Jejak Perjuangan Ebrahim Raisi Membela Palestina: Israel Anak Haram AS

Selasa, 21 Mei 2024 - 14:44 WIB
Berbicara pada konferensi penerapan Konstitusi pada awal Desember di Teheran, Presiden Raisi mencatat bahwa dukungan Iran terhadap Gaza dan Palestina sepenuhnya sesuai dengan Konstitusi, yang mewajibkan pemerintah Islam untuk mendukung kaum tertindas.

Pada hari-hari berikutnya, beliau melakukan kunjungan resmi ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Rusia, di mana atas inisiatifnya, Palestina menjadi salah satu pokok pembicaraan.

Dia juga membahas masalah ini dengan para pejabat Mesir, Pakistan, Malaysia dan Aljazair, memperkuat hubungan bilateral Iran dengan negara-negara tersebut.

Saat berpidato di Konferensi Internasional Al-Aqsa Strom dan Kebangkitan Hati Nurani Manusia pada bulan Januari, Presiden Raisi menegaskan kembali pentingnya Palestina bagi umat Islam, dan menyebutnya juga sebagai “masalah pertama kemanusiaan dan semua orang bebas di dunia.”

Ia mengutip perkataan Imam Khomeini yang menggambarkan isu Palestina sebagai isu pertama dunia Islam dan kebebasan suci Al-Quds sebagai prioritas dunia Islam.

Dalam pidato lainnya, Presiden Raisi memuji peran gerakan perlawanan di Lebanon, Yaman dan Irak, yang bergabung dalam operasi pembalasan pro-Palestina terhadap rezim Zionis.

Menyerukan negara-negara Muslim untuk menghindari kemunafikan



Dia juga mengecam negara-negara Islam tertentu yang menikmati hubungan ekonomi rahasia dengan rezim Zionis meskipun genosida sedang berlangsung di Gaza, dan mendesak mereka untuk mengubah arah.

Ia juga mengecam rezim AS yang memveto Resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, dan menggambarkan Washington sebagai pusat Poros Kejahatan. Dia juga mengecam media Barat karena liputannya yang menyimpang mengenai genosida Israel-Amerika di Gaza.

Pada bulan Maret, Presiden Raisi menggunakan kesempatan Nowruz untuk menyerukan rekan-rekannya di negara-negara regional agar mengambil langkah-langkah praktis guna menghentikan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Selain itu, pada kesempatan pengiriman pesan ucapan selamat Idul Fitri pada bulan April, ia meminta para pemimpin semua negara Islam untuk terlibat lebih kuat dalam mendukung Palestina.

Pada bulan yang sama, ia mengecam negara-negara Barat yang menganggap diri mereka sebagai pelindung hak asasi manusia, namun secara terbuka atau diam-diam mendukung rezim Israel, dan menyebut mereka sebagai kaki tangan kejahatan Zionis.

Presiden Raisi juga mengutuk tindakan keras brutal terhadap protes mahasiswa anti-Zionis di universitas-universitas Barat dalam beberapa pekan terakhir, khususnya di Amerika Serikat.

“Hari ini, berkat darah bersih dari para martir tertindas di Gaza, wajah sebenarnya dari peradaban Barat telah terungkap lebih dari sebelumnya di hadapan masyarakat dunia, dan menjadi jelas bahwa mereka yang mengklaim mendukung kebebasan beragama pidato mereka tidak berkomitmen pada moralitas apa pun, namun berupaya mempertahankan hegemoni mereka atas orang lain,” katanya.



Pada awal bulan Mei, dalam sebuah pernyataan yang memperingati Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia, beliau menyerukan kepada badan-badan dunia dan semua kesadaran manusia yang bangkit untuk membantu rakyat Palestina yang tertindas di Gaza dan memberikan dasar untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan. .

Beberapa hari kemudian, dalam kunjungannya ke Pameran Buku Internasional Teheran ke-35, Presiden Raisi memanggil para penulis dan seniman Iran untuk menggambarkan konflik antara kehormatan dan kejahatan di Gaza.

Pada Kongres Internasional Imam Reza ke-5 yang diadakan pada pertengahan bulan Mei, beliau mengatakan bahwa darah 15.000 anak-anak Gaza yang mati syahid sangatlah kuat sehingga tidak hanya akan mengakhiri rezim Zionis tetapi juga mengakhiri ketidakadilan global.

Dalam perjalanan resminya baru-baru ini, dari Sri Lanka hingga Azerbaijan, Presiden Raisi berupaya meningkatkan hubungan bilateral, sambil menekankan posisi bersama mengenai masalah Palestina.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Siapa yang meninggal, sedangkan ia masih memiliki hutang puasa, maka yang membayarnya adalah walinya.

(HR. Muslim No. 1935)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More