Benarkah Harus Menunggu Hidayah Dulu untuk Berhijab?
Minggu, 14 April 2024 - 10:50 WIB
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS Al-A’raf Ayat 34)
Niat baik yang kita punya dilandaskan ilmu bahwa menutup aurat adalah betul-betul kewajiban seorang muslimah, maka lakukanlah segera. Menutup aurat hukumnya adalah wajib, dan diperintahkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).
Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh perempuan muslimah. Dalil lainnya yang menunjukkan wajibnya jilbab adalah hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata,
“Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat salat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi berhijab tidak harus menunggu datangnya hidayah, bukan? Justru dengan berhijablah maka InsyaAllah hidayah itu akan datang. Ini sebagai upaya muslimah menaati perintah-NYA yang dengan jelas mewajibkan muslimah menutupi auratnya.
"Hidayah itu mahal dan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Bagaimana cara mendapatkan hidayah-Nya? Mudah saja, selalu berusaha untuk dekat dengan-Nya dan kerjakan segala perintah-Nya. Begitu juga dengan berhijab. Kalau cuma tidur di kamar menunggu hidayah datang, ya jelas gak bakal pernah terjadi!" tulis Muhammad Assad, MSc dalam bukunya "99 Hijab Stories - A Beautiful Spritiual Journey".
Wallahu A'lam
Niat baik yang kita punya dilandaskan ilmu bahwa menutup aurat adalah betul-betul kewajiban seorang muslimah, maka lakukanlah segera. Menutup aurat hukumnya adalah wajib, dan diperintahkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59).
Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh perempuan muslimah. Dalil lainnya yang menunjukkan wajibnya jilbab adalah hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ . قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ « لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا
Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata,
“Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat salat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi berhijab tidak harus menunggu datangnya hidayah, bukan? Justru dengan berhijablah maka InsyaAllah hidayah itu akan datang. Ini sebagai upaya muslimah menaati perintah-NYA yang dengan jelas mewajibkan muslimah menutupi auratnya.
"Hidayah itu mahal dan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Bagaimana cara mendapatkan hidayah-Nya? Mudah saja, selalu berusaha untuk dekat dengan-Nya dan kerjakan segala perintah-Nya. Begitu juga dengan berhijab. Kalau cuma tidur di kamar menunggu hidayah datang, ya jelas gak bakal pernah terjadi!" tulis Muhammad Assad, MSc dalam bukunya "99 Hijab Stories - A Beautiful Spritiual Journey".
Wallahu A'lam
(wid)