20 Bacaan Surat Pendek dalam Al-Qur’an, Mudah Dihafal dan Diajarkan
Minggu, 14 Januari 2024 - 05:15 WIB
Bacaan surat pendek dalam Al-Qur’an menjadi informasi penting untuk diketahui. Karena bacaannya yang tidak terlalu banyak, surat-surat ini bisa dengan mudah dihafal atau diajarkan kepada orang lain.
Secara keseluruhan, Al-Qur’an terdiri atas 30 juz dan memiliki 144 surat di dalamnya. Bagi orang Muslim yang baru belajar membaca Al-Qur’an, mereka bisa memulainya dari bacaan-bacaan surat pendek.
Alasannya sederhana, yakni surat-surat tersebut tidak memiliki bacaan yang panjang dan banyak, sehingga nantinya akan lebih mudah dihafal. Berikut 20 bacaan surat pendek yang bisa digunakan untuk belajar membaca Al-Qur’an
Innaa a' thoinaakal kautsar.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak
Fa solli lirabbika wan har
Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah
Inna syaani 'aka huwal abtar.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus
Wal-'asr.
Demi masa
Innal-insana lafi khusr
Sungguh, manusia berada dalam kerugian
Illallazina amanu wa 'amilus-salihati wa tawasau bil-haqqi wa tawasau bis-sabr
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran
Qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad) Dialah Allah, Yang Maha Esa
Allāhuṣ-ṣamad
Allah tempat meminta segala sesuatu
Lam yalid wa lam yụlad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
qul a’ụżu birabbin-nās
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia
Malikin-nās
Raja manusia
Ilāhin-nās
sembahan manusia
Min syarril-waswāsil-khannās
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi
Allażī yuwas wisu fī ṣudụrin-nās
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia
Minal-jinnati wan-nās
Dari (golongan) jin dan manusia
Qul a’udzu birabbil falaq.
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)
Min syarri ma khalaq.
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan
Wa min syarri ghasiqin idza waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita
Wa min syarrin naffasati fil ‘uqad.
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)
Wa min syarri hasidin iza hasad.
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki
Iza jaa-a nas rullahi walfath
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinil laahi afwaja
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah
Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaba
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat
Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīl
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
A lam yaj’al kaidahum fī taḍlīl
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
Wa arsala ‘alaihim ṭairan abābīl
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong
Tarmīhim biḥijāratim min sijjīl
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar
Fa ja’alahum ka’aṣfim ma`kụl
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)
Li iilaafi quraiisy.
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy
Lilaafihim rihlatasy syitaa i wash shoiif.
Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas
Falya’ buduu robba haadzal baiit.
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah)
Alladzii ath’ amahum minjuu 'iw wa aamanahum min khouf.
Yang telah memberi makanan mereka dari kelaparan dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan
Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia
Mā agnā ‘anhu māluhū wa mā kasab
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan
Sayaṣlā nāran żāta lahab
Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka)
Wamra'atuh(ū), ḥammālatal-ḥaṭab
(begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah)
Fī jīdihā ḥablum mim masad
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal
Qul yā ayyuhal-kāfirūn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang kafir”
Lā a‘budu mā ta‘budūn
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
Wa lā antum ‘ābidūna mā a‘bud
Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah
Wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum.
Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
Wa lā antum ‘ābidūna mā a‘bud
Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah
Lakum dīnukum wa liya dīn
"Untukmu agamamu dan untukku agamaku”
Ara'aital-lażī yukażżibu bid-dīn
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama
Fa żālikal-lażī yadu‘‘ul-yatīm
Itulah orang yang menghardik anak yatim
Wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa‘āmil-miskīn
dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin
Fawailul lil-muṣallīn
Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat
Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhūn
(yaitu) yang lalai terhadap salatnya
Allażīna hum yurā'ūn
yang berbuat riya
Wa yamna‘ūnal-mā‘ūn
dan enggan (memberi) bantuan
Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul qadar
Wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu?
Lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan
Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr
Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan
Salāmun hiya ḥattā maṭla‘il-fajr
Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar
Iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā.
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat
Wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā.
bumi mengeluarkan isi perutnya
Wa qālal-insānu mā lahā.
"dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi dengannya (bumi)?
Yauma'iżin tuḥaddiṡu akhbārahā
Pada hari itu (bumi) menyampaikan berita (tentang apa yang diperbuat manusia di atasnya)
Bi'anna rabbaka auḥā lahā
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya
Secara keseluruhan, Al-Qur’an terdiri atas 30 juz dan memiliki 144 surat di dalamnya. Bagi orang Muslim yang baru belajar membaca Al-Qur’an, mereka bisa memulainya dari bacaan-bacaan surat pendek.
Alasannya sederhana, yakni surat-surat tersebut tidak memiliki bacaan yang panjang dan banyak, sehingga nantinya akan lebih mudah dihafal. Berikut 20 bacaan surat pendek yang bisa digunakan untuk belajar membaca Al-Qur’an
Surat Pendek dalam Al-Qur’an
1. Al-Kautsar (3 ayat)
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
Innaa a' thoinaakal kautsar.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Fa solli lirabbika wan har
Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Inna syaani 'aka huwal abtar.
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus
2. Al-Asr (3 ayat)
وَالْعَصْرِۙ
Wal-'asr.
Demi masa
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
Innal-insana lafi khusr
Sungguh, manusia berada dalam kerugian
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Illallazina amanu wa 'amilus-salihati wa tawasau bil-haqqi wa tawasau bis-sabr
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran
3. Al-Ikhlas (4 ayat)
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad) Dialah Allah, Yang Maha Esa
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
Allāhuṣ-ṣamad
Allah tempat meminta segala sesuatu
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
Lam yalid wa lam yụlad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
4. An-Nas (6 ayat)
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
qul a’ụżu birabbin-nās
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia
مَلِكِ النَّاسِۙ
Malikin-nās
Raja manusia
اِلٰهِ النَّاسِۙ
Ilāhin-nās
sembahan manusia
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
Min syarril-waswāsil-khannās
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
Allażī yuwas wisu fī ṣudụrin-nās
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Minal-jinnati wan-nās
Dari (golongan) jin dan manusia
5. Al-Falaq (5 ayat)
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
Qul a’udzu birabbil falaq.
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
Min syarri ma khalaq.
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
Wa min syarri ghasiqin idza waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
Wa min syarrin naffasati fil ‘uqad.
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ
Wa min syarri hasidin iza hasad.
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki
6. An-Nasr (3 ayat)
اِذَا جَآءَ نَصۡرُ اللّٰهِ وَالۡفَتۡحُۙ
Iza jaa-a nas rullahi walfath
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا
Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinil laahi afwaja
Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah
فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَاسۡتَغۡفِرۡهُ ؔؕ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaba
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat
7. Al-Fill (5 Ayat)
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīl
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
A lam yaj’al kaidahum fī taḍlīl
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
Wa arsala ‘alaihim ṭairan abābīl
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong
تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
Tarmīhim biḥijāratim min sijjīl
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
Fa ja’alahum ka’aṣfim ma`kụl
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)
8. Al-Quraisy (4 ayat)
لِإِيْلٰفِ قُرَيْشٍ
Li iilaafi quraiisy.
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy
إِلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَآءِ وَالصَّيْفِ
Lilaafihim rihlatasy syitaa i wash shoiif.
Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas
فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِ
Falya’ buduu robba haadzal baiit.
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah)
الَّذِىٓ أَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ وَءَامَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ
Alladzii ath’ amahum minjuu 'iw wa aamanahum min khouf.
Yang telah memberi makanan mereka dari kelaparan dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan
9. Al-Lahab (6 ayat)
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ
Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ
Mā agnā ‘anhu māluhū wa mā kasab
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
Sayaṣlā nāran żāta lahab
Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka)
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ
Wamra'atuh(ū), ḥammālatal-ḥaṭab
(begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah)
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ
Fī jīdihā ḥablum mim masad
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal
10. Al-Kafirun (6 ayat)
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ
Qul yā ayyuhal-kāfirūn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang kafir”
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ
Lā a‘budu mā ta‘budūn
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ
Wa lā antum ‘ābidūna mā a‘bud
Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah
وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ
Wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum.
Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ
Wa lā antum ‘ābidūna mā a‘bud
Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ
Lakum dīnukum wa liya dīn
"Untukmu agamamu dan untukku agamaku”
11. Al-Maun (7 Ayat)
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ
Ara'aital-lażī yukażżibu bid-dīn
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
Fa żālikal-lażī yadu‘‘ul-yatīm
Itulah orang yang menghardik anak yatim
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ
Wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa‘āmil-miskīn
dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
Fawailul lil-muṣallīn
Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhūn
(yaitu) yang lalai terhadap salatnya
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
Allażīna hum yurā'ūn
yang berbuat riya
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ
Wa yamna‘ūnal-mā‘ūn
dan enggan (memberi) bantuan
12. Al-Qadr (5 ayat)
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul qadar
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
Wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr
Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Salāmun hiya ḥattā maṭla‘il-fajr
Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar
13. Al-Zalzalah (8 Ayat)
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ
Iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā.
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat
وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ
Wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā.
bumi mengeluarkan isi perutnya
وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ
Wa qālal-insānu mā lahā.
"dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi dengannya (bumi)?
يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ
Yauma'iżin tuḥaddiṡu akhbārahā
Pada hari itu (bumi) menyampaikan berita (tentang apa yang diperbuat manusia di atasnya)
بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ
Bi'anna rabbaka auḥā lahā
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya
يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ