4 Rukun Zakat Fitrah yang Harus Dipenuhi
Sabtu, 06 April 2024 - 03:10 WIB
Rukun Zakat Fitrah ini perlu dipahami oleh setiap muslim karena merupakan hal yang membuat sah tidaknya zakat tersebut. Zakat Fitrah jadi salah satu ibadah wajib yang ditunaikan ketika Bulan Ramadan, tepatnya sebelum hari Raya Idul Fitri.
Setiap muslim diwajibkan untuk berzakat untuk membersihkan diri dan juga membersihkan harta yang dimiliki. Namun syarat zakat ini hanya untuk kalangan muslim yang mampu saja.
Sama halnya seperti ibadah lain, zakat ini juga memiliki rukun yang harus dipenuhi untuk membuat amalan ibadah sah. Jika suatu amalan tidak mengikuti rukun maka amalan tersebut hanya akan menjadi tindakan yang sia-sia.
Arab latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'anni wa 'an jamii'i ma yalzamunii nafaqaatuhum syar'an fardhan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta'ala."
Secara hukum niat ini sunnah untuk dilafadzkan, sehingga bisa hanya membaca niat di dalam hati sudah cukup.
- Islam
- Memiliki harta yang halal
- Mempunyai kepemilikan penuh atas hartanya
- Mencapai nisab sesuai hartanya
- Mencapai haul sesuai dengan ketentuannya
- Tidak memiliki hutang
- Fakir: Orang miskin yang tidak memiliki harta sama sekali atau harta yang dimilikinya tidak mencapai nisab.
- Miskin: Orang yang miskin dan memiliki harta tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok.
- Amil: Orang yang ditugaskan untuk mengumpulkan, mendistribusikan, dan mengelola zakat.
Setiap muslim diwajibkan untuk berzakat untuk membersihkan diri dan juga membersihkan harta yang dimiliki. Namun syarat zakat ini hanya untuk kalangan muslim yang mampu saja.
Sama halnya seperti ibadah lain, zakat ini juga memiliki rukun yang harus dipenuhi untuk membuat amalan ibadah sah. Jika suatu amalan tidak mengikuti rukun maka amalan tersebut hanya akan menjadi tindakan yang sia-sia.
Rukun Zakat Fitrah
1. Niat Zakat Fitrah
Niat zakat fitrah ini terbagi menjadi beberapa bagian, mulai dari niat untuk diri sendiri, untuk istri, anak laki-laki atau perempuan hingga orang yang diwakilkan. Berikut ini bacaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga :نَوَيْتُ أن أخرج زكاة الفِطْرِ عَنِّي وَعَنْ جَمِيعِ مَا يَلْزَمُنِي نَفَقَاتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'anni wa 'an jamii'i ma yalzamunii nafaqaatuhum syar'an fardhan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta'ala."
Secara hukum niat ini sunnah untuk dilafadzkan, sehingga bisa hanya membaca niat di dalam hati sudah cukup.
2. Harta Zakat Fitrah
Zakat fitrah yang dibayarkan berupa makanan pokok seperti beras, atau gandum sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat. Besaran zakat ini adalah 2,5 kg atau 3,5 liter per orang.3. Pemberi Zakat Fitrah
Bagi orang yang menjadi muzakki atau orang yang berzakat sebaiknya memenuhi beberapa syarat berikut :- Islam
- Memiliki harta yang halal
- Mempunyai kepemilikan penuh atas hartanya
- Mencapai nisab sesuai hartanya
- Mencapai haul sesuai dengan ketentuannya
- Tidak memiliki hutang
4. Penerima Zakat Fitrah
Terdapat beberapa golongan penerima zakat, berikut ini diantaranya :- Fakir: Orang miskin yang tidak memiliki harta sama sekali atau harta yang dimilikinya tidak mencapai nisab.
- Miskin: Orang yang miskin dan memiliki harta tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok.
- Amil: Orang yang ditugaskan untuk mengumpulkan, mendistribusikan, dan mengelola zakat.