Kufah Berdarah di Bawah Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi
Selasa, 25 Agustus 2020 - 15:13 WIB
Sa’id menghadapi semua itu dengan tenang. Beliau menoleh kepada para sahabatnya dan berkata: “Saya merasa akan terbunuh di tangan penguasa yang zhalim itu. Sesungguhnya pada suatu malam aku pernah melakukan ibadah bersama dua orang teman. Kami merasakan manisnya ibadah dan doa kepada Allah, lalu kami bertiga memohon syahadah (mati syahid). Kedua teman tersebut sudah mendapatkannya, tinggal aku yang masih menunggu.”(
)
Belum lagi ia selesai bicara, seorang gadis cilik muncul dan demi melihat ia diikat dan diseret oleh para prajurit, gadis cilik itu langsung merangkul Sa’id sambil menangis. Sa’id menghiburnya dengan lembut dan berkata, “Katakanlah kepada ibumu wahai putriku, kita akan bertemu nanti di surga, insya Allah.” Bocah itu pun pergi. (Bersambung)
Belum lagi ia selesai bicara, seorang gadis cilik muncul dan demi melihat ia diikat dan diseret oleh para prajurit, gadis cilik itu langsung merangkul Sa’id sambil menangis. Sa’id menghiburnya dengan lembut dan berkata, “Katakanlah kepada ibumu wahai putriku, kita akan bertemu nanti di surga, insya Allah.” Bocah itu pun pergi. (Bersambung)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)