسِقُوۡنَ
Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.

(QS. Al-Hadid Ayat 16)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More